Tampilkan postingan dengan label istri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label istri. Tampilkan semua postingan

Senin, 28 Mei 2018

Aku, Istriku, dan Orang Ketiga

CERITAHOT | Aku dan istriku, Risnawati yang biasa kupanggil dengan Ris, sudah menikah kira-kira 4 tahun. Istriku saat ini berprofesi sebagai ibu rumah tangga, meskipun sempat kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri.
Sedikit gambaran fisik tentang istriku, Ris pada saat ini berumur 29 tahun, berkulit putih, berambut ikal sepunggung, dengan payudara yang cukup besar (34B) berbentuk bagus sekal, tinggi 155 cm, berat 50 kg, dengan perut rata dan pinggang kecil namun sintal. Pinggulnya serasi dengan bentuk badannya dan kedua bongkahan pantatnya sekali. Secara umum, dia cukup seksi.
Telah lama kami mempunyai fantasi untuk melakukan aktifitas seks threesome. Biasanya, sebelum melakukan Making Love, kami mengawalinya dengan saling menceritakan fantasinya masing-masing. Fantasi yang paling merangsang bagi kami berdua, adalah membayangkan Ris melakukan hubungan seks dengan laki-laki lain dengan kehadiranku.
Sekadar informasi, Ris memang mempunyai gairah seks yang sangat tinggi, sementara di sisi lain, aku biasanya cuma sanggup ejakulasi satu kali. Setelah ejakulasi, meskipun sekitar satu jam kemudian penisku bisa ereksi lagi, umumnya aku merasa lelah dan tidak bergairah, mungkin akibat beban pekerjaan yang cukup berat.
Karenanya, biasanya ketika dia minta agar bisa mencapai orgasme berikutnya, paling banter aku melakukannya dengan tangan, atau membantunya bermasturbasi dengan dildo. Walaupun demikian selama ini dia bisa merasa puas dengan cara tsb.
Setelah sekian lama mempunyai fantasi tsb, suatu hari aku tanya apakah ia mau merealisasikan fantasi tsb. Pada awalnya ia cuma tersenyum dan mengira aku cuma bercanda. Namun setelah aku desak, ia balik bertanya apakah aku serius. Aku jawab, ya aku serius.
Terus dia tanya lagi apakah nanti aku masih akan tetap sayang sama dia, aku jawab ya, aku akan tetap menyayanginya sepenuh hati, sama seperti sekarang. Lalu aku tambahkan, bahwa motivasi utama aku adalah untuk membuatnya bahagia dan mencapai kepuasan setinggi-tingginya. Melihat wajahnya ketika mencapai orgasme, selain sangat merangsang juga memberikan kepuasan tersendiri bagiku.
Akhirnya dia jawab dia mau melakukannya kalau moodnya mengijinkan. Kemudian aku dan Ris mendiskusikan kira-kira dengan siapa kami melakukannya, akhirnya pilihan datang kepada seorang teman dekatku, namanya Vence biasa kupanggil dengan Ven, yang telah lama kami kenal, namun jarang bertemu karena tinggal di kota lain.
Sejak itu sering fantasi kami melibatkan kehadiran Ven. Usia Ven 33 tahun, sama denganku, meski demikian tubuhnya lebih tinggi kurang lebih 175 cm dan besar serta tegap, maklum dia adalah keturunan campuran Eropa-Indonesia.
Akhirnya setelah beberapa bulan berlalu, aku menghubungi Ven dari kantorku. Setelah berbasa-basi sebentar, lalu aku mulai menceritakan tentang fantasi-fantasi kami. Sebagai sahabat lama, kami terbiasa berbicara terbuka, termasuk masalah seks. Ven tampak antusias mendengar ceritaku dan dia menyatakan kesanggupannya.
Aku, Istriku, dan Orang Ketiga

Mengingat kesibukan bisnisnya, dia merencanakan untuk datang ke kotaku sekitar 2-3 minggu lagi. Tidak lupa aku tegaskan, bahwa semua rencana ini sepenuhnya bergantung kepada kesediaan istriku. Artinya jika pada saat-saat terakhir Ris berubah pikiran, maka sama sekali tidak boleh ada satu pihakpun yang memaksakan kehendaknya. Aku katakan juga, dia tidak boleh berlaku kasar terhadap Ris, sebab kepuasan Ris adalah segala-galanya. Ven setuju dan dapat memakluminya.
Akhirnya waktu yang yang ditunggu tiba, baik Ris maupun aku cukup gugup menghadapi apa yang telah kita rencanakan. Namun aku meyakinkan Ris bahwa dia boleh berubah pikiran kapanpun. Sekitar pukul 6 sore Ven datang, pada saat itu aku masih berada di kantor, Ris mengabarkan kedatangannya melalui telepon. Pukul 7 aku tiba di rumah, tampak Ven telah mandi dan ganti baju dan sedang menonton TV.
Sementara itu Ris sedang berada di kamar mandi. Setelah ngobrol sebentar, kemudian aku masuk ke kamar untuk menyimpan tas dan mengganti pakaian. Pada saat bersamaan Ris baru keluar dari kamar mandi (kamar mandi terletak di dalam ruang tidur kami) dengan hanya memakai handuk. Dia tampak sangat cantik malam itu.
Sementara aku mengganti pakaian, Ris mengenakan daster pendek berwarna merah. Ris tampak cantik dengan daster tersebut, panjang daster tsb hanya sampai ke pertengahan paha, tampak kontras dengan pahanya yang berwarna putih mulus. Sementara Ris masih menyisir rambut dan memakai parfum, aku keluar menemui Ven.
Setelah beberapa saat kami mengobrol, bercerita tentang keadaan masing-masing. Ris kemudian keluar kamar. Ven hampir tak berkedip menatap Ris yang benar-benar tampil seksi malam itu.
Singkat cerita, setelah selesai makan malam kami sama-sama duduk di karpet, menonton acara TV yang saat itu sedang berlangsung. Posisinya Ven, kemudian Ris di tengah menyender di dadaku. Terus terang suasana saat itu agak canggung dan kami benar-benar tidak tahu cara untuk memulai semua rencana yang telah disusun.
Akhirnya aku mengambil inisiatif dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan di dada Ris dan menyentuh payudaranya dari luar daster. Mendapat tindakan demikian Ris mulai terangsang dan nafasnya mulai tidak teratur. Segera setelah itu, aku lumat bibirnya dan tangan aku mulai menyusup ke balik dasternya. Ternyata saat itu Ris sudah tidak memakai BH. Ris benar-benar terangsang kini.
Pada saat itu tangan Ven mulai mengelus-elus paha Ris yang telah terbuka, karena daster mininya telah terangkat ke atas. Kaki Ris yang tadinya tertekuk ditarik, sehingga sekarang Ris berada dalam posisi duduk sambil bersandar padaku dengan kedua pahanya yang agak terbuka dan kaki melonjor ke depan. Tangan Ven mulai bergerilya pada bagian paha atas Ris.
Kemudian Ven menarik tangan Ris dan meletakkannya di atas pangkuan Ven. Secara reflek, dalam keadaan terangsang, Ris mengusap-usap kemaluan Ven yang telah tegang dari luar celananya. Bagian bawah celana Ven terlihat menggembung besar. Layaknya penipu profesional, kemaluan itu membuat terperangah.
Aku mengira-ngira betapa besar kemaluan Ven ini. Sementara bibirku mulai menyusur leher dan belakang telinganya (bagian yang paling sensitif baginya). Setelah itu aku berbisik di telinga Ris, inilah saat untuk merealisasikan fantasi kita. Lalu aku melepaskan pelukanku untuk memberi kesempatan pada Ven untuk beraksi.
Sekarang Ven mulai mengambil alih permainan selanjutnya. Ditariknya Ris ke pelukannya dan tangannya yang satu langsung mendekap payudara Ris yang sebelah kanan, sedangkan tangannya yang satu mengelus-elus punggung Ris sambil mulutnya melumat bibir Ris dengan gemas.
Tangan Ven yang berada di payudara Ris disisipkan pada belahan daster Ris yang terbuka dan mulai memelintir dengan halus ujung putingnya yang telah mengeras. Kemudian Ven menarik tangan Ris ke arah resluiting celana Ven yang telah terbuka dan menyusupkan tangannya memegang kemaluan Ven yang telah tegang itu. Kelihatan Ris agak tersentak ketika terpegang senjata Ven yang tampaknya besar itu.
Setelah beberapa saat mengelusnya, kemudian Ris membuka celana Ven sehingga kemaluannya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kungkungan dan sekarang dengan jelas terlihat. Aku sangat terkejut melihat kemaluan Ven yang sangat besar dan panjang itu.
Kemaluan yang sebesar itu hanya ada di film-film BF barat saja. Batang penisnya berdiameter 7 cm dikelilingi oleh urat-urat yang melingkar dan pada ujung kepalanya berbentuk topi baja yang sangat besar, panjangnya mungkin lebih dari 20 cm, pada bagian pangkalnya ditumbuhi dengan rambut pirang yang lebat.
Setelah keluar dari celananya kelihatan seram, jauh lebih panjang dan besar dari punyaku. Sesaat Ris menoleh ke arahku, dari sinar matanya yang agak panik, tampak dia agak ketakutan dan tidak menduga akan menghadapi penis yang sebesar itu. Aku mulanya juga agak ragu-ragu, tapi untuk menghentikan ini, kelihatannya sudah kepalang, karena tidak enak hati pada Ven yang telah bersedia memenuhi keinginan kami itu.
Aku, Istriku dan Orang Ketiga

Kemudian aku mengangguk sambil tersenyum memberi semangat pada Ris. Mendapatkan persetujuanku dan dorongan semangat itu, Ris kemudian dengan kedua tangannya memegang penis Ven dan mulutnya mendekat ke kemaluan Ven. Ris mulai menjilati kepala penis Ven yang besar itu.
Kemudian setelah cukup basah oleh air ludahnya, perlahan Ris mulai memasukkan penis Ven ke dalam mulutnya. Terlihat sangat susah bagi Ris untuk bisa memasukkan penis yang besar itu ke dalam mulutnya. Terlihat mulutnya harus dibuka lebar-lebar untuk bisa menampung penis Ven yang dahsyat itu. Ven tampak sangat menikmati isapan Ris itu.
Kira-kira sepuluh menit Ris mengulum kemaluan Ven, kemudian Ven menarik kepala Ris dan mendekatkan ke mukanya dan kemudian melumat bibir Ris. Ris balas melumat bibir Ven dengan ganasnya, sementara tangan Ven merambah ke payudara Ris dan mulai membuka daster Ris.
Setelah daster terlepas, sambil tetap berciuman, tangan Ven mulai menyusup ke balik celana dalam Ris yang berwarna cream sambil memainkan clitoris Ris. Tangan Ris sendiri tidak tinggal diam, ia terus mengelus kemaluan Ven yang semakin menegang.
Kemudian Ven menggendong Ris dan membawanya ke kamar tidur tamu. Terlihat Ris sangat kecil dalam gendongannya, dibandingkan badan Ven yang besar itu. Secara perlahan kemudian Ven meletakkan Ris di ranjang dan membuka celana dalam Ris. Hingga kini Ris telah telanjang bulat.
Tampak kulitnya yang putih dan vaginanya yang tanpa rambut (Ris biasa mencukur bulu vaginanya secara teratur) merekah dan tampak basah. Kemudian Ven perlahan-lahan mengarahkan bibirnya ke leher Ris, kemudian turun ke dadanya dan mulai melumat puting payudara Ris bergantian.
Sementara itu aku terus memperhatikan dari pintu kamar dengan menahan birahi yang sangat memuncak. Setelah puas bermain-main di payudara Ris, Ven kemudian mulai menciumi pusar Ris sampai akhirnya mulai menjilati lubang vagina Ris yang semakin basah.
Setelah berlangsung kira-kira 30 menit, tampak Ris mulai mendekati orgasme, mengetahui demikian, Ven kemudian mulai mengarahkan penisnya ke vagina Ris yang makin merekah. Sebelum memasukkan penisnya, tidak lupa Ven menggosok-gosok kepala penisnya pada bibir vagina Ris. Badan Ris menggelinjang kegelian merasakan gosokan penis Ven pada vaginanya.
Perlahan-lahan Ven mulai memasukkan penisnya ke vagina Ris. Ris berusaha membantu dengan membuka bibir vaginanya lebar-lebar. Kelihatannya sangat sulit untuk penis sebesar itu masuk ke dalam lubang vagina Ris yang kecil. Tangan Ven yang satu memegang pinggul Ris sambil menariknya ke atas, sehingga pantat Ris agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang penisnya yang ditekan masuk ke dalam vagina Ris.
Sementara Ven sedang berusaha memasukkan penisnya kedalam memiaw Ris, badan Ris terlihat menggelinjang-gelinjang dan dari mulutnya terdengar suara, “aahh.., aahh.., sshh.., sshh”, seperti orang sedang kepedasan. Pada waktu Ven mulai menekan penisnya, terdengar jeritan tertahan dari mulut Ris, “Aduuhh.., sakiitt.., Veenn.., pelan-pelan.., doong”.
Ven agak menghentikan kegiatannya sebentar untuk memberikan kesempatan pada Ris mengambil nafas, kemudian Ven melanjutkan kembali usahanya untuk menaklukkan vagina Ris.
Aku agak kasihan juga melihat keadaan itu, disamping itu melihat badan Ris yang menggeliat-geliat dan tangannya yang mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, membuatku terangsang dengan hebat. Ven dengan pasti tetap mendorong kemaluannya masuk secara perlahan-lahan ke dalam vagina Ris.
Akhirnya sesaat kemudian, hampir seluruh kemaluan Ven masuk ke dalam vagina Ris. Ven kemudian menggerakkan penisnya keluar masuk dengan irama yang teratur, sementara Ris mengimbangi dengan mengerakkan pantatnya. Tidak lama kemudian, Ris mencapai klimaks. Tubuhnya mengejang dan mulutnya mengeluarkan jeritan tertahan, “Aku sampaai Veenn.., peluk aku kuat-kuat”.
Bersamaan dengan itu, kakinya melingkar di pinggang Ven dan mengunci dengan erat. Sementara Ven hampir tidak bisa bergerak dan hanya menekankan kemaluannya ke dalam vagina Ris sekuat mungkin. Tak lama, Ris mulai tampak rileks dan melonggarkan kakinya yang melingkar di pinggang Ven.
Sementara Ven kemudian meneruskan gerakan keluar-masuk penisnya secara perlahan-lahan dan Ris hanya diam kelelahan dengan nafas yang tidak teratur. Tidak lama, tampaknya birahi Ris mulai bangkit lagi dan menggerakkan pantatnya lagi. Maklum wanita kan bisa mengalami multiple orgasme.
Tidak lama kemudian, Ven mencabut penisnya dari vagina Ris dan meminta Ris untuk menungging. Kemudian Ven memasukkan kemaluannya ke vagina Ris dari belakang. Aku yang sejak tadi hanya menyaksikan mulai tidak tahan, kemudian aku mendekat, membuka celana, dan mengarahkan kemaluanku yang sudah sangat tegang ke mulut Ris.
Dengan sangat bernafsu, Ris mengulum penisku sementara Ven tampak menggerakan pinggulnya semakin cepat. Tidak lama kemudian tampaknya Ven hampir mencapai klimaksnya dan mengerakkan pantatnya dengan sangat cepat. Ris mengimbangi gerakan Ven dan melepaskan penisku dari mulutnya, sambil mengeluarkan erangan Ris berkata, “Ayo Ven gerakkan yang cepat.., ah.., uh”.
Setelah itu Ven ejakulasi dan menekankan pantatnya rapat-rapat sehingga pinggulnya menempel ketat pada pinggul Ris. Dan pada saat hampir bersamaan Ris pun kembali mencapai orgasme. Tak lama Ven mencabut penisnya dan tidur telentang di samping Ris.
Aku kemudian duduk di kursi sofa yang ada di ruang tidur itu dan menarik Ris. Perlahan Ris jongkok di atasku dan mulai menurunkan vaginanya yang tampak membengkak ke arah kemaluanku (mungkin akibat barang Ven yang sangat besar itu). 
Dengan mudah penisku masuk ke dalam vagina Ris, maklum setelah cukup lama barang Ven yang besar itu keluar masuk, membuat vagina Ris agak melar. Walau demikian, aku tidak bisa menahan ejakulasi terlalu lama, mungkin akibat pengaruh situasi, tidak lama penisku memuntahkan cairan sperma di dalam vagina Ris, sampai meluber keluar.
Tampak Ven terbaring dengan lesu di ranjang dan aku di sofa. Tampaknya energi kami benar-benar terkuras. Sementara Ris kemudian pergi ke kamar mandi, untuk pipis dan membersihkan sisa-sisa spermaku di vaginanya. Kira-kira setengah jam kami beristirahat, Ris berinisiatif mengulum kemaluan Ven yang masih mengkerut. Sementara aku hanya memperhatikan.
Tidak lama, kemaluan Ven mulai membesar lagi setelah beberapa saat dikulum. Ris kemudian mengangkangkan kakinya di atas Ven yang telentang tidur dan menghadapkan wajahnya ke arah penis Ven. Ven kemudian menjilati vagina Ris sampai ke lubang anusnya, dan Ris sendiri sibuk mengulum dan menghisap penis Ven. Melihat pemandangan ini, kemaluanku pun mulai menegang kembali.
Tak lama Ris bangun dan duduk di atas Ven, kemudian Ris memasukkan penis Ven ke vaginanya dengan posisi Ris di atas. Ris menaik-turunkan pantatnya dengan bibir vagina mencengkeram penis Ven dengan erat. Ketika Ris menaikkan pantatnya, bibir vaginanya turut tetarik keluar mencengkeram kemaluan Ven. Sungguh pemandangan yang sangat mengairahkan.
Makin lama gerakan Ris makin cepat dan tak lama Ris tampak mencapai orgasmenya dan menekankan pantatnya kuat-kuat sehingga penis Ven masuk seluruhnya. Setelah itu Ris menarik pantatnya dan jongkok di tepi ranjang sambil mengulum kemaluan Ven. Sementara vaginanya mengarah ke arahku. Melihat pemandangan demikian, aku memasukkan penisku ke vagina Ris dari belakang, sementara mulutnya sibuk mengulum kemaluan Ven keluar masuk.
Kira-kira sepuluh menit kemudian, Ris kembali mencapai orgasmenya dan aku rasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat. Tak lama aku pun kembali mencapai ejakulasi. Setelah itu Ris mengelap sisa air maniku yang tertinggal di mulut vaginanya dengan handuk kecil, Ris kemudian berbaring di ranjang dan Ven kembali memasukkan penisnya ke vagina Ris.
Setelah hampir satu jam, dan Ris telah mencapai dua kali orgasme lagi, barulah Ven pun mencapai orgasmenya, namun kali ini Ven mengeluarkan penisnya dari vagina Ris, sehingga spermanya muncrat ke payudara dan perut Ris. Sambil tersenyum Ris membalurkan sperma tsb ke seluruh dada dan perutnya, untuk menikmati kehangatannya.
Setelah itu Ris kemudian mengelapnya dengan handuk kecil. Sementara Ven tampak kelelahan namun sangat menikmati. Ven kemudian mencium bibir Ris, istriku dan memeluknya. Ris berkata bahwa ia sangat menikmati malam itu dan tersenyum manis kepadaku. Kemudian mereka berdua tertidur di ranjang dengan tubuh telanjang, sementara aku tertidur kelelahan di atas sofa.

Sabtu, 28 April 2018

Jangan Bilang Papamu Ya!

CERITAHOT | Aku mendekati Mama, Mama kalau sudah tidur susah untuk dibangunkan jadi mungkin ini kesempatanku untuk merasakan tubuh Mama pikirku dalam hati. Dengan perasaan takut kubuka BH Mama. Begitu terbuka, aku sadar bahwa dada Mama sangat indah. Payudara Mama tidak kalah indah dengan payudara cewek jepang yang aku tonton di blue film. Kuremas-remas kedua payudara Mama dengan ritme kadang keras kadang lembut, kuremas berulang-ulang.

“Akh.. Akhhh..” desah Mama walau pelan tapi aku mendengar. Aku seperti mendapat lampu merah menghisap tetenya kanan kiri secara bergantian sedangkan tangan kiriku kuselipkan ke dalam CD Mama untuk memainkan Memek Mama. “Sshh.. Shh” desah Mama tangan kiriku yang kuselipkan ke CD untuk memainkan Memek Mama terkena lendir Mama yang sudah keluar. Dada Mama yang kuhisap kedua puting Mama mengeras.

Setelah puas menghisap dan menjilat puting Mama aku membuka CD Mama yang sudah sedikit basah sama lendir Mama sendiri. Kujilat, kuhisap dengan keras Memek Mama dan kumasukkan lidahku ke dalam Memek Mama.

“Ohhh.. Sshhh” desah Mama dan lendir Mama lagi-lagi keluar. Aku ganti dengan mengocok Memek Mama dengan jari tangan kanan sementara tangan kiri mengelu-elus klitoris Mama yang membesar. Akhh.. Sshh.. Okhh” desis Mama agak keras tapi tetap dalam keadaan tidur. Aku tidak peduli Mama bangun atau tidak kukocok tangan kananku yang mengocok Memek Mama dengan cepat.

“Plok.. Plokk” bunyi kocokan Memek Mama lalu. “Akhh.. Akhh. Yaa.. terus.. sampai” gunggam Mama yang disertai tubuh Mama mengejang dan mengeluarkan lendir banyak. Aku tahu pada saat itu Mama pasti orgasme langsung saja kujilat Memek Mama yang masih berlendir. “Wah benar-benar Memek Mama wangi dan lendirnya enak” kataku kubisikkan ke kuping Mama yang aku sendiri tidak tahu Mama masih tidur atau sudah bangun.

Mama masih mengatur napas karena habis orgasme, tapi aku nekat dengan mencium mulut Mama dan memasukkan lidah ku ke dalam mulut Mama. Ternyata Mama membalas kulumanku dan memainkan lidah Mama dengan lidah aku, lama sekali kami saling menghisap dan mengulum. Tapi tanganku tidak diam. Tanganku meremas buah dada Mama, memilin puting Mama yang menyebabakan Mama mendesis.

“Okhh.. Akhh”. Tubuh Mama tiba-tiba mengejang lagi tang menandakan Mama orgasme untuk ke-2 kalinya. “Akhh.. Okkhh.. Datang.. Nikmat” gunggam Mama lagi tetapi tidak menampakkan Mama akan bangun. lagi-lagi cairan Mama keluar. Aku tidak berani membuat Mama melakukan oral kepadaku karena takut Mama tahu aku berbuat mesum padanya. Makanya aku langsung memasukkan kontolku ke Memek Mama yang sudah basah.

Walaupun Memek Mama basah tapi kontolku ynag besar tidak dapat masuk. Aku akui kontolku besar dan panjang tapi setelah kucoba-coba akhirnya dapat masuk. “Okhh… Shh..” desah Mama waktu kontolku masuk ke Memek Mama. Memek Mama sempit, aku sangat sulit menggerakkan kontolku. Memek Mama terasa nikmat yang membuat aku melayang syraf-syaraf dan otot-otot Memek Mama memijit kontolku.


Jangan Bilang Papamu Ya!
Mama bilang, "Jangan omong Papa!"


Mama pun seperti cacing kepanasan menggoyangkan pantatnya tidak beraturan yang membuat kontolku akhirnya masuk seluruhnya ke Memek Mama. “Akkhh.. Okhh” desah Mama sambil mengejang dan itu membuat aku kaget karena Mama orgasme ke-3 kalinya. Dan cairan.

Mama yang keluar agak memudahkan aku melakukan gerakan kontolku di Memek Mama. Mama merenggangkan kedua pahanya untuk memudahkan aku menggerakkan kontolku. Mula-mula kukocok pelan-pelan, lalu selanjutnya berirama kadang pelan kadang cepat yang semakin membuat Mama mengugam.

“Akhh.. Teruus nikmat.. Yaa” aku semakin bersemangat, mulai menganti posisi Mama sekarang Mama telungkup dan pantatnya kubuat menungging, dengan gaya doggie style ini aku merasa nikmat dan Mama pantatnya mengikuti irama goyangan kontolku, otot Memek Mama mengedut dan aku yakin Mama orgasme, ternyata Mama orgasme untuk ke-4 kalinya. Aku juga mengedut dan muncratlah spermaku di Memek Mama, bahkan aku yakin spermaku menymprot rahim Mama karena kontolku di Memek Mama selalu kena rahimnya. 

Akhh.. Akhh” desah Mama. Aku tak puas lalu kupangku Mama dan wajah kami berhadapan lalu kumasukkan kontolku ke Memek Mama. Plleess.. bunyinya. “Akkhh..” desah Mama. Kukocok dengan berirama, aku dan Mama orgasme berbarengan sambil kami mengulum. Kudiamkan sebentar kontolku dalam Memek Mama. Kukeluarkan, plop bunyinya. Kucium kening Mama dan kuusap rambutnya. Kulihat Mama sangat lelah dengan keringat yang bercucuran, ku bisikkan ke telinga Mama.

“Lain kali lagi ya Ma, Mama sangat enak Memeknya” lalu aku matikan TV dan pergi ke kamar sebelum tidur kulihat jam ternyata jam 3 dini hari aku selesai main sex dengan Mama.

Kesokannya. Pukul 17.00, aku berenang dengan santainya, aku tidak canggung kalau bertemu Mama begitu juga dengan Mama seperti tidak tahu kejadian semalam. “Yo Mama ikut berenang donk” kata Mama yang begitu aku berbalik melihat Mama sudah memakai bikini untuk berenang, dan aku yakin bahwa Mama tidak memakai apa-apa selain bikini itu. Mama lalu masuk ke kolam dan menuju ke aku.

“Ajarin Mama berenang donk Yo” kata Mama agak manja. Aku yang mendapat kesempatan langsung berpikir bagaimana caranya untuk menyetubuhi Mama lagi. “Begini ya Ma, Yoyo akan ngajari Mama tapi Mama harus nuruti kata Yoyo. Gimana Ma, mau enggak?” tanyaku.

“Boleh” kata Mama sambil tersenyum. “Pertama kita pemanasan dulu Ma” kataku. Lalu aku membelai dada Mama yang montok. Aku melihat Mama diam saja sambil napas Mama terlihat sesak, aku mulai membuka bikini atas Mama.

“Jangan Yo ada Bi Inah dan Bi Pur” kata Mama.
“Enggak pa.. pa.. Ma enggak ketahuan kok” balasku.

Mama diam saja, segera aku menjilat dada kanan Mama dan memilin puting kiri Mama dengan tangan.
Akhh… akhh, kamu mulai bandel ya.. Yo” kata Mama sambil mendesah. Kucium mulut Mama dan Mama membalas dengan memasukkan lidahnya dan menghisap kidahku serta meludahi aku. Kami bermain lidah sangat lama. “Yo masukin donk, Mama enggak tahan nih akhh..” kata Mama.

Aku lalu menaikkan tubuh Mama ke pinggir kolam lalu membuka bikini yang melindungi Memeknya. Begitu terbuka kulihat lendir Mama sudah keluar segera saja kuhisap, kujilat dan kumasukkan lidahku dalam Memek Mama. “Akkh.. Okhh enak Yo Memek Mama sangat enak” kata Mama.

“Ma aku kan membuat Mama lebih baik tapi Mama tidak boleh main sex dengan siapapun termasuk Papa” kataku sambil mengocok-ngocok Memek.

“Iya Yo, Mama kan budak sex mu, cepat Yo masukkin kontolmu ke Memek Mama akkhh.. Sshh” jawab Mama. Aku naik ke pinggir kolam lalu mendudukan Mama di atas pangkuanku dengan wajah kami bertemu “bleess” bunyi kontolku ke Memek Mama.

“Wah, Mama sudah bisa ya nampung Kontol Yoyo” candaku.
“Kan kemarin sudah latihan ama kamu” kata Mama.

Lalu aku sadar bahwa Mama kemarin suka melakukan sex denganku. Dengan semangat kupompa dengan cepat. “Akkhh.. Yess.. Enak sayang.. terus” teriak Mama. Senyumku melebar dan aku pun mencium mulut Mamaku yang dari tadi mendesis dengan disertai pompaanku yang cepat. “Sayang.. Saayangg Mama datangg” teriak Mamaku.

Lalu kurasakan mani Mama menyiram kontolku yang masih memompa Mama. Tubuh Mama menegang dan memelukku dengan kuat, tapi tiba tiba Bi Inah kulihat datang. “Kenapa sayang kamu mau main di kolam sama Mama?” tanya Mama.

“Iya Ma habis Bi Inah datang" jawabku. ku senderan di dinding kolam sedangkan Mama berhadapan denganku. Mama lalu masuk ke air dan tanpa kusadari Mama melakukan oral kepadaku. Mama hisap, jilat pokoknya Mama melakukan yang hebat dan membuat aku mendesah.

“Akhh”. “Kenapa Den?” tanya Bi Inah. Aku kaget.
“Enggak pa.. pa.. Bi” jawabku.

Lalu Bi Inah ke dalam dan aku orgasme tapi Mama meminum spermaku sekaligus minum air kolam. Kutarik Mama.
“Enggak pa.. pa.. Ma?” Tanyaku.

Waktu mama mau menjawab, kucium mulut Mama dan kumasukkan kontolku ke dalam Memek Mama dengan gaya aku seperti mengendong Mama. Lama kami melakukannya dan Mama memeluk erat-erat, tubuhnya mengejang dan orgasme Mama untuk ke-2 kalinya. Aku yang masih bangun menyuruh Mama naik lagi ke luar kolam dan Mama ku suruh menungging. Kali ini aku masukin kontolku ke lubang pantat Mama. “Ma, kita anal sex yuk?” tanyaku.

“Jangan Yo, Mama belum pernah” jawab Mama. Tanpa memperdulikan jawaban Mama kumasukkan dengan paksa ke pantat Mama walau pun lama akhirnya masuk juga.

“Penuh Yo.. Sakit” teriak Mama. Aku tak peduli tetap kukocok tak berapa lama Mama menggoyang pantatnya untuk mengimbangi kocokanku.

“Enak Yo.. Shh.. Yang keras Yo” teriak Mamaku. Kupercepat lajuku, kontolku mengedut dan tubuh Mama mengejang lalu kami sama-sama orgasme.

“Akhh Mama datang sayang” teriak Mama.
“Akhh Memek Mama enak juga” kataku.

Setelah kami selesai sex. Kami mandi berdua lagi dan melakukan sex lagi. Terus-terusan kami melakukannya dimana ada kesempatan, entah saat mandi, malam ketika Papa keluar kota, di mobil, dan kami juga menyewa hotel jika kondisi tidak aman tapi kami ingin melakukan sex. Pokoknya kami melakukannya setiap hari baik itu dimana tempatnya.

Aku memasuki kelas 2 SMU.. Papa ingin merayakan pernikahan Mama dengan Papa dengan liburan dari kantor untuk 3 orang selama 2 hari, aku pun ikut dalam liburan tersebut. Memang Mama masih menepati janjinya untuk bermain sex hanya dengan aku, tapi aku merasa Mama akan mau melakukan hubungan badan karena ini hari pernikahan mereka.

Makanya aku pun berhasrat untuk minta ikut. Mama tahu alasan sebenarnya aku ikut makanya Mama mengiyakan permintaanku. Liburan ini benar-benar liburan buat kami tapi tidak untuk Papa makanya liburan akan ulang tahun pernikahan mereka menjadi hubungan sex antara Ibu dan anak.

Pukul 14.00, kami tiba di hotel. Hotelnya bagus. Papa memesan 2 kamar. Aku melihat Papa mencium Mama tapi Mama menolak karena Mama melihat mataku yang menatap Mama dengan tajam.
“Kamu kok selama ini menolak apapun permintaanku, bahkan untuk kucium aja kamu nolak” tanya Papa.
“Malu kan dilihat orang” hindar Mama.

Telepon Papa berbunyi dan Papa ngomong sebentar lalu menghentikan pembicaraannya. Kamar aku dan ke-2 orang tuaku bersebelahan, aku mau masuk lalu kudengar. “Ma, Papa pergi dulu ya maaf, nih ntar Papa baliknya jam 21.00″ kata Papa ke Mama.

Aku masuk kamarku, kutunggu selama 4 menit dan keluar kamar sambil melihat Papa ada atau tidak. Kulihat tak ada Papa maka aku pun membuka kamar Mama yang ternyata tidak terkunci. Aku masuk dan merantai pintu kamar, kulihat Mama sudah telanjang bulat tanpa apa-apa mendekat kepadaku. Diciumnya bibirku, akhirnya kami saling mengulum. Mama menundukkan wajah ke celana jeansku, dan membuka celanaku dan CDku. Dengan cepat aku juga membuka bajuku. Sekarang kami sama-sama telanjang bulat.

Mama mengulum kontolku, menjilat, mengocok. “Akhh” desahku. “Kontolmu lebih dahsyat 100x dari pada Kontol papamu” kata Mama. Dengan kehebatan Mama dalam oral aku orgasme. Cpreett.. Cepreet.. suara dalam mulut Mama dan Mama pun menelan spermaku tanpa ada yang tersisa. “Enak sekali spermamu sayang” kata Mama genit.

Aku membawa Mama ke ranjang lalu aku melakukan oral ke Mama. Kuhisap jilat klirotis Mama, sedangkan tangan kanan mengocok pantat Mama, lalu tangan kiri bermain aktif dengan buah dada Mama, kuremas-remas dengan ganas. “Akhh.. Teruuss Yo” desah Mama. Kumainkan posisi ini dengan lama, Mama pun mengejang. “Akkhh.. Memekku.. Aku.. Datang sayaanngg” teriak Mama sekeras mungkin. Kurasakan dimulutku lendir Mama keluar dari Memeknya, sedangkan tangan kananku merasa keluar lendir juga dari lubang pantat Mama. Kujilat dan kutelan lendir Mama baik yang di Memek dan lubang pantat Mama. Kucium Mama lalu kutanya.

“Siap Mamaku sayang” Jawab Mama. “Terserah kamu dan kontolmu say, pantat, buah dada, Memek Mama semuanya hanya milikmu”.

Dengan semangat Mama membuka pahanya lebar-lebar, tapi Mama salah karena kumasukkan kontolku ke lubang pantat Mama. “Ukhh.. Sshh” desah Mama. Dengan Mama yang berlendir dan selama ini kami berhubungan sex, mengakibatkan Mama tidak kesusahan menerima kontolku. Tak berapa lama Mama mengaitkan kedua kakinya ke pinggangku dan tubuh Mama menegang.


Jangan Bilang Papamu Ya!
Mama Kakak Dewa


“Oohh.. Yeeaahh” teriak Mama. Kurasakan daging di lubang pantat Mama mengurut kontolku dan menyiram dengan lendir Mama. Aku tak peduli Mama orgasme, tetap kupompa lambat, cepat, lambat dengan berirama. Lalu aku menelungkupkan Mama dan membuat Mama menunging, kumasukkan kontolku tetap pada lubang pantat Mama. Mama mengoyangkan pantatnya sesuai gerakanku. Sepertinya gairah Mama naik lagi, karena Mama mendesis.

“Oohhk.. Uhkk.. Yeaa” sambil tetap mengimbangi gerakanku. Kontolku semakin besar dan gerakan Mama juga semakin liar, “Ma, Yoyo datang” kataku “Tahan Yo datangnya sama Mama ya sayangg.. Okhh” balas Mama. Tak berapa lama aku dan Mama orgasme berbarengan. Di pantat Mama Bercampur benih kasih cinta spermaku dengan mani Mama.

Kulihat jam ternyata sudah jam 18.00, “Ma pindah yuk ke kamar Yoyo” ajakku, “Ntar Papa jadinya enggak bisa main sama Mama” kataku lagi. “Ayuk lagipula Mama inikan milikmu sayang” kata Mama sambil mengulum mulutku. Kontan gairahku naik lagi tapi sempat kutahan, dan meminta Mama pindah. Kami pun pindah ke kamarku, lalu kami main lagi. Aku dan Mama meneruskan permainan panas kami di kamarku. Aku dan Mama mencoba berbagai posisi seks, dan Mama menyukai permainanku. Tapi pada saat Mama mencapai orgasmenya pada saat ke sekian kalinya, tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk. Mama dan aku kaget karena ketukan itu dan dengan segera kami menghentikan permainan cinta kami. “Siapa?” tanyaku, yang kemudian disusul Mama menuju ke kamar mandi.
“Ini Papa yo” jawab si pengetuk. Pada saat itu juga kepalaku kosong. Aku tidak tahu apa yang aku lakukan selanjutnya karena yang mengetuk pintu kamarku adalah Papa. Aku segera merapikan tempat tidurku dan melap sisa-sisa cairan cinta Mama dan aku yang tercecer. Aku ke kamar mandi dan memberi tahu Mama bahwa yang mengetuk pintu adalah Papa. Mama kusuruh agar pura-pura mandi dan tenang saja karena aku yang akan menemui Papa. Terdengar ketukan lagi.

“Yo.. Yoyo”. Aku segera membuka pintu dan keluar menemui Papa.
“Kamu kok lama?” tanya Papa.
“Maaf Papa tadi yoyo ngantuk banget jadi agak lama bukain pintu” kataku.
“Mama ada di kamarmu yaa?” tanya Papa.
“Iya, tuh sedang mandi” kataku.

“Papa cuma mau bilang bahwa Papa harus pulang dulu karena urusan kerja, jadi kamu nemanin Mama saja liburan di sini” kata Papa.

“Udah ya, Papa cuma mau ngasih tahu itu saja kok, dan nanti tentang biaya liburan tagihannya kirim saja ke kantor biar kantor yang bayar” kata Papa sambil pergi. Aku terdiam sesaat lalu sambil tersenyum aku masuk ke kamar, dan memberi tahu ke Mama tentang kabar baik ini. Mama pun senang dan kami melanjutkan permainan cinta kami sampai liburan berakhir. Pada saat aku memasuki kelas 3 SMU, hubungan Mama dan Papa semakin lama semakin merenggang, dan Papa pun mulai sibuk pergi meninggalkan rumah, maka Mama dan aku pun semakin mempererat hubungan indah antara kami berdua.

“Akhh.. Akhh” (sekarang aku dan Mama sedang memacu cinta di kantor Mama, karena pada saat itu aku mengunjungi kantor Mama karena aku di tawari Mama untuk kerja di kantor Mama apabila aku sudah lulus SMU). “Truss yo.. Akhh.. Sshh” desah Mama. Aku pun mempercepat kocokanku di Memek Mama, Mama waktu itu posisinya berdiri menghadap tembok dan Mama membelakangi aku, sedangkan aku masukan kontolku ke Memek Mama sambil mengangkat kaki kanan Mama. Jadi saat itu Mama berdiri hanya dengan kaki kiri dan bertumpu pada tembok.

Waktu itu kami telanjang bulat alias tidak ada sehelai pun baju yang menempel di Mama dan aku. Mama menggoyangkan pantatnya dengan cepat yang membuatku harus mempercepat kocokan kontolku untuk mengikuti gerakan pantat Mama. Memek Mama yang sudah basah tiba-tiba mengedut seperti sedang memeras kontolku. Memek Mama terasa menyemprotkan air mani ke kontolku. Mama menggoyangkan pantatnya berkali-kali, aku hanya diam karena aku tahu Mama sedang menikmati datangnya orgasmenya. Kontolku tetap tidak kugerakkan, Mama sudah mulai tenang sambil mengambil napas. Aku keluarkan kontolku dari Memek Mama.

“Kok dilepasin yo..?” tanya Mama. Tanpa menjawab kumasukkan kontolku ke lubang pantat Mama. Aku begitu mudah masukkan kontolku karena lubang pantat Mama sudah licin dengan cairan di lubang pantat Mama dan kontolku yang masih basah karena mani Mama bekas orgasme tadi. “Kamu memang pintar sayang” puji Mama. Aku mengocok lubang pantat Mama dengan irama, Mama pun mengikuti iramaku sepertinya Mama sudah gairah lagi dan tenaga Mama sudah pulih.

“Okhh.. Yeeaahh” desah Mama. Aku tidak perlu khawatir kalau Mama teriak sekali pun karena kantor Mama seruangan penuh yang terletak di lantai paling atas, karena Mama adalah presiden direktur di perusahaan yang sebenarnya milik Papa, tapi diserahkan ke Mama karena Papa mengurusi perusahaan Papa yang satunya. Singkatnya Papa memiliki 2 perusahaan. Aku yang masih memompa lubang pantat Mama juga memainkan Memek Mama yang ternyata sangat basah dan beberapa kali juga tanganku merasakan lendir Mama yang keluar dari Memek Mama. Sekian lama aku juga akhirnya orgasme yang pada saat itu juga Mama orgasme.

“Aakkhh.. Sa.. Sayangg, Mama nikmaatt” teriak Mama. Orgasme kami menyatu dan tubuh Mama dan aku jadi hangat walau di tempat ber-AC. Mama tampak lelah sekali, tapi aku belum. Mama yang duduk di sofa ruangan Mama, aku mendekat lalu aku duduk di lantai dan langsung saja wajahku kudekatkan ke Memek Mama lalu kujilat-jilat dan kuisap sisa-sisa lendir Mama yang masih ada di Memek Mama.
“Kamu doyan sama memek Mama?” tanya Mama.

“Memek Mama enak sih” jawabku yang masih menjilati Memek Mama.

Mama tidak menjawab yang keluar dari mulut Mama hanya lenguhan dan rintihan. Memek Mama mulai basah lagi. Sekarang yang kujilat adalah klitoris Mama. Sementara tangan kiriku menggantikan mulutku yaitu mengocok-gocok Memek Mama.

Sedangkan tangan kanan meremas dada Mama yang sangat indah. Kulakukan itu sampai Mama orgasme untuk kesekian kalinya. Segera tanpa mengistirahatkan Mama kumasukkan kontolku ke Memek Mama.

“Akkhh.. Shh.. Kamu hebat sekaalii sayangg” kata Mama.

Sambil mengocok Memek Mama, kucium mulut Mama dan kumasukkan lidahku, Mama membalasnya. Mama dan aku saling melumat sementara goyangan pantatku diimbangi oleh Mama yang bangkit gairahnya. Aku menghentikan kocokan. “Ma Yoyo mau kencing dulu” kataku yang mau mencabut kontolku. “Akhh.. Jang.. Jangan yo Mama juga mau kencing.., Sshh jadi kencing aja di memek Mama, Mama kan belum pernah dikencingin kamu” jawab Mama.

Aku kaget setengah mati, tapi kemudian Mama mengejang. “Yo Mama kencing nih” kata Mama. Aku yang kaget ikut kencing juga. Aku kencing di dalam Memek Mama dimana saat aku kencing Mama juga kencing. Sambil kencing ternyata Mama menggerakkan pantatnya, aku paham sambil kencing kukocok Memek Mama. Kocokanku membuat air kencing kami keluar. Dari Memek Mama keluar air warna kuning yang bertumpahan dengan disertai bercampurnya air kencingku dengan lendir Mama.

Kontolku kukeluarkan, maka tumpahanlah air kencing aku dan Mama dari Memek Mama. Karpet kantor pun basah karena air kancing dari Memek Mama. Aku duduk di sofa dan Mama kutarik, sekarang yang kuinginkan Mama duduk di pangkuanku tapi membelakangiku. Mama menggoyangkan pantatnya yang masih belum kumasuki kontolku.

“Masukin dong memek Mama dengan kontolmu yang gede itu yo” pinta Mama. Kuturuti tapi lubang pantat Mama yang kumasuki kontolku. “Ohh.. Gak apa-apa Ma.. Ma enak.. Bangett” desah Mama.
Kukocok kontolku di lubang pantat Mama dimana tanganku juga mengambil peranan penting yaitu mengocok Memek Mama dengan tangan kiri dan mengelus-elus klirotis Mama yang basah dengan tangan kanan.

Diposisi ini Mama sangat hebat, akibat kocokan Kontol dan mainan tanganku membuat Mama menggerakkan pantatnya dengan liar, mendesah sambil berkata kotor, dan tak luput Mama meremas-remas dadanya sendiri. Agak lama kami di posisi ini, tangan Mama memegang kuat sofa, Memek Mama mengedut. “Akhh.. Maaf yo Mama sampe duluan..” Ternyata Mama orgasme duluan dan aku pun menyusul. (Inilah pertama kalinya kami bermain cinta di kantor Mama). Aku masih mendiamkan kontolku di lubang pantat Mama, setelah agak mengecil kukeluarkan kontolku. Aku menuju toilet di ruangan itu dan sekembalinya Mama masih telanjang sambil mengambil napas.

“Kok belum ganti pakaian Ma?” tanyaku.

“Ntar deh Yo, Mama masih capek banget nih” kata Mama. Aku ikut menemaninya duduk di sofa samping Mama sambil memeluk Mama seperti sepasang kekasih. Setelah aku lulus SMU, aku bekerja di kantor Mama. Kami juga semakin sering mencari kepuasan di rumah, karena Papa dan Mama bercerai atas permintaan Mama, dan Papa juga menyetujui.

Mama dan aku semakin bebas layaknya suami istri. Aku juga sering memainkan Memek dan lubang pantat Mama dengan vibrator dan dildo ukuran besar yang aku beli. Dan Mama sangat menikmati jika aku memasukkan kontolku ke Memek Mama dan bersamaan dengan dildo kumasukkan ke lubang pantat Mama, atau sebaliknya. Sampai aku menikah pun hubungan kami masih terus berlanjut dan tidak ada yang memisahkan hubungan kami.

Tapi yang pernah membuatku jantungan adalah Mama juga pernah main dengan istriku di rumah. Aku dan istriku memang tinggal di rumah Mama karena aku tidak ingin pergi jauh dari Mama. Aku yang pernah menangkap Mama dan istriku sedang saling memuaskan, mereka ketakutan tapi aku tidak marah bahkan aku juga sering main threesome dengan Mama dan istriku. Tapi mereka kuberi syarat bahwa mereka boleh bermain tapi harus melapor denganku dan jangan bermain sex dengan lelaki lain.

Mereka mengerti terutama Mama sebagai orang yang paling kusayangi dan paling sering memadu cinta. Mama, aku, dan istriku hampir setiap malam bermain threesome. Tapi istriku telah kuberi pesan khusus bahwa kelak anak kami tidak boleh incest dengannya maupun aku, karena aku tidak ingin anak-anakku rusak, cukuplah aku saja. Begitulah indahnya hubungan ibu dan anak.

Selasa, 10 April 2018

Petualangan Istriku Yang Liar

CERITAHOT | Kejadian ini terjadi ketika pada saat liburan Natal tahun kemarin aku dan istriku serta anakku mudik ke kampung halamanku di daerah Banyumas untuk menemui keluargaku di sana. Perkenalkan aku Herman usia 32 tahun bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang Media Online dan istriku Lia 30 tahun seorang customer service di sebuah bank swasta ternama di Indonesia.

Aku Menikahi Lia 3 tahun lalu pada saat aku Sedang mengurusi Pembuatan rekening di bank ia bekerja dan akupun langsung jatuh cinta kepadanya. Dalam pernikahan kami dikaruniai seorang anak perempuan yang kami beri nama Yuni. Saat ini berusia 2 tahun.

Saat liburan Natal, biasanya kami selalu mudik menggunakan mobil pribadi. Tapi dikarenakan suatu hal mobil kami mengalami kerusakan sehingga harus dibawa ke bengkel. Ditambah masih suasana Lebaran, tentunya para pekerja bengkel tersebut sudah terlebih dahulu mudik ke kampung halamannya masing-masing.

Pastinya hal ini membuat mobil kami menjadi lebih lama untuk diperbaiki. Perkiraanku sekitar 2 mingu lebih mobil kami segera selesai diperbaiki. Dengan adanya masalah tersebut akhirnya aku dan istriku mengambil keputusan bahwa untuk mudik Natal tahun ini menggunakan bus. Namun mudik menggunakan bus adalah pengalaman pertama kami.

Kami masih belum paham bagaimana mudik menggunakan bus, seperti pembelian tiket, bus apa yang kami gunakan, serta tujuan yang kami tuju. Maklum, ini pertama kali buatku untuk mengurus perjalanan mengunakan kendaraan bus.

Dengan adanya kendala tersebut aku berinsiatif menayakan informasi ini kepada teman-temanku di kantor, salah satunya sahabat karibku, Andi. Andi adalah sahabat karibku yang berasal dari satu kabupaten dengan kampung halamanku hanya saja berbeda desa.

Kami bertemu dari awal meniti karir kami pada saat interview kerja hingga sekarang ini. kami menjadi satu tim project yang selalu diandalkan oleh atasan kami. Andi ini memiliki tubuh yang tinggi dan atletis sehingga terkadang aku suka minder di dekatnya karena dia menjadi idola karyawan perempuan di kantor.

Singkat cerita aku bertanya kepada Andi tentang informasi mudik menggunakan bus, lalu Andi bersedia untuk membantuku mencarikan bus untuk pulang mudik Natal nanti. Keesokan harinya di kantor aku bertemu Andi pada saat jam istirahat kantor untuk menayakan tentang masalah pembelian tiket bus.

“Bro tiketnya udah gw urus nih tapi sebelumnya gw minta maaf ya” mendengar Andi meminta maaf aku terkejut.

"Wahh minta maaf kenapa bro? Lu kan udah bantu gw nyari tiket kenapa harus minta maaf? Gw malah berterima kasih sama lu” jawabku.

Lalu Andi berkata, “gw udah nyari bis yang bagus cuman gw dapet nya Bis Travel man”.

Aku pun membalas Herman, “wahh gak apa-apa Di, yang penting bus dan pastinya nyampe tujuan laahh”.

“Masalahnya ini bus travel, mini bus, lu tau gak mini bus?”

“Wahh gw gak tau, hmmmmm…………. mini bus tuh yang kecil itu ya bisnya kayak mobil Alphard yaa?”

”Nah iya, cuman gak sebesar alphard juga ya. Pokoknya kayak mobil reporter televisi deh kalau lagi bertugas di lapangan”

“Ohhh iyaaa, udah kebayang kok sama gw. Hmmmmm bisnya kayak gitu ya?”

“Iya, lu kan katanya mau yang murah, nah gw dapetnya bis travel. Ditambah bentar lagi momen Natalan dan Tahun Baru, pesenan tiket bus udah banyak yang habislah dipesen sama banyak orang yang mau mudik Natalan sama Tahun Baru”.

Dengan agak berat hati akupun memaklumi kondisi yang terjadi. "Yaudah deh tapi tetap sampai tujuan kan yaa?"

“ Yaa iyalaahhh ya kali gak sampai. Oh iya gw juga beli tiket yang sama kayak lu kayaknya tahun ini gw bakal mudik natal bareng keluarga lu nih”.

“Wahh bagus tuh gw jadi ada temen yang ngerti naik bus, hahaha”

Syukurlah Andi ikut bareng mudik natal denganku tahun ini. Jujur sekali sebenarnya aku sangat gugup mudik menggunakan bus, dikarenakan ini menjadi pengalamanku yang pertama mudik Natal menggunakan kendaraan umum.

Singkat cerita, hari yang ditungu tiba. Kami sekeluarga langsung menuju ke tempat travel yang akan kami tumpangi. Kami memilih berangkat H-2 sebelum Natal karena mengingat kami ingin bisa menikmati malam Natal di kampung halaman.

Beruntung Andi mendapatkan tiket yang sangat pas waktunya. Aku sangat berterima kasih padanya. Waktu sudah menunjukan pukul sebelas siang kami pun sudah sampai di tempat berkumpul travel yang akan kami tumpangi. Terlihat sangat ramai sekali dan banyak sekali bus travel yang berjejer di sana.

Akupun langsung mengajak Yuni dan istriku, Lia untuk mencari tempat duduk dikarenakan kondisi cuaca yang cukup panas mengingat Natal tahun ini sangat terasa panas sehingga aku pun menggunakan kaos dan celana jeans pendek.

Sedangkan istriku Lia mengunakan pakaian kaos putih ketat dibalut dengan sweater hitam, bawahannya menggunakan rok yang tidak terlalu pendek sebatas dengkul saja. Sebenarnya aku sempat protes karena istriku ini menggunakan kaos ketat berwarna putih namun memiliki potongan yang sangat rendah di bagian dadanya, sehingga bila ia menunduk pasti belahan dadanya akan terekspos menyembul keluar.

Walaupun sudah berumur 30 tahun, Lia memiliki tubuh yang agak sedikit pendek, pahanya ramping yang bermuara pada pinggang dengan pantat yang kencang. Sosok mungilnya berhiaskan sepasang payudara yang besar dengan ukuran 36B namun bulat kencang meskipun tanpa memakai penyangga bra, dan kulitnya putih mulus.

Maka tak jarang banyak sekali pria yang suka melirik kecantikan dan kemolekan istriku ini. Mengingat nanti ada Andi yang ikut bersama kami, aku sempat memprotesnya, namun ia beralasan karena cuaca panas, aku pun mengizinkanya.

Setelah selang beberapa menit Andi pun datang dengan membawa tas ransel besar di pungungnya.

Andi: “Haiii maannn”

Herman: “Haii Di, sinii”

Andi langsung bersalaman denganku juga dengan istriku.

Andi: “Halo Mba Lia, makin cantik aja nih” godanya

Lia: “Ahh bisa aja kamu nih, kamu juga makin keker aja badanya”

Sebenarnya ada rasa cemburu dalam diriku karena Lia dan Andi pernah kepergok denganku beberapa kali mereka makan bersama di hotel. Namun karena beralasan pertemuan tersebut dilakukan tak sengaja maka aku memaklumi. Ditambah Andi pernah berbicara jujur bahwa istriku salah satu tipe perempuan yang dia sukai mengingat dia masih bujangan.

Akupun berpikir positif saja.  Ditambah dia sahabat perjuanganku dikantor toh hal itu juga menjadi kebangganku bahwa istriku memang sangat cantik dan banyak pria yang menyukainya.


Singkat cerita, kami pun langsung menuju tempat bus namun ada masalah yang terjadi ternyata nama kami tidak terdaftar. Aku dan Andi pun melayangkan protes kepada pihak travel

Andi: “ Saya mau ketemu sama MANAGER KALIAN”

Travel: “Iya pak saya sendiri manager Travel ini pak”

Herman: “Pak ini bagaimana kok nama kami tidak ada di bus”

Travel: “Iya pak mohon maaf pak atas ketidaknyamananya ini merupakan kesalahan dari pihak kami pak dikarenakan adanya miss komunikasi diantar kami pak sehingga banyak kesalahan yang terjadi pak”

Andi: “Terus bagaimana dong kita sudah bayar lohh, kompensasi yang kita dapat apa lihat semua bus sudah berangkat semua”

Travel : “ Iya pak sekali lagi mohon maaf pak atas ketidaknyamananya, Begini saja pak atas permintaan maaf kami, uang travel yang sudah Bapak beli akan kami kembalikan”

Herman: “Bukan masalah dikembalikanya pak kami mau natalan loh pak. Kalau begini kami tidak bisa berangkat dong, dua hari lagi Natalan berarti Bapak menghancurkan rencana kami pak.” Ketusku

Travel: “ Ia pak sekali lagi kami mohon maaf pak solusinya begini saja pak 20 menit lagi ada Bus Travel yang akan menuju Banyumas hanya saja bus tersebut digunakan untuk barang-barang logistik pak apakah bapak, ibu bersedia menaiki Bus Tersebut?.”

Andi: “Gimana man lu mau gak ikut Bus yang dalemnya banyak barang?”

Herman: “Hmmmmmm……. Gimana nih mah?”

Lia: “Ya sudah mau gimana lagi 2 hari lagi Natalan masa kita nungu selesai Natalan, ditambah memangnya masih ada yang jual tiket lagi.”

Herman: “ Hmmm….. Ya sudah kita ikut pak”

Dengan nada kesal aku pun akhirnya setuju untuk ikut Bus barang. 20 Menit berlalu Bus pun datang.

kakakdewa penipu Petualangan Istriku Yang Liar


Travel: “Bapak Ibu silahkan naik Busnya sudah datang”

Andi: “Wahhh gak salah nih kita duduk dimana?”

Bus tersebut ternyata sudah dipenuhi barang hanya 2 kursi depan termasuk supir dan kursi tengah itupun masih ada beberapa barang disampingnya dan dibawah jok kursi tersebut juga banyak sekali barang.

Herman: “Gak salah nih, kita duduk sama barang-barang banyak seperti ini”

Travel: “Iya pak Mohon Maaf atas ketidaknyamananya. Saat ini hanya Bus ini yang akan menuju Banyumas kalau bapak ibu merasa tidak nyaman Ibu bapak silahkan menunggu setelah Natalan pak”

Herman: “Enak aja masa kita disuruh nungu selesai Natalan”

Lia: “Sabar Pahhh Udah Nanti kita nikmatin aja perjalannya” Jawab istriku yang sedang mencoba menenangkanku.

Andi: “Iya Bro daripada gak jadi Mudik entarrr, dahh nikmatin ajaa”

Dengan Perasaan yang masih kesal akupun memilih bangku depan sebagai tempatku.

Herman: “Yaudah tapi Gw duduk depan yaa, gw ogah duduk di belakang sempit-sempitan sama barang”

Akhirnya kami pun masuk ke dalam mobil. Aku didepan dengan Pak supir sedangkan Lia dan Andi duduk di kursi tengah di posisi kanan bangku dikarenakan di posisi bangku kiri ada bayak kerdus yang bertumpuk sehingga mau tidak mau Andi dan Lia pun berdempetan dengan barang.

Bahkan untuk menutup pintu saja tadi sangat sulit mengingat Andi mempunyai tubuh yang besar sehingga kursi tersebut terlihat sempit dan istriku Lia terlihat sangat tersiksa dikarenakan dihimpit oleh barang-barang dan tubuh besar Andi ditambah ia harus memangku Yuni. Karena aku merasa kasian dengan Lia aku pun langsung menyuruh Lia untuk membawa Yuni ke depan.

Herman: “ Udah mah sini Yuni sama papah aja”

Lia: “ Gak apa-apa nih, papah sempit gak?”

Herman: “ Engga nih masih bisa yuni masih kecil ini”

Andi: “Udah Bro sini Yuni gw pangku aja”

Herman: “ Udah gak usah kasian lu-nya juga sempit amat keliatanya, udaah Yuni ama gw aja”

Andi: “Yaudah, Ok deh”

Akhirnya Bus kami jalan melewati jalan Pantura. Di dalam perjalanan kami bercanda gurau Andi memang jago mencairkan suasana bahkan sang supir pun ikut tertawa dengan candaan yang Andi buat, dalam candaan tersebut Andi merkata sambil berbisik ke Lia

Andi: “Mbak Lia kalau sempit sini saya pangku biar leluasa duduknya” dengan nada canda Andi mengajak Lia untuk dipangku, mendengar itu aku agak kesal namun tanpa kusadari ternyata Lia menjawab.

Lia: “Gak apa-apa nih aku kan berat, nanti Mas Andi pegel lagi perjalanan jauh lohh”

Andi: “ Yeee belum dicoba, atau mba mau taruhan seberapa lama aku bisa menahan badan Mba? Satu jam saja gimana? Kalau saya gak kuat saya traktir Mba deh tapi kalau saya bisa bertahan lebih sejam Mba harus duduk terus di pangkuan saya hingga sampai di Banyumas nanti. Gimana? ”

Lia: “Hayoo siapa takut siap-siap kalah aja yaakkk”.

Andi: “ Ok kalau begitu tapi izin dulu sama Herman lahh nanti dikira saya kurang ajar lagi”. Dengan nada sambil berbisik ke Lia.

Lia: Ok, Pahh mamah boleh gak duduk dipangkuannya Andi? Mamah udah gak kuat nih sempit banget tangan mamah sakit nih mana perjalanan masih jauh nih.”

Herman: “Hmmmmm……yaudah deh tapi awas lu Di macem-macem yaa” dengan nada ketus akupun mengizinkan Lia duduk dipangkuan Andi hal ini kulakukan memang dengan kondisi yang tidak mengenakan mengingat Lia terlihat kesakitan karena ia duduk ditengah dengan dihimpit barang dan tubuh Andi yang kekar.

Lia: “ Ok kalau gitu aku pindah yaaa”

Lia pun Pindah ke pangkuan Andi Lia meletakkan kedua bulatan pantatnya diantara kedua paha Andi yg saat itu Ia memakai celana Jeans Pendek yang sama seperti ku. Dengan Rasa Cemburu akupun hanya bisa melihat Mereka yang sedang Berpangku. tangan Lia bertumpu pada Lutunya agar menjaga keseimbangannya lalu kulihat tangan Andi Keduanya ia senderkan ke bangku yaaaa cukup masih aman tidak terlihat gerak gerik aneh Dari andi akupun cukup lega melihatnya.

30 Menit Berlalu Kulihat mereka berubah posisi Lia sekarang agak membungkuk kearah kursi depan Sweater Hitam Yang ia pakai sudah dilepasnya sambil berpegangan dengan Bangku ku sedangkan andi kulihat tanganya sudah berada disamping pingang Lia Namun Ia belum berani menyentuhnya haanya ditaruh saja di samping badan Lia. Dengan kondisi Membungkuk Otomatis Kaos Lia yang ketat dan pendek tersebut tersingkap di bagian belakang di tambah lekukan tali bra lia pun akan terlihat karena Lia memakai baju yang sagat ketat. Akupun melihat Andi menjadi salah tingkah Raut wajahnya terlihat Jengah aku yakin Andi saat ini sedang Terangsang melihat Istriku di posisi tersebut pasti siapapun laki-laki akan terangsang melihatnya.

Satu Jam lebih sudah berlalu Andi masih terlihat biasa saja Lia pun sudah kembali keposisinya dengan tangan kembali di lutut untuk menjaga keseimbanganya. Lalu Andi Berkata

Andi: “ Udah satu jam lebih nih mbak Aku masih kuatkan gak Mengeluh ataupun Merubah posisi duduku.”

Lia: “ Iya-iya kamu menang yaudah aku duduk disini yaa lebih enak dan leluasa dibanding duduk ditengah aku terhimpit barang”

Tak kusangka istriku teryata lebih senang dipangku Oleh Andi Yang Kutahu Lia Itu orang sagat tegas dalam masalah seperti ini namun nyatanya ia Lebih senang di pangku Oleh Andi.

Lia: “Mas Andi aku senderan di badan kamu boleh gak pegel juga duduk kayak gini”

Andi: “ Yaudah mba silahkan Aku mah bebas yang penting Mbak Lia Puas”

Lia: “Puas Kalo gak Nyoba yaaa?

Andi: “Nyoba apa nih mba?” Pancing Andi

Lia: “Yaa nyoba Yang lain lahh, Hihihi”

Sungguh membuat hatiku marah cemburu namun entah kenapa aku menikmati adegan ini apa yang dimaksud Lia “Nyoba” Pikiranku kacau aku sudah berpikiran kemana-mana. Lalu Tiba-tiba sang supir bertanya padaku.

Supir: “Bapak Bolehkah saya mendegarkan musik dengan memakai Headset?”

Herman: “Ohh Silahkan saja tapi apakah tidak berbahaya pak kalau menyetir sambil mendengarkan musik pakai headset pula?”

Supir: “ Tenang pak Saya sudah terbiasa dengan hal ini, ini cara saya agar menghilangkan kantuk dan menjaga fokus saya pak mengingat sekarang sudah mulai malam hal ini sering saya lakukan kalau menyetir pada malam hari pak.”

Herman: “ Yasudah terserah bapak saja kalau itu membuat bapak nyaman”

Supir:”Terima kasih pak atas pengertianya oh iya bapak silahkan saja nyalakan radio nya pak. Perkiraan saya Perjalanan masih sekitar 3 jam lagi itupun kalau tidak macet nanti”

Herman: “ yaahh mudah-mudahan tidak macet laah pak”

kakakdewa penipu Petualangan Istriku Yang Liar


Pak supirpun memakaikan hedset ditelinganya akupun segera mennyetel radio dan sempat menegok kebelakang untuk melihat keadaan mereka berdua dan aku terkaget melihat keadaan dibelakang. Tangan Andi sekarang berada dipinggang isteriku, lalu posisi duduk Lia agak lebih naik di pangkuan Andi dan terguncang naik turun. Yang disebabkan jalan yang jelek. Dalam kondisi tersebut Andi sudah sangat siap Menyetubuhi istriku ditambah Lia terlihat sangat menikmatinya mata ia terpejam apakah ia terangsang?

Herman: ” Mamah ngantuk?”

Lia: “ Iya nih pah Badanya Andi nyaman banget jadi ngantuk nih”

Andi: “Tidur aja mba aku juga ngantuk nih badan mbak juga empuk nih aku juga jadi ngantuk, hehehe”

Lia: “Apanya yang Empuk?”

Andi: “Ituuuu looohh mbaa” sambil memegang pantat Lia

Lia: “ Awas nanti ada yang keras” sambil menunjuk Penis Andi

Andi:” Apanya yang keras mba?”

Lia:” itunyaaaaaa. Hihihi”

Kesal,marah mendengar ucapan mereka Andi sekarang sudah berani memgang pantat Lia bahkan lia pun sudah mulai menyentuh selangkangan Andi hal ini membuat aku sangatt marah namun aku sangat menikmatinya. Gila benar istriku ternyata mempunyai sisi yang seperti ini, hal ini menjadi pertama kali aku melihat istriku mempunyai sifat liar seperti ini.

Waktu pun berlalu Malam pun Tiba ditambah cuaca yang kurang medukung Hujan diluar membuat suhu dalam mobil menjadi sagat dingin Akupun merasakan kantuk yuni pun tidur dipangkuanku namun aku sangat penasaran apa yang terjadi dibelakang aku pun mencoba melihat kearah spion depan mengingat spion kaca depan cukup besar namun posisinya menghadap kearah ku sehinga hanya posisi ku saja yang bisa melihat arah kebelakang.

Akupun mengintip kearah spion namun karena sudah malam ditambah cuaca sedang hujan membuat kaca spion menjadi sedikit berembun dan tidak terlihat akupun semakin penasaran apa yang sebenarnya yang dilakukan oleh mereka berdua dibelakang Beruntung ada Lampu merah di Pertigaan yang mau mengarah kearah banyumas kondisi jalan tersebut cukup terang karena ada lampu penerangan serta banyaknya jumlah mobil yang sepertinya memiliki tujuan arah yang sama dengan kami.

Akupun langsung memberanikan diri melihat kaca spion dan ternyata yang kulihat tampak kepala Lia rebahan menyandar kebahu kiri Andi, mata Lia mulai dipejam2kan menahan kantuk mungkin, tapi ada yang aneh aku tidak melihat tangan andi sambil kuteliti kembali ternyata tangan andi sudah masuk kedalam rok Lia, Apakah andi sedang Memasukan jarinya ke Vagina lia?

Akupun penasaran apakah yang dilakukan Andi , sial karena gelap aku tidak terlalu melihat dimana tangan Andi namun tanpa sengaja kami melewati pom bensin sang supir pun langsung membelokan mobilnya ke pom bensin.

Supir: “ Bapak Mohon maaf pak saya sudah tidak tahan perut saya sakit apakah saya boleh izin sebentar ke toilet ditambah bensin kita juga sudah kosong”

Herman :” Oh yaudah gak apa-apa pak gak baik juga kan kalau ditahan.”

Lalu Lia Bangun dari tidurnya

Lia: “ Hoahhmm udah dimana nih pah?”

Kulihat Kondisi mereka sudah biasa lagi andi pun terlihat tertidur tapi sepertinya berpura-pura karena aku tadi sempat memergoki dia sedang menjamah vagina istriku dibalik rok nya. Lia pun terlihat biasa apakah dia tidak sadar atau dia Sengaja membiarkan tangan andi menjamah vaginanya. Akupun ingin mencoba apakah istriku ini benar-benar menikmati apa yang dilakukan andi atau tidak. aku berpura-pura ingin ikut ketoilet juga.

Herman: “Mah aku mau ketoilet mamah mau juga gak ke toilet?”

Lia: “Hmmmm engga deh pah soalnya udah nagung nih ntar ribet lagi duduknya kasian andi ntar dia kebagun:”

Herman: “Yaudah kalo gitu papah ketoilet dulu ya nihh jaga Yuni yaa”

Lia:” Ok pah”

Akupun keluar dari mobil Pintu mobilku sengaja kututup tidak rapat agar aku bisa mendegar apa yang terjadi didalam. Akupun segera bergegas ke toilet dan langsung kembali ke bus hanya selang sekitar 5 menit aku meninggalkan mereka aku menjadi sagat penasaran apa yang sedang mereka lakukan mengingat di mobil mreka hanya berdua aku sudah memberikan kebebasan kepada mereka berdua.

Setelah selesai dari toilet aku kembali ke Bus , aku mengendap ngendap agar tidak terlihat oleh mereka akupun langsung menempelkan kupingku dari arah pintuku yang sengaja aku tidak tutup rapat karena untuk bisa mendegar percakapan mereka. Benar saja aku mendegar suara seperti orang berciuman dan desahan istriku. Hatiku berdebar keras, marah namun akau sagat penasaran apa yang sedang mereka lakukan. Apakah Andi sudah mulai menyetubuhi istriku?

Akupun langsung menuju pintu tengah berhubung ini Mini Bus pintunya adalah pintu geser dan memeiliki kaca yang panjang sampai kebelakang mobil namun siall kaca filternya sangat gelap aku tidak bisa melihat kedalam aku mencari akal akupun memutar kesisi kiri teryata disisi kiri ada kaca filter yang sudah terkelupas cukup besar namun aku dihalangi Kerdus-kerdus yang menumpuk didalam mobil karena kerdus tersebut memang berada disamping kursi kiri dimana tempat andi dan Lia duduk. Akupun kesal dan mencari celah yang bisa kulihat

Herman: “Siallllll susah sekali apasih yang terjadi didalam?”

Saat sedang mencari celah Pak supir langsung mengurku

Supir: “ayo pak saya sudah selesai kita jalan lagi”

Herman: “ Oh iya pak ayo lah”

Aku merasa kecewa sehingga akupun langsung masuk kedalam mobil. Didalam mobil aku penasaran sekarang posisi seperti apa mereka didalalm. Didalam mobil akupun langsung memangku kembali yuni yang masih tidur dan pak supir pun kembali mekai hedsetnya akupun penasaran dan langsung saja aku menoleh kebalakang.

Kulihat Lia dan Andi sedang merebahkan badanya Andi sambil menguap dan lia sedang membungkukan badanya tapi tunggu ada yang aneh karena lia memakai kaos ketat dada lia pasti akan terlihat tegap dan busung namun yang aku lihat dadanya seperti bebas bergerak mengikuti irama rebahan lia apakah lia sudah melepaskan bra nya? Bukan hanya itu saja kenapa badan Lia terlihat berkeringat mengigat cuaca sedang dingin-dinginya? Sialll aku kelewat adegan penting

Setelah isi bensin kamipun langsung melanjutkan perjalanan kembali. Dalam perjalanan andi menanyakan tentang kondisi Lia Istriku

Andi: Mba Lia Pegel gak mba duduk di pangkuan saya, atau mbak mau duduk ditengah lagi? “Tanya Andi

Lia: “Engak kok mas aku nyaman cuman emang pegel juga ya dari tadi mau ngilangin pegelnya kegangu terus”

Andi: “iya kegangu terus ya mba saya juga pegel untung ada mba yang bisa naganin pegel saya, tapi masih pegel nih mba”

Siaall pembicaraan Yang ambigu tersebut membuat dadaku dan kepala ku menjadi sakit, cemburu namun aku menikmatinya. Posisi mereka kembali biasa lagi namun posisi saat ini lia bersandar ke badan andi dan tangan andi sudah berani di pingang Lia mereka terlihat seperti sepasang kekasih hal ini membuatku menjadi terangsang namun sangat aneh aku menikmatinya melihat istriku sedang dijamah teman kantorku.

Akupun menjadi penasaran dengan Kondisi Lia apakah dia memakai Bra atau tidak mengigat tadi aku sempat melihat tonjolan kecil di kaosnya ditambah di dadanya terlihat bekas cubitan merah apakah tadi andi sempat menikmati buah dada istriku, siallll aku sagat penasaran. Akupun mencari akal untuk bisa menemukan bra Istriku akupun menegok kebelakang dengan sambil menayakan keadaan istriku.

Pada posisi itu aku pun langsung melihat secara keseluruhan isi mobil belakang, mataku langsung tertuju kepada kerdus yang berada disamping kiri mereka berdua. Ternyata benar aku melihat bra hitam yang ia kenakan ternyata ia selipkan dibawah kerdus yang ada di kursi belakang. Mungkin karena panik ia meyelipkan bra tersebut dibawah kerdus saat aku dan pak supir kembali dari toilet dipom bensin tadi.

Akupun cukup lega namun aku masih penasaran apa yang sebenarnya yang mereka lakukan tadi di pom bensin mengigat perjalanan masih jauh, lalu tiba” ponselku bunyi ternyata dari pakde ku yang sedang menayakan posisiku berada dan ia pun mengatakan ketika sampai akan langsung dijemput oleh pak de ku dari tempat travel

Lia: “Dari siapa pah?” Tanya istriku

Herman: “Dari pakde katanya nanti kita di jemput”

Lia:”Ohhh gitu yaudah tidur lagi deh”

Lia kembali bersandar ke badan Andi namun kulihat tangan andi kembali kebawah dengan posisi disamping pinggan Lia sepertnya dia terlihat capek mungkin karena sudah di servis oleh istriku sehingga ia kehilangan stamina. Siaalll lagi-lagi dadaku berdegup kencang akau sangat penasaran apa yang dilakukan istriku tadi.

Entah karena suhu yang digin tanpa sadar aku tertidur, singkat cerita aku terbagun berapa lama aku tidur? sudah dimana ini? Kulihat pak supir masih berkonsentarsi menyetir yasudah karena rasa kantuk yang tak tertahankan aku kembali memejamkan mataku, tapi tunggu aku mendengar suara desahan, ahh mungkin itu suara music dari radio pikirku. Namun bila kudegar lebih teliti ini bukan suara lagu mengigat aku mengatur vol radio tidak terlalu besar namun suara desahan terdegar sangat keras akupun mengira ngira jangan”????

Akupun mencoba memberanikan diri melihat kearah spion didepanku untuk melihat kondisi dibelakang, “sialll gelap sekali” kataku, akupun menunggu moment lampu merah atau penerangan jalan yang dapat menerangkan kondisi di belakang aku sangat penasaran sekali hingga mobil kami akhirnya mengalami macet waktu sudah menujukan setegah dua belas malam tapi kondisi jalan sangat macet wajar karena liburan natal dan tahun baru banyak orang yang pergi keluar kota sehinga kemacetan terjadi

Kembali ke istriku dan andi beruntung dikarenakan lampu dari mobil yang ada diajalan aku bisa melihat kebelakang dari arah kaca spion namun tidak terlalu jelas mungkin dikarenakan filter kaca bus ini sangat tebal sehingga cahaya yang masuk terbatasi namun itu sudah cukup karena aku bisa melihat siluet badan mereka walaupun tidak begitu jelas.

Akupun langsung mengira” apa yang sedang dilakukan oleh mereka berdua lalu tidak sengaja mobil belakang memberikan lampu jauh mungkin hanya mengetest saja atau apa aku juga tidak mengerti namun degan adanya lampu tersebut membuat keadaan dibelakang terlihat sagat jelas dari seperkian detik aku melihat mereka.

Astaga ke dua tangan andi sedang meremas dada istriku kedua tangan tersebut menjamah masuk ke kaos ketat istriku sehingga kaos istriku tersingkap aku sempat melihat perut mulus istriku karena kaos tersebut sudah ditarik keatas sambil meremas istriku kulihat andi mencium leher istriku, ekspresi istriku terlihat sangat erotis ia sesekali mengigit bibirnya . siallll aku penasaran apa yang terjadi di bawah rok istriku apakah andi sedang menyetubuhi istriku?

Saat aku sedang memperhatikan apa yang terjadi di bawah rok istriku aku mendapat cobaan lagi hal tersebut adalah gelapnya keadaan di mobil cahaya dari belakang kurang menerangi keadaan bawah kursi yang sedang mereka duduki.

Akupun masih mendegar suara desahan dari istriku. “Siaalll apa yang sedang dilakukan andi???” lalu tiba-tiba ada mobil dari arah berlawanan memberikan lampu jarak jauh sehingga otomatis lampu ini dari arah depan maka cahaya lampu tersebut cukup menerangi keadaan yang ada dibelakang akupun memanfaatkan kondisi ini mata ku pun langsung tertuju pada kaca spion terlihat sagat jelas andi masih meremas kedua buah dada istriku sedangkan istriku terlihat menikmatinya akupun langsung ingin melihat apa yang terjadi dibawah rok istriku dann apa yang kulihat sagat tidak percaya istriku yang kukira setia berani berseligkuh didepan suaminya.

Kulihat penis andi sedang bergesekan diantara vagina istriku dan CD istriku, karena istriku memakai CD model G string penis tersebut terlilit oleh tali CD istriku, aku melihat kejadian tersebut terjadi seperkian detik tapi aku yakin itu adalah penis besar dan panjang sedang mengesekan vagina istriku.

Akupun sudah tidak peduli hatiku pun kacau,hancur istriku yang kupikir setia berani melakukan adegan persetubuhan dengan teman sekantorku “sungguh kau kejam lia.” Gumamku. Dalam keadaan gundah gulana tanpa sadar aku tertidur, akupun langsung terbagun karena mendegar suara istriku

Lia: “Pahh bangun udah sampe nihh tuh pakde sudah nuguin kita”

Herman: “Oh iya udah sampe yaaa hoahmmm…..”

Akupun langsung membawa koper ku ke mobil pakde ku setelah bersalaman kami langsung menuju kerumah orang tuaku mengigat waktu sudh larut sekali. Di mobil pakde ku aku duduk dibelakang yuni masih dipangkuanku lia berada disampingku Andi duduk didepan terlihat sedang asik mengobrol dengan pakdeku.

Akupun penasaran apa yang sebenarnya terjadi kulihat istriku tertidur pulas di bahuku lia memakai sweter nya kembali namun kulihat sepertinya istriku masih belum memakai branya karena tak sengaja aku melihat dari belahan rendah bajunya puttingnya terlihat jelas lalu kuperhatikan dada istriku terlihat merah seperti habis diremas oleh tangan kekar hal itu wajar karena yang meremas adalah sahabatku sendiri Andi.

Akupun penasaran dengan vaginanya karena kondisi istriku tertidur dengan kaki terbuka lebar sehingga ini menjadi kesempatanku untuk mengecek vagina istriku. Kuselipkan jariku kearah CD istriku dan kuraba teranyata basah dan lengket akupun mencoba mencium “sialll ini bau sperma” apakah andi mengeluarkan sperma didalam vagina istriku?

Ahhhhh aku penasaran sekali apa yang di perbuat andi pada istriku tadi di Bus. Sesampai dirumah orang tuaku akupun membangunkan istriku dan aku mengendong yuni yang sudah tidur andi langsung diantar pakdeku ke rumahny di desa sebelah tidak terlalu jauh dikarenakan sudah sangat larut malam dan kendaraan tidak ada maka pakde ku berbaik hati mengantarkan andi kerumahnya akupun mengucapkan terima kasih padanya.

Herman : “ di makasih udah nemenin kita mudik di”

Andi: “ Justru gw yang bilang makasih gw dapet kenagan terindah selama perjalanan”

“Sialll dia sudah berhasil menikmati istriku beruntungnyaa dirimu andii”. Andi pun berangkat diantar bersama pakdeku akupun langsung masuk kekamar karena sudah larut ayah ibuku menyuruhku langsung tidur saja tetapi istriku sepertinya ingin membersihkan diri karena ia merasa berkeringat.

Yaa tentu saja setelah menikmati penis andi istriku terlihat berkeringat sekali mengigat apa yang mereka lakukan membuat pikiran dan perasaan ku kacau akupun tidur dikasur sambil menatap lagit-langit kamar apakah salahku sehingga istriku berani berbuat hal senonoh tersebut di depanku, lalu istriku keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk dibadanya akupun langsung menghampirinya karena aku sudah tidak tahan aku langsung memeluk istriku dari belakang

Lia: “Ihh papah kenapa sihh Horny yaa”

Tanpa berbicara aku pun langsung melumat buah dada istriku yang besar dan tanganku langsung memasukan jariku ke vaginanya”ahhhhhh……shhhhhh pelannn dong pahh” suara rintihan istriku, akupun tidak peduli dengan desahanya aku langsung membuka celana ku dan tanpa babibu aku langsung menancapkan penis ku ke vagina istriku “ahhhh….pelan dong pah”.

Aku langsung mengendong istriku di kasur dan langsung memompa istriku dengan ganas kumainkan putting istriku dan bibirku melumat bibir istriku yang mungill. “slurppp …..muachh …terusss pahh ohhhhh” rintihan istriku, aku memeompa cepat menandakan aku sebentar lagi akan mengeluarkan sperma ku ke dalam Rahim istriku” mahh papah mau keluar” “Ohhhh mamah juga paahhhh……ayodikit lagi” dann akhirnya aku mengeluarkan sperma ku sangat banyak sekali” ahhhhhhhh” kami berdua berteriak seperti tidak ada rasa malau mengigat ini dirumah orang tuaku.

Aku dan istriku berbaring berdua dikasur dia mendekap di dadaku.

Lia: “pahh mamah mau jujur tapi papah jangan marah yaaa?”

Herman: “apa??” rasa penasaran ku muncul

Lia:” janji loh yaaa?”

Herman: iyaaaa, ada apa sih?” tanyaku penasaran

Lia: “Jadi begini pah sebenarnya tadi mamah sama andi hampir melakukaaannnn.”

Herman: “Melakukan apa?”

Lia: “eeee melakukann…..”

Herman: “APPPPAAA” dengan nada yang agak meningi

Lia: “ Sssssee…

Herman: “Ssssee apa sih, yang jelas dong kalau ngomong.”

Lia: “ Sex pahh”

Akupun terdiam agak lama pembicaraan kami terdiam namun istriku langsung berkata

Lia: “Papah marah yaa? Maafin mamah ya pah itu benar benar tidak sengaja karena kondisi dingin ditambah aku mengantuk andi memanfaatkan kondisi itu pah”

Herman: “memangnya kamu diapain aja sama dia?”

Lia: “papah penasaran???

Herman: “ iyaa buruan apa sihh”

Lia: “janji yaa gak cemburuuuu”

Herrman: “ iya janjiiii, buruan apa sih”

Lia: jadi gini pas mamah dan andi membuat taruhan untuk bisa bertahan siapa yang lama memangku pada saat itu mamah sebenarnya optimis menang pah mengingat andi akan mentraktir mamah tapi keadaan lain ternyata andi bisa bertahan dari pangkuan mamah yasudah mamah pikir itu menjadi hadiaah buat dia toh juga sebenarnya mama sebenarnya sangat senang duduk dipangkuanya tujunya memang untuk menghindar dari sempitnya barang-barang dimobil pahh bener kok niat mamah Cuma itu kok”

Herma:” benerannnn??”

Lia:” iya pah bener, nahh dengerin dulu nih ceritanya kita semua kan sempet tertidur tuh lalu pas kita tidur mamah ngerasain andi sedang mencoba meraba dada mamah pah”

Herman:” teruss mamah biarin aja gitu?”

Lia:” yaahh mamah kira itu gak sengaja makanya mamah biarin eh kelamaann dia malah keasikan ngremes dada mamah, Andi hebat loh pahh pas ngremes dada mamah mamah langsung cepet terangsang padahal kayaknya andi meremesnya tidak terlalu kencang seperti mengelus saja ngebuat mama horny”

Herman: “Terus apa lagi?”

Lia:” terusss dia mulai berani megang pantat mamah pah pokoknya semua badan deh, mamah masih bisa tahan tadinya mamah sempet nolak cuman rabaannya ngebuat mamah kalah pahh mamah gak bisa nolak, udah gitu dia berhasil masukin jari nya ke vagina mamah”

Herman: “hahh?? terus mamah biarin aja gitu?”

Lia: “ Mau gimana lagi pah mamah udah terangsang banget mau mama tahan dia nya maksa mulu terus mamah juga takut ketahuan sama papah dan supir didepan ditambah ada yuni yang masih kecil, mamah gak mau yuni ngeliat ibunya melakukan hal tidak senonoh dengan orang lain yang bukan ayahnya”

Herman:”…………….”

Lia: Papah kok diemm??..........yaudah mamah stop deh ceritanya”

Herman: “ jangannn lanjutin ceritanya”

Lia: “Habisnya papah marah”

Hermann :” engaaakkk udah lanjutin ceritanya papah penasaran.”

Lia: “Ok mamah Lanjutin yaa, nahhh kan dia masih tuh Kocokin vagina mamah mamah hampir keluar tuh pah ehhhh pak supir malah ke pom bensin, sumpah itu mamah kesel banget rasanya tuh kayak kehilangan HP aja nangung mau keluar ditahan rasanya ngeselin deh sumpah”

Herman: “ nahh terus kan papah sama pak supir kan ke toilet mamah ngapain sama andi?”

Lia: “ yaa dilanjutin dong pah si Andi kyakanya gak mau nyia”in kesempatan. langsung deh di kocok vagina mamah dan akhirnya mamah keluar pahh kalau papah lihat di bawah jok pasti banjir tuh soalnya mamah keluarnya kayak mamah pipis banyak banget, itu orgasme terbesar bulan ini yang mamah rasain pah”

Herman: “Memangnya dibulan sebelumnya mamah keluar gak sebesar sekarang?” tanyaku

Lia: “ yaaa keluar sihhh cuman gak sehebat sekarang aja, mau di lanjutin gak nih ceritanya?”

Herman:” iyaiayaa lanjutin”

Lia: nahh pas mamah udah Orgasme badan mamah tuh agak lemes pah soalnya mamah nahan teriak kan tahu sendiri mamah kalu lagi orgasme teriaknya kayak gimana nahh mamah takut kedengaran sama orang dan takut yuni bangun pah makanya mamah tahan”

Herman: “ terus si andi ngapain lagi”

Lia: “Terus si Andi bilang mamah harus berhutang budi sudah dikasih orgasme hebat andi minta bantuan buat orgasme juga cuman mamah nolak untuk sex pahh mamah masih bisa menahan kok terus dia ngasih solusi dia minta di Blowjob pah”

Herman:” Terus mamah kasih?”

Lia: “ Ya enggak lah mamah jijik, sama papah aja perhitungan apa lagi sama orang lain pah”

Herman:” terus kamu kasih apa ke dia??”

Lia: “ Yaudah mamah kasih solusi pake dada mamah aja daripada dia merengek minta sex kan pah, yaudah mamah kasih deh”

Herman: “terus dia setuju?”

Lia:” ia dia mau terus langsung deh mamah buka kaos mamah sama bra mamah terus dia ngebuka celananya , papah tau gakk mamah kaget banget penisnya besar kayak pisang pah, terus keinget takut papah sama pak supir balik langsung aja deh tuh penis mama jepit ke dada mamah pah untung dada mamah lumayan besar pas banget ngejepit penisnya si andi di dada mamah pah”

Herman: “ terus si andi berhasil keluar?”

Lia: belum pah dia kuat banget pah kata dia “ mba percuma gak berhasil kurang mempan, kita sex aja yuk” dia ngajakin sex pah cuman mamah tetap nolak pahh terus dia punya ide “ yaudah mba digesekin ajadeh kayaknya bakal keluar” nahh pas dia minta gesek sebenarnya mamah nolak tapi karena takut papah sama supir balik yaudah mamah setuju”

Herman: “ terus mamah diapain sama dia ?”

Lia: “ mama disuruh duduk menghadap dia pah yaudah karena takut papah balik mama langsung duduk di pangkuan dia”

Herman: “ mamah masih pake celana dalam?”

Lia: “ Masih pahh nahh mama pegang penisnya mamah gesekin penisnya diluar CD mamah kok ditambah Mamah lagi pake CD yang berbahan nylon jadinya licin deh sehingaa memudahkan penetrasi yang mamah kasih ”

Herman: terus berhasil keluar si Andi””

Lia: “belum pah mamah sebenarnya antara enak sama takut pah, takut papah sama pak supir datang juga takut diliat sama orang yang ada di pombensin, terus mamah geser aja tuh CD mamah kan Model G string Penutup depan nya tingal geser yaudah langsung deh mamah gesekin kepala penisnya ke bibir vagina mamah rasanya tuhhh pah kayak diestrum”

Herman: “dia masih belum keluar juga tuh?”

Lia: “ belum pah mamah heran kuat juga si Andi yaudah mamah percepat temponya dia sambil ngelumat dada mamah paahh terus bukanya dia yang keluar ehh mamah yang orgasme yang kedua kalinya pah tuh langsung lemes badan.”

Herman: “ terus pas mamah lemes mamah diapain lagi sama dia?”

Lia:” mamah pasrah aja pah orang lagi lemes gitu mau diapain aja pasrah lah di balikin posisi mamah ke depan lagi dia ngremesin dada mamah dari belakang pah sambil nyiumin leher mamah pah penisnya yang keras langsung di deketin lagi ke bibir vagina mamah lagi pah. Nahh disini sebenarnya mamah bohong dikit sama papah sihh,hihihi”

Herman: Bohong gimana,?

Lia: janji jangan marah yaa?

Herman: iyaaa buruan mamah bohong apa sama papah.?

Lia: Nihh mamah berani sumpah ini gak sengaja pah, nah pas lagi ngegesekin penisnya dia ke vagina mamah tiba-tiba papah sama pak supir datang maen buka pintu Bus, sontak lah kita berdua kaget karena mamah kaget badan mamah loncat dikit teruss ngebuat peniss nya si andiii……….”

Herman: “ Penis nya Andi kenapa?

Lia: “penisnya andi gak sengaja masuk pah, sumpah itu gak sengaja pah mamah aja langsung kaget ada penis besar masuk tiba-tiba perut mamah agak mules nusuknya sampai ke Rahim mamah pah”

Herman: “ berarti pas papah liat kalian regangin badan itu penis nya andi udah masuk dong? Kok mamah biarin aja sih?”

Lia: iya pah udah masuk, yaaa mau gimana lagi kalalu mamah keluarin ya bakal ketahuan apa lagi ada pak supir papah mau ntar jadi aib keluarga makanya mamah tahan aja tuh penis didalam vagina mamah”

Herman: “ emangnya mamah tahan ada penis nancep divagina mamah”

Lia: awalnya sih tahan pah cuman lama-lama mamah gak kuat pah cairan vagina mamah keluar terus mamah tahan aja dengan gigit bibir takut mamah mendesah pah, sebenarnya mamah juga lagi mikir gimana cara ngeluarin penisnya tanpa ketahuan papah, si andi juga kyaknya lagi mikir habisnya selama perjalanan dari pom bensin tuh kami diem aja tuh pah , dengan posisi penis andi masih nancep di vagina mamah”

Herman: nahh kalau gak salah papah kan tidur, pas papah tidur mamah ngesex dong sama andi penisnya andi kan udah nancep otomatis mamah ngesex sama dia kan?

Lia: “Nahh ini mamah berani sumpah mamah gak sampai berbuat lebih jauh hanya ketiban rejeki aja pah”

Herman: “ ketiban rejeki gimana maksudnya?”

Lia: Iya pah ketiban rejeki , gini ceritanya pas mamah ngeliat papah tidur terus pak supir lagi konsentrasi nyetir mamah mau bangun dari pangkuanya andi biar bisa cabut penisnya ehh tiba” kita lewatin jalan yang rusak kan pah otomatis penis yang masih didalem menyodok nyodok sampe kerahim mamah, itu mamah Orgasme ketiga kali pah dengan posisi penis andi masih nancep bayangin aja hampir 20 menit penis sebesar pisang nancep di vagina mamah yaa wajar cuman beberapa sodokan mamah langsung orgasme pah itu mamah sempet mendesah tapi sempet ditahan mulut mamah sama si andi”

Berarti Aku mendegar suara desahan Lia itu teryata suara dia orgasme, benar-benar istriku ini “termenung diriku”

Lia: “pahhhh,kok diemm papah marah?”

Herman: engaakk yaudah lanjutin lagi ceritanya

Lia: mamah benar-benar minta maaf sama papah mamah mungkin nakal cuman kondisinya tidak yang sagat tidak mengenakan jadinya mamah ngelakuin hal senonoh itu pahh mamah minta maaf yaa paahhh” Rangek istriku”

Lia: tapi tenang pah dia gak sempet keluar kok nihh pas mamah orgasme mamah memelas ke andi “tolong cabut penis nya aku gak mau hal ini terlihat oleh suamiku kalau memang mas andi mau ngesex denganku lain kali saja ya mas tapi untuk kali ini aku minta tolong cabut penis mas” kata lia ”ok tapi janji ya aku bisa ngesex sama mbak janji yaa??” kata andi “ iyaa aku janji tapi pake pengaman yaa, terus untuk hari ini saja tolong cabut penismu mas” kata lia” yasudah tapi aku belum keluar mbak, gimna dong?”Kata Andi” yausudah kita pake cara pertama dengan digesek ingat digesek aja yaaa” kata Lia”

Herman: “ setelah itu cuman digesek aja bener tuh?”

Lia: iya pahh bener gak ada kejadian apa-apa lagi si andi ngegoyangin pingulnya sambil mamah bantu kocokin pah penisnya terus biar cepet keluar mamah lilit penisnya pake tali CD mamah kan Bahan nya dari nylon tuh jadinya licin jadi ada usaha biar cepet keluar.

Herman: “ akhirnya keluar juga dia?”

Lia: iya pah akhirnya si andi keluar juga pah lumayan lama tuh 15 menitan dia baru keluar nahh si andi kalau lagi mau orgasme gitu malah ngremes dada mamah kenceng banget sampai ASI Mamah sempet keluar yaahhh dengan apa yang dilakuin sama andi ngebuat mamah horny lagi terus akhirnya mamah orgasme yang ke 4 kalinya pah dia juga keluar banyak banget lelehan spermanya kalau aja gak ketahan sama CD dan Rok mamah Spermanya Blepetan kemana-mana tuh makanya mamah langsung Lap pakai sweater mamah pah

Herman: “Lalu”

Lia: “abis itu mamah langsung rebahan di badan Andi pah,karena lemas abis orgasme, terus sadar-sadar udah sampai dtempat travel pah”

Setelah itu akupun hanya bisa tertenun diam menerima kenyataan hal yang sudah terjadi sedangkan istriku langsung tertidur pulas di dadaku.