Tampilkan postingan dengan label ibu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ibu. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 April 2018

Jangan Bilang Papamu Ya!

CERITAHOT | Aku mendekati Mama, Mama kalau sudah tidur susah untuk dibangunkan jadi mungkin ini kesempatanku untuk merasakan tubuh Mama pikirku dalam hati. Dengan perasaan takut kubuka BH Mama. Begitu terbuka, aku sadar bahwa dada Mama sangat indah. Payudara Mama tidak kalah indah dengan payudara cewek jepang yang aku tonton di blue film. Kuremas-remas kedua payudara Mama dengan ritme kadang keras kadang lembut, kuremas berulang-ulang.

“Akh.. Akhhh..” desah Mama walau pelan tapi aku mendengar. Aku seperti mendapat lampu merah menghisap tetenya kanan kiri secara bergantian sedangkan tangan kiriku kuselipkan ke dalam CD Mama untuk memainkan Memek Mama. “Sshh.. Shh” desah Mama tangan kiriku yang kuselipkan ke CD untuk memainkan Memek Mama terkena lendir Mama yang sudah keluar. Dada Mama yang kuhisap kedua puting Mama mengeras.

Setelah puas menghisap dan menjilat puting Mama aku membuka CD Mama yang sudah sedikit basah sama lendir Mama sendiri. Kujilat, kuhisap dengan keras Memek Mama dan kumasukkan lidahku ke dalam Memek Mama.

“Ohhh.. Sshhh” desah Mama dan lendir Mama lagi-lagi keluar. Aku ganti dengan mengocok Memek Mama dengan jari tangan kanan sementara tangan kiri mengelu-elus klitoris Mama yang membesar. Akhh.. Sshh.. Okhh” desis Mama agak keras tapi tetap dalam keadaan tidur. Aku tidak peduli Mama bangun atau tidak kukocok tangan kananku yang mengocok Memek Mama dengan cepat.

“Plok.. Plokk” bunyi kocokan Memek Mama lalu. “Akhh.. Akhh. Yaa.. terus.. sampai” gunggam Mama yang disertai tubuh Mama mengejang dan mengeluarkan lendir banyak. Aku tahu pada saat itu Mama pasti orgasme langsung saja kujilat Memek Mama yang masih berlendir. “Wah benar-benar Memek Mama wangi dan lendirnya enak” kataku kubisikkan ke kuping Mama yang aku sendiri tidak tahu Mama masih tidur atau sudah bangun.

Mama masih mengatur napas karena habis orgasme, tapi aku nekat dengan mencium mulut Mama dan memasukkan lidah ku ke dalam mulut Mama. Ternyata Mama membalas kulumanku dan memainkan lidah Mama dengan lidah aku, lama sekali kami saling menghisap dan mengulum. Tapi tanganku tidak diam. Tanganku meremas buah dada Mama, memilin puting Mama yang menyebabakan Mama mendesis.

“Okhh.. Akhh”. Tubuh Mama tiba-tiba mengejang lagi tang menandakan Mama orgasme untuk ke-2 kalinya. “Akhh.. Okkhh.. Datang.. Nikmat” gunggam Mama lagi tetapi tidak menampakkan Mama akan bangun. lagi-lagi cairan Mama keluar. Aku tidak berani membuat Mama melakukan oral kepadaku karena takut Mama tahu aku berbuat mesum padanya. Makanya aku langsung memasukkan kontolku ke Memek Mama yang sudah basah.

Walaupun Memek Mama basah tapi kontolku ynag besar tidak dapat masuk. Aku akui kontolku besar dan panjang tapi setelah kucoba-coba akhirnya dapat masuk. “Okhh… Shh..” desah Mama waktu kontolku masuk ke Memek Mama. Memek Mama sempit, aku sangat sulit menggerakkan kontolku. Memek Mama terasa nikmat yang membuat aku melayang syraf-syaraf dan otot-otot Memek Mama memijit kontolku.


Jangan Bilang Papamu Ya!
Mama bilang, "Jangan omong Papa!"


Mama pun seperti cacing kepanasan menggoyangkan pantatnya tidak beraturan yang membuat kontolku akhirnya masuk seluruhnya ke Memek Mama. “Akkhh.. Okhh” desah Mama sambil mengejang dan itu membuat aku kaget karena Mama orgasme ke-3 kalinya. Dan cairan.

Mama yang keluar agak memudahkan aku melakukan gerakan kontolku di Memek Mama. Mama merenggangkan kedua pahanya untuk memudahkan aku menggerakkan kontolku. Mula-mula kukocok pelan-pelan, lalu selanjutnya berirama kadang pelan kadang cepat yang semakin membuat Mama mengugam.

“Akhh.. Teruus nikmat.. Yaa” aku semakin bersemangat, mulai menganti posisi Mama sekarang Mama telungkup dan pantatnya kubuat menungging, dengan gaya doggie style ini aku merasa nikmat dan Mama pantatnya mengikuti irama goyangan kontolku, otot Memek Mama mengedut dan aku yakin Mama orgasme, ternyata Mama orgasme untuk ke-4 kalinya. Aku juga mengedut dan muncratlah spermaku di Memek Mama, bahkan aku yakin spermaku menymprot rahim Mama karena kontolku di Memek Mama selalu kena rahimnya. 

Akhh.. Akhh” desah Mama. Aku tak puas lalu kupangku Mama dan wajah kami berhadapan lalu kumasukkan kontolku ke Memek Mama. Plleess.. bunyinya. “Akkhh..” desah Mama. Kukocok dengan berirama, aku dan Mama orgasme berbarengan sambil kami mengulum. Kudiamkan sebentar kontolku dalam Memek Mama. Kukeluarkan, plop bunyinya. Kucium kening Mama dan kuusap rambutnya. Kulihat Mama sangat lelah dengan keringat yang bercucuran, ku bisikkan ke telinga Mama.

“Lain kali lagi ya Ma, Mama sangat enak Memeknya” lalu aku matikan TV dan pergi ke kamar sebelum tidur kulihat jam ternyata jam 3 dini hari aku selesai main sex dengan Mama.

Kesokannya. Pukul 17.00, aku berenang dengan santainya, aku tidak canggung kalau bertemu Mama begitu juga dengan Mama seperti tidak tahu kejadian semalam. “Yo Mama ikut berenang donk” kata Mama yang begitu aku berbalik melihat Mama sudah memakai bikini untuk berenang, dan aku yakin bahwa Mama tidak memakai apa-apa selain bikini itu. Mama lalu masuk ke kolam dan menuju ke aku.

“Ajarin Mama berenang donk Yo” kata Mama agak manja. Aku yang mendapat kesempatan langsung berpikir bagaimana caranya untuk menyetubuhi Mama lagi. “Begini ya Ma, Yoyo akan ngajari Mama tapi Mama harus nuruti kata Yoyo. Gimana Ma, mau enggak?” tanyaku.

“Boleh” kata Mama sambil tersenyum. “Pertama kita pemanasan dulu Ma” kataku. Lalu aku membelai dada Mama yang montok. Aku melihat Mama diam saja sambil napas Mama terlihat sesak, aku mulai membuka bikini atas Mama.

“Jangan Yo ada Bi Inah dan Bi Pur” kata Mama.
“Enggak pa.. pa.. Ma enggak ketahuan kok” balasku.

Mama diam saja, segera aku menjilat dada kanan Mama dan memilin puting kiri Mama dengan tangan.
Akhh… akhh, kamu mulai bandel ya.. Yo” kata Mama sambil mendesah. Kucium mulut Mama dan Mama membalas dengan memasukkan lidahnya dan menghisap kidahku serta meludahi aku. Kami bermain lidah sangat lama. “Yo masukin donk, Mama enggak tahan nih akhh..” kata Mama.

Aku lalu menaikkan tubuh Mama ke pinggir kolam lalu membuka bikini yang melindungi Memeknya. Begitu terbuka kulihat lendir Mama sudah keluar segera saja kuhisap, kujilat dan kumasukkan lidahku dalam Memek Mama. “Akkh.. Okhh enak Yo Memek Mama sangat enak” kata Mama.

“Ma aku kan membuat Mama lebih baik tapi Mama tidak boleh main sex dengan siapapun termasuk Papa” kataku sambil mengocok-ngocok Memek.

“Iya Yo, Mama kan budak sex mu, cepat Yo masukkin kontolmu ke Memek Mama akkhh.. Sshh” jawab Mama. Aku naik ke pinggir kolam lalu mendudukan Mama di atas pangkuanku dengan wajah kami bertemu “bleess” bunyi kontolku ke Memek Mama.

“Wah, Mama sudah bisa ya nampung Kontol Yoyo” candaku.
“Kan kemarin sudah latihan ama kamu” kata Mama.

Lalu aku sadar bahwa Mama kemarin suka melakukan sex denganku. Dengan semangat kupompa dengan cepat. “Akkhh.. Yess.. Enak sayang.. terus” teriak Mama. Senyumku melebar dan aku pun mencium mulut Mamaku yang dari tadi mendesis dengan disertai pompaanku yang cepat. “Sayang.. Saayangg Mama datangg” teriak Mamaku.

Lalu kurasakan mani Mama menyiram kontolku yang masih memompa Mama. Tubuh Mama menegang dan memelukku dengan kuat, tapi tiba tiba Bi Inah kulihat datang. “Kenapa sayang kamu mau main di kolam sama Mama?” tanya Mama.

“Iya Ma habis Bi Inah datang" jawabku. ku senderan di dinding kolam sedangkan Mama berhadapan denganku. Mama lalu masuk ke air dan tanpa kusadari Mama melakukan oral kepadaku. Mama hisap, jilat pokoknya Mama melakukan yang hebat dan membuat aku mendesah.

“Akhh”. “Kenapa Den?” tanya Bi Inah. Aku kaget.
“Enggak pa.. pa.. Bi” jawabku.

Lalu Bi Inah ke dalam dan aku orgasme tapi Mama meminum spermaku sekaligus minum air kolam. Kutarik Mama.
“Enggak pa.. pa.. Ma?” Tanyaku.

Waktu mama mau menjawab, kucium mulut Mama dan kumasukkan kontolku ke dalam Memek Mama dengan gaya aku seperti mengendong Mama. Lama kami melakukannya dan Mama memeluk erat-erat, tubuhnya mengejang dan orgasme Mama untuk ke-2 kalinya. Aku yang masih bangun menyuruh Mama naik lagi ke luar kolam dan Mama ku suruh menungging. Kali ini aku masukin kontolku ke lubang pantat Mama. “Ma, kita anal sex yuk?” tanyaku.

“Jangan Yo, Mama belum pernah” jawab Mama. Tanpa memperdulikan jawaban Mama kumasukkan dengan paksa ke pantat Mama walau pun lama akhirnya masuk juga.

“Penuh Yo.. Sakit” teriak Mama. Aku tak peduli tetap kukocok tak berapa lama Mama menggoyang pantatnya untuk mengimbangi kocokanku.

“Enak Yo.. Shh.. Yang keras Yo” teriak Mamaku. Kupercepat lajuku, kontolku mengedut dan tubuh Mama mengejang lalu kami sama-sama orgasme.

“Akhh Mama datang sayang” teriak Mama.
“Akhh Memek Mama enak juga” kataku.

Setelah kami selesai sex. Kami mandi berdua lagi dan melakukan sex lagi. Terus-terusan kami melakukannya dimana ada kesempatan, entah saat mandi, malam ketika Papa keluar kota, di mobil, dan kami juga menyewa hotel jika kondisi tidak aman tapi kami ingin melakukan sex. Pokoknya kami melakukannya setiap hari baik itu dimana tempatnya.

Aku memasuki kelas 2 SMU.. Papa ingin merayakan pernikahan Mama dengan Papa dengan liburan dari kantor untuk 3 orang selama 2 hari, aku pun ikut dalam liburan tersebut. Memang Mama masih menepati janjinya untuk bermain sex hanya dengan aku, tapi aku merasa Mama akan mau melakukan hubungan badan karena ini hari pernikahan mereka.

Makanya aku pun berhasrat untuk minta ikut. Mama tahu alasan sebenarnya aku ikut makanya Mama mengiyakan permintaanku. Liburan ini benar-benar liburan buat kami tapi tidak untuk Papa makanya liburan akan ulang tahun pernikahan mereka menjadi hubungan sex antara Ibu dan anak.

Pukul 14.00, kami tiba di hotel. Hotelnya bagus. Papa memesan 2 kamar. Aku melihat Papa mencium Mama tapi Mama menolak karena Mama melihat mataku yang menatap Mama dengan tajam.
“Kamu kok selama ini menolak apapun permintaanku, bahkan untuk kucium aja kamu nolak” tanya Papa.
“Malu kan dilihat orang” hindar Mama.

Telepon Papa berbunyi dan Papa ngomong sebentar lalu menghentikan pembicaraannya. Kamar aku dan ke-2 orang tuaku bersebelahan, aku mau masuk lalu kudengar. “Ma, Papa pergi dulu ya maaf, nih ntar Papa baliknya jam 21.00″ kata Papa ke Mama.

Aku masuk kamarku, kutunggu selama 4 menit dan keluar kamar sambil melihat Papa ada atau tidak. Kulihat tak ada Papa maka aku pun membuka kamar Mama yang ternyata tidak terkunci. Aku masuk dan merantai pintu kamar, kulihat Mama sudah telanjang bulat tanpa apa-apa mendekat kepadaku. Diciumnya bibirku, akhirnya kami saling mengulum. Mama menundukkan wajah ke celana jeansku, dan membuka celanaku dan CDku. Dengan cepat aku juga membuka bajuku. Sekarang kami sama-sama telanjang bulat.

Mama mengulum kontolku, menjilat, mengocok. “Akhh” desahku. “Kontolmu lebih dahsyat 100x dari pada Kontol papamu” kata Mama. Dengan kehebatan Mama dalam oral aku orgasme. Cpreett.. Cepreet.. suara dalam mulut Mama dan Mama pun menelan spermaku tanpa ada yang tersisa. “Enak sekali spermamu sayang” kata Mama genit.

Aku membawa Mama ke ranjang lalu aku melakukan oral ke Mama. Kuhisap jilat klirotis Mama, sedangkan tangan kanan mengocok pantat Mama, lalu tangan kiri bermain aktif dengan buah dada Mama, kuremas-remas dengan ganas. “Akhh.. Teruuss Yo” desah Mama. Kumainkan posisi ini dengan lama, Mama pun mengejang. “Akkhh.. Memekku.. Aku.. Datang sayaanngg” teriak Mama sekeras mungkin. Kurasakan dimulutku lendir Mama keluar dari Memeknya, sedangkan tangan kananku merasa keluar lendir juga dari lubang pantat Mama. Kujilat dan kutelan lendir Mama baik yang di Memek dan lubang pantat Mama. Kucium Mama lalu kutanya.

“Siap Mamaku sayang” Jawab Mama. “Terserah kamu dan kontolmu say, pantat, buah dada, Memek Mama semuanya hanya milikmu”.

Dengan semangat Mama membuka pahanya lebar-lebar, tapi Mama salah karena kumasukkan kontolku ke lubang pantat Mama. “Ukhh.. Sshh” desah Mama. Dengan Mama yang berlendir dan selama ini kami berhubungan sex, mengakibatkan Mama tidak kesusahan menerima kontolku. Tak berapa lama Mama mengaitkan kedua kakinya ke pinggangku dan tubuh Mama menegang.


Jangan Bilang Papamu Ya!
Mama Kakak Dewa


“Oohh.. Yeeaahh” teriak Mama. Kurasakan daging di lubang pantat Mama mengurut kontolku dan menyiram dengan lendir Mama. Aku tak peduli Mama orgasme, tetap kupompa lambat, cepat, lambat dengan berirama. Lalu aku menelungkupkan Mama dan membuat Mama menunging, kumasukkan kontolku tetap pada lubang pantat Mama. Mama mengoyangkan pantatnya sesuai gerakanku. Sepertinya gairah Mama naik lagi, karena Mama mendesis.

“Oohhk.. Uhkk.. Yeaa” sambil tetap mengimbangi gerakanku. Kontolku semakin besar dan gerakan Mama juga semakin liar, “Ma, Yoyo datang” kataku “Tahan Yo datangnya sama Mama ya sayangg.. Okhh” balas Mama. Tak berapa lama aku dan Mama orgasme berbarengan. Di pantat Mama Bercampur benih kasih cinta spermaku dengan mani Mama.

Kulihat jam ternyata sudah jam 18.00, “Ma pindah yuk ke kamar Yoyo” ajakku, “Ntar Papa jadinya enggak bisa main sama Mama” kataku lagi. “Ayuk lagipula Mama inikan milikmu sayang” kata Mama sambil mengulum mulutku. Kontan gairahku naik lagi tapi sempat kutahan, dan meminta Mama pindah. Kami pun pindah ke kamarku, lalu kami main lagi. Aku dan Mama meneruskan permainan panas kami di kamarku. Aku dan Mama mencoba berbagai posisi seks, dan Mama menyukai permainanku. Tapi pada saat Mama mencapai orgasmenya pada saat ke sekian kalinya, tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk. Mama dan aku kaget karena ketukan itu dan dengan segera kami menghentikan permainan cinta kami. “Siapa?” tanyaku, yang kemudian disusul Mama menuju ke kamar mandi.
“Ini Papa yo” jawab si pengetuk. Pada saat itu juga kepalaku kosong. Aku tidak tahu apa yang aku lakukan selanjutnya karena yang mengetuk pintu kamarku adalah Papa. Aku segera merapikan tempat tidurku dan melap sisa-sisa cairan cinta Mama dan aku yang tercecer. Aku ke kamar mandi dan memberi tahu Mama bahwa yang mengetuk pintu adalah Papa. Mama kusuruh agar pura-pura mandi dan tenang saja karena aku yang akan menemui Papa. Terdengar ketukan lagi.

“Yo.. Yoyo”. Aku segera membuka pintu dan keluar menemui Papa.
“Kamu kok lama?” tanya Papa.
“Maaf Papa tadi yoyo ngantuk banget jadi agak lama bukain pintu” kataku.
“Mama ada di kamarmu yaa?” tanya Papa.
“Iya, tuh sedang mandi” kataku.

“Papa cuma mau bilang bahwa Papa harus pulang dulu karena urusan kerja, jadi kamu nemanin Mama saja liburan di sini” kata Papa.

“Udah ya, Papa cuma mau ngasih tahu itu saja kok, dan nanti tentang biaya liburan tagihannya kirim saja ke kantor biar kantor yang bayar” kata Papa sambil pergi. Aku terdiam sesaat lalu sambil tersenyum aku masuk ke kamar, dan memberi tahu ke Mama tentang kabar baik ini. Mama pun senang dan kami melanjutkan permainan cinta kami sampai liburan berakhir. Pada saat aku memasuki kelas 3 SMU, hubungan Mama dan Papa semakin lama semakin merenggang, dan Papa pun mulai sibuk pergi meninggalkan rumah, maka Mama dan aku pun semakin mempererat hubungan indah antara kami berdua.

“Akhh.. Akhh” (sekarang aku dan Mama sedang memacu cinta di kantor Mama, karena pada saat itu aku mengunjungi kantor Mama karena aku di tawari Mama untuk kerja di kantor Mama apabila aku sudah lulus SMU). “Truss yo.. Akhh.. Sshh” desah Mama. Aku pun mempercepat kocokanku di Memek Mama, Mama waktu itu posisinya berdiri menghadap tembok dan Mama membelakangi aku, sedangkan aku masukan kontolku ke Memek Mama sambil mengangkat kaki kanan Mama. Jadi saat itu Mama berdiri hanya dengan kaki kiri dan bertumpu pada tembok.

Waktu itu kami telanjang bulat alias tidak ada sehelai pun baju yang menempel di Mama dan aku. Mama menggoyangkan pantatnya dengan cepat yang membuatku harus mempercepat kocokan kontolku untuk mengikuti gerakan pantat Mama. Memek Mama yang sudah basah tiba-tiba mengedut seperti sedang memeras kontolku. Memek Mama terasa menyemprotkan air mani ke kontolku. Mama menggoyangkan pantatnya berkali-kali, aku hanya diam karena aku tahu Mama sedang menikmati datangnya orgasmenya. Kontolku tetap tidak kugerakkan, Mama sudah mulai tenang sambil mengambil napas. Aku keluarkan kontolku dari Memek Mama.

“Kok dilepasin yo..?” tanya Mama. Tanpa menjawab kumasukkan kontolku ke lubang pantat Mama. Aku begitu mudah masukkan kontolku karena lubang pantat Mama sudah licin dengan cairan di lubang pantat Mama dan kontolku yang masih basah karena mani Mama bekas orgasme tadi. “Kamu memang pintar sayang” puji Mama. Aku mengocok lubang pantat Mama dengan irama, Mama pun mengikuti iramaku sepertinya Mama sudah gairah lagi dan tenaga Mama sudah pulih.

“Okhh.. Yeeaahh” desah Mama. Aku tidak perlu khawatir kalau Mama teriak sekali pun karena kantor Mama seruangan penuh yang terletak di lantai paling atas, karena Mama adalah presiden direktur di perusahaan yang sebenarnya milik Papa, tapi diserahkan ke Mama karena Papa mengurusi perusahaan Papa yang satunya. Singkatnya Papa memiliki 2 perusahaan. Aku yang masih memompa lubang pantat Mama juga memainkan Memek Mama yang ternyata sangat basah dan beberapa kali juga tanganku merasakan lendir Mama yang keluar dari Memek Mama. Sekian lama aku juga akhirnya orgasme yang pada saat itu juga Mama orgasme.

“Aakkhh.. Sa.. Sayangg, Mama nikmaatt” teriak Mama. Orgasme kami menyatu dan tubuh Mama dan aku jadi hangat walau di tempat ber-AC. Mama tampak lelah sekali, tapi aku belum. Mama yang duduk di sofa ruangan Mama, aku mendekat lalu aku duduk di lantai dan langsung saja wajahku kudekatkan ke Memek Mama lalu kujilat-jilat dan kuisap sisa-sisa lendir Mama yang masih ada di Memek Mama.
“Kamu doyan sama memek Mama?” tanya Mama.

“Memek Mama enak sih” jawabku yang masih menjilati Memek Mama.

Mama tidak menjawab yang keluar dari mulut Mama hanya lenguhan dan rintihan. Memek Mama mulai basah lagi. Sekarang yang kujilat adalah klitoris Mama. Sementara tangan kiriku menggantikan mulutku yaitu mengocok-gocok Memek Mama.

Sedangkan tangan kanan meremas dada Mama yang sangat indah. Kulakukan itu sampai Mama orgasme untuk kesekian kalinya. Segera tanpa mengistirahatkan Mama kumasukkan kontolku ke Memek Mama.

“Akkhh.. Shh.. Kamu hebat sekaalii sayangg” kata Mama.

Sambil mengocok Memek Mama, kucium mulut Mama dan kumasukkan lidahku, Mama membalasnya. Mama dan aku saling melumat sementara goyangan pantatku diimbangi oleh Mama yang bangkit gairahnya. Aku menghentikan kocokan. “Ma Yoyo mau kencing dulu” kataku yang mau mencabut kontolku. “Akhh.. Jang.. Jangan yo Mama juga mau kencing.., Sshh jadi kencing aja di memek Mama, Mama kan belum pernah dikencingin kamu” jawab Mama.

Aku kaget setengah mati, tapi kemudian Mama mengejang. “Yo Mama kencing nih” kata Mama. Aku yang kaget ikut kencing juga. Aku kencing di dalam Memek Mama dimana saat aku kencing Mama juga kencing. Sambil kencing ternyata Mama menggerakkan pantatnya, aku paham sambil kencing kukocok Memek Mama. Kocokanku membuat air kencing kami keluar. Dari Memek Mama keluar air warna kuning yang bertumpahan dengan disertai bercampurnya air kencingku dengan lendir Mama.

Kontolku kukeluarkan, maka tumpahanlah air kencing aku dan Mama dari Memek Mama. Karpet kantor pun basah karena air kancing dari Memek Mama. Aku duduk di sofa dan Mama kutarik, sekarang yang kuinginkan Mama duduk di pangkuanku tapi membelakangiku. Mama menggoyangkan pantatnya yang masih belum kumasuki kontolku.

“Masukin dong memek Mama dengan kontolmu yang gede itu yo” pinta Mama. Kuturuti tapi lubang pantat Mama yang kumasuki kontolku. “Ohh.. Gak apa-apa Ma.. Ma enak.. Bangett” desah Mama.
Kukocok kontolku di lubang pantat Mama dimana tanganku juga mengambil peranan penting yaitu mengocok Memek Mama dengan tangan kiri dan mengelus-elus klirotis Mama yang basah dengan tangan kanan.

Diposisi ini Mama sangat hebat, akibat kocokan Kontol dan mainan tanganku membuat Mama menggerakkan pantatnya dengan liar, mendesah sambil berkata kotor, dan tak luput Mama meremas-remas dadanya sendiri. Agak lama kami di posisi ini, tangan Mama memegang kuat sofa, Memek Mama mengedut. “Akhh.. Maaf yo Mama sampe duluan..” Ternyata Mama orgasme duluan dan aku pun menyusul. (Inilah pertama kalinya kami bermain cinta di kantor Mama). Aku masih mendiamkan kontolku di lubang pantat Mama, setelah agak mengecil kukeluarkan kontolku. Aku menuju toilet di ruangan itu dan sekembalinya Mama masih telanjang sambil mengambil napas.

“Kok belum ganti pakaian Ma?” tanyaku.

“Ntar deh Yo, Mama masih capek banget nih” kata Mama. Aku ikut menemaninya duduk di sofa samping Mama sambil memeluk Mama seperti sepasang kekasih. Setelah aku lulus SMU, aku bekerja di kantor Mama. Kami juga semakin sering mencari kepuasan di rumah, karena Papa dan Mama bercerai atas permintaan Mama, dan Papa juga menyetujui.

Mama dan aku semakin bebas layaknya suami istri. Aku juga sering memainkan Memek dan lubang pantat Mama dengan vibrator dan dildo ukuran besar yang aku beli. Dan Mama sangat menikmati jika aku memasukkan kontolku ke Memek Mama dan bersamaan dengan dildo kumasukkan ke lubang pantat Mama, atau sebaliknya. Sampai aku menikah pun hubungan kami masih terus berlanjut dan tidak ada yang memisahkan hubungan kami.

Tapi yang pernah membuatku jantungan adalah Mama juga pernah main dengan istriku di rumah. Aku dan istriku memang tinggal di rumah Mama karena aku tidak ingin pergi jauh dari Mama. Aku yang pernah menangkap Mama dan istriku sedang saling memuaskan, mereka ketakutan tapi aku tidak marah bahkan aku juga sering main threesome dengan Mama dan istriku. Tapi mereka kuberi syarat bahwa mereka boleh bermain tapi harus melapor denganku dan jangan bermain sex dengan lelaki lain.

Mereka mengerti terutama Mama sebagai orang yang paling kusayangi dan paling sering memadu cinta. Mama, aku, dan istriku hampir setiap malam bermain threesome. Tapi istriku telah kuberi pesan khusus bahwa kelak anak kami tidak boleh incest dengannya maupun aku, karena aku tidak ingin anak-anakku rusak, cukuplah aku saja. Begitulah indahnya hubungan ibu dan anak.

Kamis, 19 April 2018

Mama Tak Sayang Aku Lagi

CERITAHOT | Namaku Rian. Seorang murid kelas 3 SMP yang biasabiasa saja. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Adikku yang kecil masih berumur 1 tahun dan masih menyusui. Mamaku bernama Kirana, dia hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Sedangkan ayahku seorang pemilik tour agent sekaligus sebagai tour guide sehingga beliau sering keluar kota. Mamaku sangat cantik dan menarik meski usianya sudah 35 tahun.

Dia sering berpakaian seadanya kalau di rumah. Setelah mandi dan mengeringkan tubuh, mama kadang juga tidak langsung mengenakan seluruh pakaiannya, namun hanya mengenakan celana dalam dan BH keluyuran di dalam rumah. Memang tidak lama-lama, biasanya dia begitu kalau ada keperluan yang membuatnya tidak sempat mengenakan pakaian, seperti urusin si kecil yang tiba-tiba rewel. Ah mama memang sangat cantik, batinku.

Meskipun begitu aku tetap tidak pernah berpikiran jorok terhadapnya, hanya mengagumi kecantikannya serta sifatnya yang baik dan penyayang. Namun sepertinya tidak hanya aku yang tertarik pada mama. Teman-temanku yang pernah datang ke rumahku sering memuji dan berkata padaku betapa cantik dan seksinya ibu kandungku ini.

Aku tentu saja bangga mamaku banyak yang mengagumi, tapi kadang jengkel juga kalau ucapan mereka mulai aneh-aneh. Sebentar lagi aku akan ujian nasional. Dari beberapa ujian uji coba aku bersyukur selalu lulus meskipun dengan nilai paspasan. Aku harus belajar lebih giat agar nilaiku makin bagus sehingga bisa masuk ke SMA negeri yang bagus. Meski sudah mau ujian nasional, teman-temanku masih sering bermain ke rumahku, yang aku rasa tujuan mereka hanya pengen ngecengin mamaku.

Di antara mereka ada yang ngebet banget mencari perhatian mama, Ando namanya, temanku yang paling mesum dan yang paling kotor otaknya. Di kelas dia pemalas dan sering remedial kalau ulangan. Gimana nilai ujian uji cobanya? Lulus kan? tanya mama pada Ando.

Duh saya gak lulus tante jawab Ando dengan nada murung. Lho kok bisa gak lulus sih? Habisnya Rian gak mau kasih contekan waktu ujian Kamu ini Masa nyalahin anak tante sih? Salah kamu sendiri kan yang tidak belajar, tiru dong anak tante, rajin dia Soalnya kalau di rumah gak bisa belajar tante. Lho Kenapa? Di rumah sempit tante, berisik, gak ada tempat untuk belajar, jawabnya beralasan lagi-lagi dengan nada sok murung, padahal memang dia sendiri yang pemalas. Tapi ku lihat mama malah terpengaruh dengan ucapan Anto ini.

Kamu itu harus belajar yang rajin dong jangan sampai gak lulus nantinya untung ini baru uji coba ujar mamaku perhatian. Mama orangnya memang tidak tegaan melihat orang kesusahan dan mengiba padanya. Mama sungguh wanita yang baik dan perhatian, sifat keibuannya begitu lembut dan disukai siapapun. Ya mau gimana lagi tante.

Hmm Gimana kalau kamu ikut belajar bareng saja sama anak tante. Kamu bisa datang ke sini kapanpun kamu mau untuk belajar. Kamu mau kan sayang bantuin Ando belajar? tanya mama kemudian padaku. Eh, iya Ma. Gak masalah kok jawabku mengiyakan walaupun hatiku keberatan. Meskipun begitu ku ambil saja sisi baiknya, karena sepertinya dengan membantu Ando belajar aku yakin aku justru akan semakin pandai dibuatnya. Anak mama ini memang baik. Sesama teman memang harus saling membantu ujar mama sambil membelai rambutku. Aku hanya nyengir.

Ya sudah, tante tinggal dulu yah, tante mau masak makan malam. Mending sekarang kalian belajar. Ando, jangan raguragu bertanya pada Rian kalau ada yang kamu gak ngerti lanjut mamaku lagi sambil menuju dapur. Yuk Ndo kita belajar bareng ajakku pada Ando.

Kami pun pergi ke kamarku untuk belajar. Tapi dasar Ando yang emang pemalas, hanya sekitar 10 menit saja dia belajar, setelahnya hanya aku sendiri yang sibuk dengan bukubuku, dia malah asik bermain dengan komputerku, bahkan browsing-browsing situs. Lo kok malah main komputer sih Ndo? tanyaku kesal padanya. Santai aja bro belajarnya, ntar otak lu meleduk lho hehe ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari layar monitor.

Namun saat mamaku muncul untuk mengantarkan kue dan minuman, dengan cepat Ando malah ikut nimbrung bersamaku pura-pura belajar. Wah, kalian belajarnya rajin banget, bagus deh Nih ada kue dan minuman ucap mamaku. Makasih Ma Makasih tante Mama saat ini sudah berpakaian lebih santai, hanya mengenakan daster batik tipis tanpa lengan yang dalamnya hingga ke lututnya.

Aku saja terpesona melihat penampilan mamaku, apalagi Ando, matanya tidak mau beranjak melihat tubuh ibu kandungku ini, pandangan matanya seakan menelanjangi mamaku! Mama lo emang cakep banget bro gak salah banyak yang demen, hehe ucap Ando setelah mama keluar dari kamarku. Aku hanya nyengir kecil saja. Antara bangga dan kesal ibu kandungku dipuji seperti itu. Akupun lanjut belajar lagi, namun si Ando masih tetap belajar dengan malas-malasan.

Dia lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputerku. Bodo ah, terserah dia mau belajar atau nggak. Begitulah, sejak saat itu Ando jadi semakin sering main ke rumahku, bahkan sampai nginap segala. Alasannya untuk belajar bareng, tapi lebih banyak bermain dan bersantai menikmati fasilitas rumahku, serta mencuci mata melihat mamaku.

Ando juga sering cari muka ke mamaku pura-pura belajar. Bahkan dia mulai bertingkah manja dan ingin dianggap anak dari mamaku juga. Kalau ada papa, Ando masih sedikit menjaga kesopanan, tapi kalau papa sudah berangkat kerja, dia bakal melunjak tingkah sok manjanya. Mama memang tidak mempermasalahkan tingkah Ando itu. Tapi sesekali ku lihat mama risih juga kalau Ando terlalu melunjak meskipun mama masih membiarkannya.

Contohnya saja ketika mama selesai mandi waktu itu. Ando seenaknya masuk ke kamar mama lalu seperti anak kecil minta dibikinin serapan, padahal mama masih menggunakan handuk. Tampak raut wajah mama yang kurang suka, tapi dia masih berusaha tetap tersenyum dan mengiyakan permintaan temanku itu. Melihat hal itu aku yang jadi kesal dibuatnya.

kakakdewa penipu Mama Tak Sayang Aku Lagi


Aku mengatakan ke mama kalau aku kesal pada Ando dan menyuruh mama jangan terlalu berbaik hati pada temanku itu, tapi mama malah seakan membela Ando. Sayang kalau sama teman itu harus baik-baik. Lagian Ando kan katanya kurang kasih sayang dari ibunya jawab Mama. Aku tidak yakin ucapan Ando yang mengatakan ibunya tidak sayang dengannya itu benar apa tidak, aku rasa itu hanya alasannya agar bisa menempel pada mamaku. Terpaksa ku hanya diam menuruti meski hatiku dongkol. Kalau beneran teman yang baik sih emang aku akan bersikap baik, tapi kalau temanku seperti Ando itu, ogah.

Tuh anak kerjaannya hanya nonton bokep dan bermain game saja. Tak jarang aku mendapatinnya sedang asik onani. Biasanya dia melakukan onani setelah bermanja-manjaan dengan mamaku. Sorry bro, mama lo cakep banget, gak tahan gue, gue onani dulu yah sambil ngebayangin mama lo ujarnya.

Anjing lo Ndo, seenaknya aja kalau ngomong. Aku kesal sekali mendengar ucapannya itu. Sungguh kurang ajar mengatakan hal seperti itu pada mama di depanku. Tapi Ando hanya cengengesan saja ku maki. Memang tak ku pungkiri mama sangat menarik. Wajahnya cantik, kulitnya putih mulus, tubuhnya juga indah. Tentunya akan menarik lelaki manapun. Siapa saja pasti akan bernafsu melihat ibu kandungku. Apalagi oleh remaja-remaja tanggung seusia kami.

Aku hanya bisa memaklumi temanku yang satu ini karena pergaulan dan lingkungan tempat tinggalnya yang kacau. Aku hanya membiarkan saja ucapan Ando itu. Membiarkan temanku beronani ria membayangkan mama kandungku. Dan entah kenapa ucapan dan perbuatan Ando itu membuat aku sekarang jadi ikut berpikir yang tidak-tidak pada mama.

Semakin lama, mama semakin terbiasa dengan tingkah sok manja Ando maupun perbuatanperbuatannya yang kurang sopan sebagai orang yang bukan keluarga. Mama sudah tidak mempermasalahkannya lagi dan mencoba memaklumi kelakuannya yang kurang kasih sayang seorang ibu itu. Ando minta kancingkan baju, mama turuti. Minta cium selamat tidur, mama turuti. Sampai-sampai saat Ando minta disuapin, mamapun dengan senang hati menuruti. Ma. Kok mama nyuapin Ando sih? tanyaku heran dan juga kesal saat melihatnya.

Oh ini permintaan Ando kemarin malam waktu kamu udah tidur. Dia ingin merasakan disuapin sama mama juga katanya jawab mama santai. Iya bro lo dulu kan udah pernah, gue kan kepengen juga, mama lo yang cantik kan mama gue juga sekarang, iya kan tante?? ucap Ando seenaknya. Tampak mama mencubit paha Ando karena ucapan temanku itu.

Meski tidak keras, tapi Ando berlagak kesakitan, membuat mama jadi tertawa kecil. Argh Rasanya sungguh aneh melihat ibu kandungku menyuapi orang lain, bahkan sampai bercanda akrab seperti itu, apalagi orang lain itu adalah temanku yang jelek dekil ini. Perasaanku campur aduk! Aku yang tidak mau kalahpun mencoba mendekat, aku juga ingin merasakan disuapi oleh mama lagi. Tapi Ando seakan tahu apa yang akan ku lakukan. Diapun mendahuluiku minta mamaku segera menyuapinya lagi.

Tante. Aaaaakkkkk ucap Ando sambil membuka mulut lebarlebar. Kamu ini manja amat ujar mama sambil menyuapi Ando. Ku lihat Ando melirik padaku dan berusaha cengengesan sambil menerima suapan dari ibu kandungku. Brengsek! Ma panggilku. Ya sayang? Aku mau juga dong pintaku. Hihihi Emang kamu mau jadi anak kecil lagi? Katanya dulu gak mau disuapin mama lagi karena udah gede, hihi

Biarin Ma ucapku terpaksa menelan ludah sendiri karena tidak mau kalah sama Ando yang jelas-jelas bukan anak mama. Tampak mama seperti akan menuruti keinginanku, dia menghadap ke arahku dan menyendoki nasi goreng itu. Tapi lagi-lagi Ando mendahuliku! Tanteeeeee. Aku belum selesai makaaaaan ujar Ando sok merajuk sambil menahan tangan mama. Membuat mama jadi batal menyuapiku dan balik menyuapi Ando lagi. Sayang kamu makan sendiri aja dulu yah, mama kerepotan banget nih ngurusin temanmu ujar mama.

Terang saja aku kecewa. Aku semakin kesal karena lagilagi Ando melirik cengengesan padaku sambil menerima suapan dari mama. Akhirnya aku hanya makan sendiri sambil melihat pemandangan yang membuat hatiku sakit. Makanku jadi tidak enak. Ando, gimana belajarnya? Kamu belajar yang rajin kan? tanya mama kemudian setelah Ando selesai makan. Rajin kok tante, tanya aja Rian. Iya kan bro? Hehe Iya lo rajin banget jawabku malas. Aku tidak mau peduli lagi dia belajar atau tidak. Tuh kan tante aku rajin belajar, hehe.

Kalau bisa jangan cuma rajin belajar di rumah tante aja dong. Di sekolah juga, terus dapatkan nilai yang bagus ujar mamaku lagi. Ah, tante kok masih gak percaya aja sama aku. Lihat aja deh besok, nilai ujian ujicoba berikutnya pasti bagus. Kalau nilaiku bagus tante mau kasih apa ayo?? ujar Ando menantang. Duh, kamu ini kok malah minta imbalan sih? Habisnya tante masih aja anggap Rian lebih pintar dari aku rajuk Ando.

elas saja memang aku yang lebih pintar dari dia! Enak aja dia ngomong lebih pintar dariku. Ya sudah, tante bakal kasih kamu hadiah kalau nilai ujian kamu lebih bagus dari nilainya anak tante. Nanti kamu boleh minta hadiah apapun pada tante. Oke? Beneran boleh minta hadiah apapun tante? tanya Ando bersemangat. Iya, kalau tante bisa kasih akan tante kasih jawab mamaku. Oke deh tante, hehe Kamu setuju kan sayang? tanya mama kini padaku. Aku sebenarnya menolak ide ini, tapi tentu tidak mungkin kalau nilai ujianku akan kalah bagus dari nilainya Ando. Jadi ku terima saja.

Kalau aku menang, aku boleh minta apapun juga kan Ma? tanyaku. Aku berencana meminta mama tidak membolehkan Ando main ke sini lagi. Iya boleh Ya sudah, kalian belajar yang rajin yah ujar mama sambil tersenyum manis pada kami. Mama terlihat sangat senang karena kami bersemangat belajar, tapi tentunya aku dan Ando punya tujuan tersendiri. Ando ku yakin akan meminta hal yang mesum pada mama, sedangkan aku harus mencegah hal itu terjadi. Ku pikir aku tidak akan kesulitan memenangkan pertandingan ini. Beberapa hari berlalu, hari ujian uji cobapun tiba.

Aku dapat menjalani ujian dengan baik. Entahlah dengan Ando. Dia belajarpun tidak, kerjaannya hanya nonton bokep serta manjamanjaan sama mamaku kalau di rumah. Tentu saja aku berpikir aku akan mendapatkan nilai yang lebih bagus, tapi aku tidak menyangka kalau nilai Ando lebih bagus dariku. Bagaimana bisa????

Akhirnya Andolah yang memenangkan pertandingan ini. Sialan! Hehe, aku yang menang kan tante. Kan udah aku bilang kalau aku lebih pintar dari pada anak tante, hehe ujar Ando sombong. Iya, deh, kamu mau hadiah apa emangnya? tanya mama kemudian. Aku masih bingung bagaimana Ando bisa dapat nilai yang bagus. Tapi aku tidak ada waktu untuk mencari tahunya, aku lebih penasaran apa yang akan diminta Ando pada mama. Ngg aku mau dimandiin sama tante cantik, hehe Aku kaget setengah mati. Ando minta dimandiin sama mamaku! Berarti dia nanti akan telanjang di depan mama?

Aku penasaran apa jawaban mama. Mau tante mandiin? Waduh memangnya tidak ada permintaan lain yah? tanya mama sepertinya keberatan. Tentu saja, karena yang meminta mandi padanya adalah pria tanggung seusia anak lakilakinya, bukan keluarga pula. Tapi aku lebih khawatir pada niat mesum Ando. Tapi aku mau dimandiin sama tante Aku kan udah belajar susah-susah tante, demi minta dimandiin sama tante. Mau yah tante pinta Ando memelas. Mama melirik padaku seakan meminta persetujuan dariku. Tentu saja aku tidak rela. Mama tahu itu. Mamapun juga aku tahu ada rasa keberatan di hatinya karena sekarang manjanya Ando semakin melunjak sampai minta dimandikan. 

Tapi mama memang punya ikatan janji yang harus dipenuhi. Hmm Ya sudah tante turutin. Tapi kamu aja yah yang telanjang, tante gak ikutan mandi. Nanti bukannya mandi kalau kita sama-sama telanjang, hihihi kata mama tertawa kecil malah menggoda Ando. Aku sendiri sampai berpikir yang tidak-tidak dibuatnya.

Oke deh tante, aku aja yang telanjang, telanjang di depan tante, di depan wanita bersuami, mama dari temanku yang cantik ucap Ando sambil melirik padaku, sengaja mengaduk-aduk hatiku dengan menggunakan kalimatkalimat seperti itu. Tapi ku lihat mama hanya tersenyum saja. Aku masih tidak percaya mama mau memandikan temanku ini. Perasaanku campur aduk, deg-degan membayangkan ibu kandungku ini akan berduaan di kamar mandi bersama orang asing yang dekil item seperti temanku ini.

Ando akan bertelanjang di hadapan mamaku untuk dimandikan. Aku cemburu dan kesal. Ku lihat mama tersenyum padaku. Mama seperti mau mengatakan kalau tidak apaapa dan tidak perlu khawatir. Semoga saja Ando tidak macammacam selain hanya mandi. Sayang mama mau mandikan temanmu dulu yah tolong bantu lihat adikmu kalau dia nangis. Tolong jaga juga kalau tibatiba papa pulang ucap mama kemudian. Eh, iiya ma jawabku yang lagi-lagi dibalas mama dengan tersenyum manis. Sedangkan Ando nyengir-nyengir.

Yuk tante, mandi, hehe ajak Ando menggandeng tangan mamaku. Tampak perbedaan warna kulit yang mencolok antara tangan Ando dan mamaku. Ando hitam dekil, sedangkan mama putih mulus. Iya, dasar kamu tidak sabaran. Kita pakai kamar mandi tante saja yah Ada bathtubnya, jadi kamu bisa tante mandikan di sana nanti kata mama. Oke tante, hehe Bro, gue mandi dulu yah bro dimandiin sama mama lo tersayang, hehe ujar Ando cengengesan padaku. Aku betul-betul kesal melihat wajahnya.

Mama dan Ando lalu masuk ke dalam kamar Mama untuk menggunakan kamar mandi yang ada di sana, sedangkan aku menunggu di ruang tengah. Setelah mereka masuk ke dalam kamar dan menutup pintu, aku masih sempat mendengar Ando yang terus saja menggoda dan memuji mamaku. Sesekali terdengar juga cekikikan mama karena godaan-godaan temanku itu. Mama juga berteriakteriak kecil sambil tertawa. Ah apa yang dilakukan Ando pada mamaku. Tidak lama kemudian aku mendengar suara air dari dalam kamar mandi, sepertinya mama sudah mulai memandikan Ando.

Aku yang penasaran pun nekat masuk ke dalam kamar mama. Tampak baju, celana serta kolor Ando berserakan di atas tempat tidur orangtuaku! Berarti Ando sudah telanjang sejak di kamar Mama! Kepalaku jadi pusing dibuatnya. Aku sungguh penasaran, aku mencoba menguping pembicaraan di kamar mandi. Pasti saat ini penisnya sedang mengacung-ngacung di hadapan ibu kandungku.

Tante mandiin Ando yang bersih yah, hehe kata Ando. Iya ini juga tante lagi mandiin kamu Hehe, senang banget bisa dimandiin telanjang sama tante. Beruntung Ando berteman dengan anaknya tante. Bisa dimandiin sama mamanya yang super cantik dan nafsuin, hehe Aduh tante, sakit sakit terdengar suara Ando kesakitan, sepertinya mama baru saja mencubitnya. Rasain tuh kamu Hehehe, ampun, ngomong-ngomong kontol aku gede gak tante? Kamu mau tante cubit lagi? Eh, jangan tante, tapi jangan lupa ntar kontol Ando disabunin juga yah, hehe.

Hmm kalau itu kamu sendiri aja yah tolak mama halus. Yah, kok gitu sih, sekalian dong Kamu ini mau mandi atau apa sih Ndo? Mandi dong tante kan cuma nyabunin aja. Pasti tante geli yah sama kontol aku yang gede. Mantab kan tante tegangnya? Lebih gede dari punyanya anak tante yah? Hehe ujar Ando makin melunjak. Eh, kamu kenapa ngocokngocok gitu di depan tante? Kalau kamu nakal gini ntar gak selesai-selesai lho mandinya ujar mama. Bagus dong, bisa berduaan terus sama tante, hehe.

Duh, kamu ini. Ya sudah, tante bantu bersihin bagian itu kata mamaku kemudian. Makasih tante, tante memang mama yang baik. Ando sayang sama tante Tak lama kemudian terdengar suara Ando seperti mendesahdesah kecil. Jelas kalau dia saat ini sedang disabuni penisnya oleh mama kandungku. Entah bagaimana mama menyabuninya. Aku pusing sendiri membayangkannya. Aku cemburu luar biasa. Mamaku yang cantik saat ini sedang menyabuni penis temanku!

Duh, burungmu hati-hati dong teriak kecil mamaku. Aku penasaran apa yang terjadi, tapi aku hanya bisa menguping diamdiam. Iya mama temanku yang cantik, cuma kena dikit kok jawab Ando. Apanya yang kena dikit???? Wajah mama kah? Hmm Tante gak telanjang aja kamu udah tegang gitu, gimana kalau tante ikutan telanjang nih hihihi ujar mama menggoda Ando. Sepertinya mama sudah semakin rilex, dari yang tadinya menolak permintaan Ando, kini sudah bisa bercanda kembali menggoda temanku. Hehehe, habisnya daster tante tipis sih basah lagi. Jadi nyeplak gitu tuh susu tante kelihatan. Tante seksi banget. Tante sengaja yah bikin aku konak? Nih liat kontol aku sampai keras gini, hehe ujar Ando.

kakakdewa penipu Mama Tak Sayang Aku Lagi


Ah jantungku berdebar tak karuan mendengar percakapan mereka. Apalagi mendengar perkataan Ando barusan. Baju mama basah? Berarti Ando bisa melihat bayangan buah dada mamaku! Aku juga baru sadar kalau mama tidak pakai BH tadi, dan juga pakaian yang mama kenakan saat ini adalah salah satu dasternya yang paling tipis dan paling seksi. Aku berkali-kali coli sambil melihat mama dengan pakaian itu. Sekarang pemandangan itu tersaji di depan temanku. Sungguh beruntung Ando bisa melihat mamaku basah-basahan dengan daster tipis itu. Mama pasti sangat seksi saat ini. Aku cemburu, tapi juga horni.

Kamu ini Tante bilangin anak tante baru tahu rasa kamu Emang bilangin apa? Bilang kalau aku ngelihatin susu mamanya yang nyeplak? Terus ngejelasin kalau sekarang tante lagi usap-usap kantong zakar aku? Tadi tante juga ngocokin batang penisku kan? Hehe balas Ando cengengesan. Jedar! Jantungku rasanya mau meledak mendengarnya, membayangkan mama membersihkan penis Ando sampai mengocok-ngocoknya. Dasar ah, kamu. Nih kamu lanjutin sendiri bersihin burungmu.

Bercanda kok tante lanjutin lagi dong pinta Ando yang sepertinya ketakutan kalau mamaku marah. Mama sepertinya tidak benar-benar marah, karena terdengar Ando tak lama kemudian mendesah lagi. Mamaku kembali membersihkan kemaluan temanku dengan tangannya! Untung tante masih pakai celana dalam. Kalau tidak pasti Ando udah muncrat. Bisa belepotan dong wajah dan daster tante kena pejuku ucap Ando kemudian. Maumu tuh. Kurang ajar dong namanya nyemprot wajah mama teman sendiri pakai sperma balas mama. Aduh tante, sakit Rasain.

Beberapa saat kemudian terdengar suara air kembali. Sepertinya mama lanjut membasuh badan Ando. Sepertinya acara mandi ini akan segera berakhir. Udah kan mandinya? Tante mau keluar dulu, kalau kamu mau buang sperma setelah ini silahkan. Tante tahu dari tadi kamu udah gak tahan ujar mamaku. Hehe, iya tante, tau aja kalau aku konak banget dari tadi ucap Ando yang semakin kehilangan rasa sopannya pada mamaku.

Jangan lupa disiram yang bersih ucap mama kemudian yang ternyata tiba-tiba sudah membuka pintu. Aku ketahuan sedang berada di dalam kamar! Rian? Kamu ngapain di sini? tanya mamaku. Eh, itu.. aku mau pastiin mama gak diapaapain Iya mama gak diapaapain kok. Tapi memang temanmu itu nakal banget kata mamaku sambil tersenyum manis. Ku perhatikan kondisi mamaku. Memang benar susu mama nyeplak jelas dari dasternya yang tipis dan basah itu. Putingnya tampak sekali menerawang. Rambut, wajah dan seluruh tubuhnya basah kuyup. Sungguh pemandangan yang seksi dan memancing lelaki manapun untuk mengeluarkan sperma.

Sungguh puas Ando melihatnya dari tadi. Hehe, ada Rian yah tante? ucap Ando. Berbeda dengan sosok indah di depanku, di belakang mama, ku lihat temanku yang jelek itu sibuk mengocok penisnya sambil berdiri tak jauh dari mamaku. Tante aku muncraaaat tiba-tiba dengan kurang ajarnya Ando muncrat hingga mengenai belakang tubuh mamaku! Pantat mama yang tertutup daster, pahanya, serta kaki mamaku kena telak dipejuin temanku ini. Sungguh kurang ajar! Hatiku perih melihat ibu kandungku dipejuin orang seperti dia. Tapi mama justru berteriak manja. Kyaaaah, Andoooo! Spermamuuu!

Sorry tante, habisnya tante ngapain sih berdiri di situ, kena semprot deh, hehe jawab Ando beralasan. Sungguh Ando biadab, dia seperti sengaja menunjukkan padaku pemandangan mamaku dipejuin olehnya. Rasanya ingin ku hajar wajah buruknya itu, tapi tak jadi ku lakukan karena tiba-tiba terdengar suara pagar bergeser. Papa pulang! Ando dengan terbirit-birit mengenakan pakaiannya dan lari ke kamarku. Mama juga kembali masuk ke kamar mandi pura-pura mandi.

Sebelum menutup pintu mama sempat berbisik padaku, Jangan kasih tahu papa yah sayang Ah, hatiku diadukaduk. Aku tidak tahu apa yang aku rasakan. Hatiku sakit karena cemburu, tapi aku juga konak berat karena situasi ini. Bisabisanya mama diamdiam melakukan hal seperti ini di belakang suaminya. Meski awalnya keberatan, tapi mama kini terlihat menikmati permainan dari Ando. Aku pikir hanya sekali itu Ando dimandikan oleh mama. Namun ternyata tiap ada kesempatan Ando selalu minta dimandiin sama mamaku. Memang kebanyakan aku tidak melihatnya langsung, tapi diceritakan oleh mama ataupun Ando. Terus Ando onani lagi Ma setelah mandi? tanyaku pada mama.

Iya, temanmu itu manja, tapi nakal juga yah Mama jadi sering kena ceceran spermanya jawab mama yang bikin aku kesal. Kok mama kasih sih? Makanya dia minta terus Mama tidak menjawab. Mama sepertinya juga bingung kenapa dia malah terus menuruti keinginan Ando walaupun awalnya dia selalu keberatan. Tujuan mama yang dulunya hanya ingin memanjakan Ando malah jadi seperti terseret ke permainan nakal temanku itu.

Perangai Ando semakin hari semakin melunjak sok manjanya. Setelah mandi, dia juga minta mama yang pakaikan dia baju, lalu minta disuapin. Sungguh eneg melihat tingkahnya itu. Aku sampai tidak pernah bisa bermanjaan lagi dengan ibu kandungku sendiri karena Ando yang selalu menempel padanya. Terpaksa aku hanya coli sendiri. Tentunya aku tidak ingin Ando sampai tahu kalau aku sekarang juga bernafsu pada mamaku. Suatu hari papa tidak pulang karena urusan pekerjaan. Ando malah minta tidur bareng dengan mama di kamar mama. Boleh kan tante aku tidur bareng? tanya Ando memastikan.

Duh, masa kamu tidur sama tante sih? Terus kamu ninggalin Rian sendirian dong di kamar? balas mama. Biarin aja tante, gak apa kok. Iya kan Bro? Gak apa kan gue tidur seranjang sama mama kandung lo yang cakep? Hehe Enak aja lo! Lo tidur di luar sana, kalau perlu lo balik ke rumah lo! makiku padanya. Ah, berisik lo bro. Gue kan juga pengen ngerasain dikelonin dan tidur bareng sama seorang mama. Lo kan udah sering waktu kecil. Ya tante. Boleh yah please. Kasihani aku dong tante yang gak pernah disayangi mamaku dulu ujar Ando memelas memasang wajah sedih. Mama tampak berpikir, kemudian menghela nafas.

Yah mama pikir tidak apa kalau kamu ingin tidur bareng ucap mama sambil mengusap kepala Ando. Lagilagi mama menuruti keinginan Ando. Aku juga mau tidur sama mama kalau gitu pintaku tak mau kalah. Aku harus menjaga mama dari kelakuan temanku ini. Kamu mau tidur bareng juga? tanya mama padaku. Iya Ma Ya sudah kalau gitu muat kok kita tidur bertiga. Gak apa kan Ndo kalau Rian juga ikutan? Ya gak apa sih, asal jangan ganggu aja, hehe kata Ando cengengesan. Setelah mama menyusui adikku dan meletakkannya di ranjang bayi, kamipun pergi tidur. Mama berada di tengahtengah diapit oleh aku dan Ando.

Malam ini mama terlihat sangat cantik dengan gaun tidurnya yang tipis dan diatas lutut itu. Aku jadi konak sendiri berada di sampingnya. Ku yakin Ando juga demikian. Melihat mama dengan pakaian itu saja sudah bikin konak, apalagi seranjang dengannya seperti yang kami lakukan sekarang. Pemandangan yang seharusnya hanya bisa dilihat Papa, kini juga dapat dilihat olehku dan teman tak diundangku ini. Selamat tidur sayang ucap mama sambil mencium keningku, begitu juga dengan kening Ando layaknya anaknya sendiri. Selamat tidur Ma balasku. Tentunya aku tidak ingin segera tidur, aku harus memastikan kalau mamaku aman. Tapi ternyata rasa kantukku cukup kuat dan membuat aku tertidur juga. Tengah malam, aku terbangun karena mendengar suara-suara di sebelahku.

Aku coba memasang telinga yang sedang mereka obrolkan. Ayo dong tante pengen nih.. mumpung anak tante udah tidur kata Ando berbisik dengan nada memaksa. Duh, masa sekarang sih? Pengennya sekarang tante, ayo dong buka dikit dasternya, udah haus nih pengen nyusu, hehe Hah? Pengen nyusu?? Ando ingin menyusu pada mamaku?? Kamu ini kamu sengaja ya memintanya sekarang? Saat Rian ada di sebelah kita? tanya mama yang hanya dibalas Ando cengengesan. Kan tante janji mau ngasih aku susu juga Tapi kan susu tante yang udah diperas, bukan yang diminum langsung dari sumbernya Lebih enak yang diminum langsung dari sumbernya, hehe Hush Suaramu itu pelanin. Nanti Rian bangun ucap mama.

Terlambat, aku sudah terbangun dan menyimak obrolan mereka. Ayo dong tante mau yah? pinta Ando lagi terus memaksa. Ya sudah, buruan nyusunya. Tapi jangan berisik ucap mama kemudian membolehkan. Mama lalu menurunkan tali dasternya hingga memperlihatkan sepasang buah dadanya yang penuh susu itu. Susu yang pernah ku hisap saat kecil kini juga akan dihisap oleh temanku yang jelek dekil ini. Perasaanku campur aduk. Dalam kegelapan, tampak Ando langsung menyosor buah dada mamaku. Mama sempat melenguh pelan karena Ando yang begitu semangat. Daripada dikatakan menyusu, Ando lebih seperti mencabuli ibu kandungku ini.

Tangan mama awalnya menahan tubuh Ando agar tidak menindihnya, tapi lamakelamaan malah memeluk punggung Ando seakan tidak membiarkan Ando berhenti mencupangi buah dadanya. Ah hatiku sakit, tapi aku malah ingin terus melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Nghhh Ando sayang pelanpelan jangan heboh gitu nyusunya bisik mama pelan. Ando hanya menoleh sebentar pada mama, tampak susu mama mengalir di dagunya, Ando lalu kembali menyusu lagi dengan liar pada mamaku. Cukup lama Ando melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan pada ibu teman sendiri. Lenguhan manja pelan dari mamaku terus terdengar yang membuat aku makin konak. Daster yang mama kenakan kini sudah turun hingga ke pinggangnya. Mama tidak mempermasalahkan lagi Ando yang semakin heboh menyusu padanya. Ia tampak pasrah kalau aku benarbenar akan terbangun.

Ando jangan digigit-gigit kamu mau nyusu atau apa sih? Sakit tahu Jangan ditariktarik sayang Nggghhhh. Tanganmu kok malah nakal sih meras susu tante yang satunya? Ngghhh.. Ando. Kamu nakal sayang terdengar suara mama berkalikali merespon kelakuan Ando pada buah dadanya. Tapi mama tampak tidak benarbenar malarang Ando, masih terus membiarkan Ando melakukan aksinya. Setelah sekitar setengah jam, barulah Ando berhenti. Udah Ando? Kamu puas mainin susu tante? Mama temanmu lho ini.. Kalau ketahuan sama Rian bisa dihajar kamu, apalagi sama suami tante ujar mama dengan nafas tersengal-sengal. Ando hanya cengengesan juga dengan nafas tersengal.

Kehabisan nafas karena kelamaan membenamkan wajah buruknya dalamdalam ke buah dada mamaku serta menyusu hingga kekenyangan. Ando kemudian bangkit, lalu menarik daster mama hingga mama hanya mengenakan celana dalam.Aku terkejut dengan apa yang dilakukannya itu. Ando? Kamu mau apa lagi? Belum puas nyusunya? tanya mama terkejut. Ando tidak menjawab, dia lalu merebahkan diri lagi menghimpit tubuh mama yang nyaris telanjang itu. Dengan kurang ajarnya dia lalu menciumi bibir dan wajah mamaku bertubitubi dengan penuh nafsu.

Ngghh.. Ando kamu jangan gini dong ucap mama menahan tubuh Ando. Namun lamakelamaan, mama malah membiarkan wajahnya terus diciumi temanku itu, bahkan membalas berciuman dengan Ando. Kepalaku pusing melihatnya. Mereka jadi asik terus berciuman dengan panasnya, padahal ada aku di sebelah. Mereka bertukar liur, berciuman, serta saling mengulum lidah. Maumaunya mama menuruti permintaan nakal Ando. Merelakan tubuhnya digerayangi habishabisan oleh temanku ini. Puas berciuman, tiba-tiba Ando menarik celana dalam mama. Kali ini barulah mama benar-benar memprotes. Ando cukup! larang mama sambil bangkit duduk, lalu melihatku untuk memastikan aku masih tertidur.

Aku purapura memejamkan mataku, namun diamdiam membuka mataku lagi saat mereka tidak melihat ke arahku. Tante aku pengen pinta Ando sambil merebahkan tubuh mamaku lagi, tapi mama menahan tubuhnya dan kembali duduk. Gak boleh Ando sayang jangan yah Masa kamu mau menyetubuhi mama temanmu sendiri? Habisnya aku nafsu banget sama tante pengen aku entotin ucap Ando vulgar.

Kamu sih nyusunya lama banget tadi. Anak seusiamu itu gak boleh nyusu lagi seharusnya. Jadi nafsu kan sekarang Mendingan sekarang kamu onani deh di kamar mandi, turunin nafsumu suruh mama. Yah tante, masa coli lagi kali ini aja tante please boleh ya ucap Ando kembali berusaha merebahkan tubuh mama. Mama membiarkan, tapi di wajahnya masih terlihat keraguan. Tak lama kemudian dia kembali mendorong tubuh Ando dan kembali bangkit duduk. Jangan Ando sayang gak pantas kita melakukan ini pinta mamaku masih mencoba mempertahankan diri.

Yah tante pengen Mama tampak bingung, tapi kemudian dia berkata, kamu peluk dan ciumin tante sepuasmu saja ya jangan lebih dari itu tawar mama kemudian. Ya sudah deh jawab Ando. Mama tidak melawan saat Ando kembali merebahkan tubuhnya. Sepertinya mama membiarkannya agar ini cepat selesai. Mungkin merasa tak masalah kalau hanya peluk dan cium. Jangan ribut yah tapi ingat mamaku. Iya tante Ya sudah ayo sini Cium dan peluk tante sepuasmu. Penismu sepertinya tak tahan untuk menikmati tubuh mama temanmu ini ucap mama sambil tersenyum manis.

Sengaja menggunakan kata-kata mama temanmu seakan menyenangkan Ando, tapi bagiku rasanya sakit sekali mendengarnya. Merekapun kembali bergumul telanjang bulat tanpa bersetubuh di sebelahku. Lenguhan kenikmatan mereka kembali terdengar sahutmenyahut. Kadang Ando membuat gerakan seperti menyetubuhi mama walaupun penisnya hanya menggesek di paha mama. Begitu panas. Baik Ando maupun mama tampak sangat menikmati. Seakan lupa kalau aku masih ada di sini. Cukup lama mereka melakukannya. Tubuh mereka samasama sudah mengkilap karena berkeringat meskipun AC di kamar menyala. Kepalaku makin berat mendengar dan menyaksikan ini, ku pikir aku mau tidur saja. Hingga kemudian aku dikejutkan oleh teriakan kecil mama. Ando jangan dimasukkan! Gak tahan tante. Ando udah tante bilangin kan.. Ngh Ando keluarkan burungmu sayang! kata mamaku lagi.

Ku coba memperhatikan apa yang terjadi. Ando sedang menyetubuhi mamaku! Bajingan! Ngghhh.. tante enak.. ngentot aku ngentotin tante Kirana akhirnya racau Ando tak mempedulikan ucapan mama. Shhh Ando cukup nanti Rian bangun.. Ngghh.. ucap mama. Kalau tante gak mau anak tante yang dungu itu bangun, tante jangan berisik dong hehe balas Ando. Kamu ini dasar kurang ajar menyetubuhi mama teman sendiri ucap mama yang akhirnya menuruti perkataan Ando. Mama tidak lagi melawan dengan harapan aku tidak terbangun dan menyaksikan dirinya sedang bersetubuh dengan temanku sedang bersetubuh dengan temanku sendiri, tapi kenyataannya aku malah sudah melihatnya sekarang.

Akhirnya mama membiarkan tubuhnya dinikmati Ando, bahkan mama juga terlihat menikmatinya. Terdengar mama berkali-kali mendesah kenikmatan sambil memeluk tubuh Ando. Mama melakukan perzinahan dengan remaja tanggung yang jelek, di samping diriku, di atas ranjang suaminya.

Sungguh membuat hatiku tak karuan. Penisku menegang dengan maksimal meskipun hatiku teriris. Mama kandungku ya mama kandungku sedang disetubuhi orang macam Ando, temanku yang tak tahu diri. Tapi kenapa aku hanya diam dan justru menikmati pemandangan ini? Sialan! Ngghh Ando Tante Sayang mamamu sedang disetubuhi temanmu tolongin mama dong. Kok kamu malah enak-enakan tidur sih? Suka yah kalau mama dientotin orang lain? racau mama yang membuat Ando semakin semangat.

Hatiku menangis, tapi penisku ngaceng bukan main. Bahkan tak lama kemudian aku memuntahkan spermaku karena tak tahan. Sungguh aku tak tertolong. Ando terus menyetubuhi ibu kandungku. Cukup lama hingga membuat mama kilmaks berkalikali. Tante aku keluar. Keluarin di dalam yah? Nggh jangaaaann! Tante. Terima benihkuuuuu Ah mama temanku lonteeeee erang Ando dengan tubuh mengejangngejang menyemprotkan spermanya ke vagina mama. Tempat aku lahir dulu kini dikotori oleh peju temanku!

Dasar anak sekarang cepat gede semua Rawat anak Ando yah tante hehe ucap Ando cengengesan. Tante gak mau hamil anak kamu balas mama. Tapi kalau hamil gimana? Ya mudah-mudahan anaknya nanti gak mirip kamu, tapi mirip tante, hihihi ucap mama yang malah menjawab pertanyaan Ando dengan candaan. Hehe, yang penting aku senang bisa bantu Rian punya adek lagi Dasar, mana mau Rian punya adek dari benihmu.

Tapi Rian bisa-bisanya yah tidur nyenyak, padahal mamanya sedang disetubuhi temannya ucap mama sambil melirik ke arahku, dengan cepat aku memejamkan mataku lagi. Ah Hatiku jadi tak karuan mendengar mama berkata seperti itu. Dia kan goblok dan budeg tante Mamanya aku entotin aja gak dengar. Huahahaha ledek Ando. Hush jangan keras-keras ngomongnya. Nanti dia beneran bangun. Tante gak mau kalian berantem Hehe, tapi aku boleh kan ngentot lagi? tanya Ando. Ngentotin siapa? balas mamaku balik nanya. Ngentotin mama temanku yang cantik dan seksi, hehe Huh! Dasar Aku tak sanggup lagi, kuputuskan untuk tidur saja. Ku yakin mereka lanjut ke ronde berikutnya. Aku tak ingin mendengar dan melihat lagi. Aku memaksakan diri untuk tidur dengan ditemani desahan-desahan pelan mereka. 

Esoknya mereka bertingkah seperti tidak terjadi apa-apa, terutama mama. Waktu terus berlalu. Saat ini papa sedang pergi keluar kota karena pekerjaannya. Baru pulang 3 minggu lagi. Hanya ada aku, adikku, mama, serta. Ando di rumahku. Ando seakanakan telah menjadi bagian dari keluargaku. Tiap ada kesempatan, mamaku dan Ando pasti akan mengulangi perzinahan itu lagi diamdiam dibelakangku dan papa. Ada yang terlihat olehku, tapi sepertinya kebanyakan aku memang tidak melihatnya, hanya ceceran sperma dan susu mama saja yang menjadi bukti kalau mereka baru saja bersetubuh.

Mama sepertinya telah benar-benar jatuh ke genggaman Ando sejak dia merasakan kenikmatan genjotan penis Ando pada vaginanya. Mama ketagihan dengan penis temanku. Hari ujian nasionalpun tiba. Aku pikir aku akan dapat menjalani ujian ini dengan lancar, tapi pikiranku benarbenar telah kacau dibuatnya. Bro lo aja yah yang ujian, gue mau di rumah aja ucap Ando pagi itu di hari ujian. Emang lo gak ujian? Gila lo! balasku. Tak lama, mamapun muncul dari belakang. Sayang kamu mau ujian kan sekarang? Sukses yah ucap mama padaku. Iiya Ma Hmm.. ngomong-ngomong sebelum kamu pergi, mama mau mengatakan sesuatu. Mama tahu kok kalau kamu selama ini sudah melihatnya ujarnya yang membuat aku bingung dan terkejut.

Hah? Maksud mama apa? Mama tersenyum padaku, lalu dia mendekatkan wajahnya pada Ando, mereka lalu berciuman! Kamu suka yah melihat mama disetubuhi temanmu sendiri? Kok kamu gak marah sih sayang selama ini? jawab mama memasang wajah pura-pura kesal padaku. Ternyata selama ini mereka tahu kalau aku mengintip! Sejak kapan!?? Eh, itu aku aku tergagap, tidak tahu harus menjawab apa. Huahaha lo bejat sebagai anak bro! Masa mama kandung lo dientotin orang lain lo malah ngaceng sih? Hahaha ledek Ando ikut-ikutan.

ku masih hanya diam antara kesal, marah dan malu. Tak tahu harus berkata apa karena yang mereka katakan benar adanya. Tante, ngentot lagi yuk gak tahan nih hehe ajak Ando mesum. Mama tersenyum. Anak mama sayang Mama mau disetubuhi lagi nih sama temanmu, titip adikmu ya kalau dia nangis, hihihi. Kalau kamu pengen nonton boleh kok masuk aja ke kamar. Kamu bisa onani sepuasnya tontonin mama ucap mama sambil mengerling nakal padaku.

Yoi bro masuk aja ke kamar Lo bebas jadi penonton. Eh, tapi kan lo mau ujian yah? Makan tuh ujian! Biarin deh gue gak lulus-lulus asal bisa ngentot terus sama nyokap lo. Entotin mama lo sampai lo punya adek baru lagi, huahahaha ujar Ando tertawa. Mama lalu menarik tangan Ando ke dalam kamar. Sebelum masuk, mama masih sempat tersenyum ke arahku, sedangkan Ando cengengesan padaku. Aku terdiam. Aku tidak menyangka kenapa ini bisa terjadi. Terlebih hari ini hari ujian. Pikiranku kacau. Hatiku sakit luar biasa. Namun rasa sakit hatiku kemudian malah kalah dengan birahiku yang ingin melihat mamaku disetubuhi.

Akupun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mama. Tak peduli dengan rasa malu dan gengsiku lagi. Tak peduli dengan ujianku. Di atas ranjang orangtuaku, tampak mamaku sedang disetubuhi Ando dari belakang, kebaya masih menempel pada tubuh mama. Saat aku masuk, langsung disambut oleh ledekan Ando. Tuh kan tante anak tante pasti pengen lihat mamanya aku entotin, hehe cibir Ando padaku yang diikuti mama dengan tersenyum manis padaku, lalu berciuman kembali dengan Ando. Seakan menjadi ucapan selama datang dan selamat menonton padaku.

Dengan penuh rasa cemburu, kesal, marah, namun penuh birahi, ku turunkan penisku dan mengocoknya sambil melihat pemandangan di depan. Ando tertawa terbahakbahak, mama tertawa kecil melihat tingkahku. Aku mau juga merasakan apa yang Ando rasakan. Sialan! Ando anjing! Mama lonte! Aku juga anak yang goblok!

Makiku dalam hati sambil tanganku terus mengocok penisku. Mereka betulbetul melakukan persetubuhan yang panas. Seorang wanita bersuami sedang bersetubuh dengan remaja tanggung yang tak lain adalah temanku. Tubuh dewasa mamaku dinikmati dengan sepuas hati oleh remaja jelek ini. Erangan dan desahan tak hentihentinya terucap dari bibir mereka. Sesekali mama malah melirik dan tersenyum padaku sambil dia dientotin, membuat perasaanku makin tak karuan dibuatnya. Aku terus menonton hingga akupun muncrat duluan. Namun aku masih ingin terus berada di sana sampai persetubuhan mama dan temanku ini selesai. Aku menyaksikan dari awal hingga akhir. Yang tadinya mama berkebaya lengkap, kini telah telanjang bulat dengan rambut panjang terurai acakacakan. Tubuh mereka mengkilap karena banjir keringat. Mama terlihat sangat seksi dan nafsuin.

Tante aku pengen keluar ucap Ando tiba-tiba mengeluarkan penisnya, dia lalu berbisik pada mama. Mama hanya tersenyum mendengar bisikan Ando. Entah apa yang Ando ucapkan, tapi sepertinya aku akan segera tahu. Ando lalu bangkit berdiri di atas tempat tidur, sedangkan Mama duduk bersimpuh di depannya, tepat di hadapan penis Ando. Sayang temanmu bilang dia mau pejuin wajah mama di hadapan kamu. Kamu pengen lihat kan sayang? ucap mama padaku. Ah tubuhku lemas mendengar mama berucap seperti itu. Tentu saja aku tidak menjawab, tapi itu sudah cukup bagi mama sebagai tanda kalau aku juga pengen lihat. Ingin melihat wajah mama kandungku dipejuin orang lain di depan mataku sendiri. Liatin yah sayang jangan berkedip ujar mama dengan senyuman nakal.

Tak lama kemudian Ando mengerang kencang. Tangan kanannya menahan kepala mama dan menghadapkan wajah mama ke arahku berdiri, sambil tangan kirinya terus mengocok penisnya. Ah. Kiranaaaaa. Gue pejuin muka lo di hadapan anak kandung loooooo Croooooootttt croooooooot Sperma Ando muncratmuncrat menghantam wajah cantik mamaku bertubitubi. Sangat banyak, kental dan lama sekali. Aku menyaksikan tiap detik bagaimana pejunya itu mendarat di kening, pipi, mulut, dagu, serta seluruh permukaan wajah mama. Mamaku dikotori dihadapanku! Apalagi yang lebih menyakitkan dari ini !?? Ugh enak banget ngecrot di wajah mama lo broo huahahaha tawa Ando. Anak tante kayaknya juga enak banget tuh nontonin kita, hehe lanjut Ando lagi melirik padaku.

Mama juga melirik sambil tersenyum padaku. Seakan ingin menunjukkan betapa banyaknya sperma temanku itu mendarat di wajah cantiknya. Seakan ingin mengatakan betapa bejatnya temanmu itu sampai mengotori wajah ibumu dengan sperma. Kamu suka sayang? Jangan kasih tahu papa kamu yah Tadi kamu muncrat juga kan di lantai? Jangan lupa yah bersihin ucap mama cekikikan nakal padaku. Aku hanya diam. Aku merasa seperti orang bodoh. Mamaku tersayang, mamaku yang cantik dan baik, kini telah menjadi milik Ando. Mengkhianati Papa.

Tante, besok boleh nggak aku ngajak teman-temanku ke sini? tanya Ando. Kamu mau ngajak teman-temanmu ke sini? Iya, tante kita pengen ujian juga sama tante, hehe Hihihi, ujian apa sih ada-ada aja kamu. Hmm Iya deh, berapa orang? Kalau rame gak apa kan tante? Boleh kok suruh ke sini deh semua temanmu itu.

Oke deh tante Kita semua bakal ke sini besok, ujian sama tante. Tapi tanpa Rian kan tante? Hehe ucap Ando cengengesan. Iya ujian khusus untuk kamu dan teman-temanmu, tanpa Rian jawab mama sambil tersenyum padaku. Sepertinya Hidupku telah berakhir.