CERITAHOT | Namaku Rian. Seorang murid kelas 3 SMP yang biasabiasa saja. Aku anak
pertama dari dua bersaudara. Adikku yang kecil masih berumur 1 tahun dan
masih menyusui. Mamaku bernama Kirana, dia hanya seorang ibu rumah
tangga biasa. Sedangkan ayahku seorang pemilik tour agent sekaligus
sebagai tour guide sehingga beliau sering keluar kota. Mamaku sangat
cantik dan menarik meski usianya sudah 35 tahun.
Dia sering berpakaian
seadanya kalau di rumah. Setelah mandi dan mengeringkan tubuh, mama
kadang juga tidak langsung mengenakan seluruh pakaiannya, namun hanya
mengenakan celana dalam dan BH keluyuran di dalam rumah. Memang tidak
lama-lama, biasanya dia begitu kalau ada keperluan yang membuatnya tidak
sempat mengenakan pakaian, seperti urusin si kecil yang tiba-tiba rewel.
Ah mama memang sangat cantik, batinku.
Meskipun begitu aku tetap tidak
pernah berpikiran jorok terhadapnya, hanya mengagumi kecantikannya serta
sifatnya yang baik dan penyayang. Namun sepertinya tidak hanya aku yang
tertarik pada mama. Teman-temanku yang pernah datang ke rumahku sering
memuji dan berkata padaku betapa cantik dan seksinya ibu kandungku ini.
Aku tentu saja bangga mamaku banyak yang mengagumi, tapi kadang jengkel
juga kalau ucapan mereka mulai aneh-aneh. Sebentar lagi aku akan ujian
nasional. Dari beberapa ujian uji coba aku bersyukur selalu lulus
meskipun dengan nilai paspasan. Aku harus belajar lebih giat agar
nilaiku makin bagus sehingga bisa masuk ke SMA negeri yang bagus. Meski
sudah mau ujian nasional, teman-temanku masih sering bermain ke rumahku,
yang aku rasa tujuan mereka hanya pengen ngecengin mamaku.
Di antara
mereka ada yang ngebet banget mencari perhatian mama, Ando namanya,
temanku yang paling mesum dan yang paling kotor otaknya. Di kelas dia
pemalas dan sering remedial kalau ulangan. Gimana nilai ujian
uji cobanya? Lulus kan? tanya mama pada Ando.
Duh saya gak lulus tante
jawab Ando dengan nada murung. Lho kok bisa gak lulus sih? Habisnya Rian
gak mau kasih contekan waktu ujian Kamu ini Masa nyalahin anak tante
sih? Salah kamu sendiri kan yang tidak belajar, tiru dong anak tante,
rajin dia Soalnya kalau di rumah gak bisa belajar tante. Lho Kenapa? Di
rumah sempit tante, berisik, gak ada tempat untuk belajar, jawabnya
beralasan lagi-lagi dengan nada sok murung, padahal memang dia sendiri
yang pemalas. Tapi ku lihat mama malah terpengaruh dengan ucapan Anto
ini.
Kamu itu harus belajar yang rajin dong jangan sampai gak lulus
nantinya untung ini baru uji coba ujar mamaku perhatian. Mama orangnya
memang tidak tegaan melihat orang kesusahan dan mengiba padanya. Mama
sungguh wanita yang baik dan perhatian, sifat keibuannya begitu lembut
dan disukai siapapun. Ya mau gimana lagi tante.
Hmm Gimana kalau kamu
ikut belajar bareng saja sama anak tante. Kamu bisa datang ke sini
kapanpun kamu mau untuk belajar. Kamu mau kan sayang bantuin Ando
belajar? tanya mama kemudian padaku. Eh, iya Ma. Gak masalah kok jawabku
mengiyakan walaupun hatiku keberatan. Meskipun begitu ku ambil saja
sisi baiknya, karena sepertinya dengan membantu Ando belajar aku yakin
aku justru akan semakin pandai dibuatnya. Anak mama ini memang baik.
Sesama teman memang harus saling membantu ujar mama sambil membelai
rambutku. Aku hanya nyengir.
Ya sudah, tante tinggal dulu yah, tante mau
masak makan malam. Mending sekarang kalian belajar. Ando, jangan
raguragu bertanya pada Rian kalau ada yang kamu gak ngerti lanjut mamaku
lagi sambil menuju dapur. Yuk Ndo kita belajar bareng ajakku pada Ando.
Kami pun pergi ke kamarku untuk belajar. Tapi dasar Ando
yang emang pemalas, hanya sekitar 10 menit saja dia belajar, setelahnya
hanya aku sendiri yang sibuk dengan bukubuku, dia malah asik bermain
dengan komputerku, bahkan browsing-browsing situs. Lo kok malah main
komputer sih Ndo? tanyaku kesal padanya. Santai aja bro belajarnya, ntar
otak lu meleduk lho hehe ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari layar
monitor.
Namun saat mamaku muncul untuk mengantarkan kue dan minuman,
dengan cepat Ando malah ikut nimbrung bersamaku pura-pura belajar. Wah,
kalian belajarnya rajin banget, bagus deh Nih ada kue dan minuman ucap
mamaku. Makasih Ma Makasih tante Mama saat ini sudah berpakaian lebih
santai, hanya mengenakan daster batik tipis tanpa lengan yang dalamnya
hingga ke lututnya.
Aku saja terpesona melihat penampilan mamaku,
apalagi Ando, matanya tidak mau beranjak melihat tubuh ibu kandungku
ini, pandangan matanya seakan menelanjangi mamaku! Mama lo emang cakep
banget bro gak salah banyak yang demen, hehe ucap Ando setelah mama
keluar dari kamarku. Aku hanya nyengir kecil saja. Antara bangga dan
kesal ibu kandungku dipuji seperti itu. Akupun lanjut belajar lagi,
namun si Ando masih tetap belajar dengan malas-malasan.
Dia lebih banyak
menghabiskan waktu di depan komputerku. Bodo ah, terserah dia mau
belajar atau nggak. Begitulah, sejak saat itu Ando jadi semakin sering
main ke rumahku, bahkan sampai nginap segala. Alasannya untuk belajar
bareng, tapi lebih banyak bermain dan bersantai menikmati fasilitas
rumahku, serta mencuci mata melihat mamaku.
Ando juga sering cari muka
ke mamaku pura-pura belajar. Bahkan dia mulai bertingkah manja dan ingin
dianggap anak dari mamaku juga. Kalau ada papa, Ando masih sedikit
menjaga kesopanan, tapi kalau papa sudah berangkat kerja, dia bakal
melunjak tingkah sok manjanya. Mama memang tidak mempermasalahkan
tingkah Ando itu. Tapi sesekali ku lihat mama risih juga kalau Ando
terlalu melunjak meskipun mama masih membiarkannya.
Contohnya saja
ketika mama selesai mandi waktu itu. Ando seenaknya masuk ke kamar mama
lalu seperti anak kecil minta dibikinin serapan, padahal mama masih
menggunakan handuk. Tampak raut wajah mama yang kurang suka, tapi dia
masih berusaha tetap tersenyum dan mengiyakan permintaan temanku itu.
Melihat hal itu aku yang jadi kesal dibuatnya.
Aku mengatakan ke mama
kalau aku kesal pada Ando dan menyuruh mama jangan terlalu berbaik hati
pada temanku itu, tapi mama malah seakan membela Ando. Sayang kalau sama
teman itu harus baik-baik. Lagian Ando kan katanya kurang kasih sayang
dari ibunya jawab Mama. Aku tidak yakin ucapan Ando yang mengatakan
ibunya tidak sayang dengannya itu benar apa tidak, aku rasa itu hanya
alasannya agar bisa menempel pada mamaku. Terpaksa ku hanya diam
menuruti meski hatiku dongkol. Kalau beneran teman yang baik sih emang
aku akan bersikap baik, tapi kalau temanku seperti Ando itu, ogah.
Tuh
anak kerjaannya hanya nonton bokep dan bermain game saja. Tak jarang aku
mendapatinnya sedang asik onani. Biasanya dia melakukan onani setelah
bermanja-manjaan dengan mamaku. Sorry bro, mama lo cakep banget, gak
tahan gue, gue onani dulu yah sambil ngebayangin mama lo ujarnya.
Anjing
lo Ndo, seenaknya aja kalau ngomong. Aku kesal sekali mendengar
ucapannya itu. Sungguh kurang ajar mengatakan hal seperti itu pada mama
di depanku. Tapi Ando hanya cengengesan saja ku maki. Memang tak ku
pungkiri mama sangat menarik. Wajahnya cantik, kulitnya putih mulus,
tubuhnya juga indah. Tentunya akan menarik lelaki manapun. Siapa saja
pasti akan bernafsu melihat ibu kandungku. Apalagi oleh remaja-remaja
tanggung seusia kami.
Aku hanya bisa memaklumi temanku yang satu ini
karena pergaulan dan lingkungan tempat tinggalnya yang kacau. Aku hanya
membiarkan saja ucapan Ando itu. Membiarkan temanku beronani ria
membayangkan mama kandungku. Dan entah kenapa ucapan dan perbuatan Ando
itu membuat aku sekarang jadi ikut berpikir yang tidak-tidak pada mama.
Semakin lama, mama semakin terbiasa dengan tingkah sok manja Ando maupun
perbuatanperbuatannya yang kurang sopan sebagai orang yang bukan
keluarga. Mama sudah tidak mempermasalahkannya lagi dan mencoba
memaklumi kelakuannya yang kurang kasih sayang seorang ibu itu. Ando
minta kancingkan baju, mama turuti. Minta cium selamat tidur, mama
turuti. Sampai-sampai saat Ando minta disuapin, mamapun dengan senang
hati menuruti. Ma. Kok mama nyuapin Ando sih? tanyaku heran dan juga
kesal saat melihatnya.
Oh ini permintaan Ando kemarin malam waktu kamu
udah tidur. Dia ingin merasakan disuapin sama mama juga katanya jawab
mama santai. Iya bro lo dulu kan udah pernah, gue kan kepengen juga,
mama lo yang cantik kan mama gue juga sekarang, iya kan tante?? ucap
Ando seenaknya. Tampak mama mencubit paha Ando karena ucapan temanku
itu.
Meski tidak keras, tapi Ando berlagak kesakitan, membuat mama jadi
tertawa kecil. Argh Rasanya sungguh aneh melihat ibu kandungku menyuapi
orang lain, bahkan sampai bercanda akrab seperti itu, apalagi orang lain
itu adalah temanku yang jelek dekil ini. Perasaanku campur aduk! Aku
yang tidak mau kalahpun mencoba mendekat, aku juga ingin merasakan
disuapi oleh mama lagi. Tapi Ando seakan tahu apa yang akan ku lakukan.
Diapun mendahuluiku minta mamaku segera menyuapinya lagi.
Tante.
Aaaaakkkkk ucap Ando sambil membuka mulut lebarlebar. Kamu ini manja
amat ujar mama sambil menyuapi Ando. Ku lihat Ando melirik padaku dan
berusaha cengengesan sambil menerima suapan dari ibu kandungku.
Brengsek! Ma panggilku. Ya sayang? Aku mau juga dong pintaku. Hihihi
Emang kamu mau jadi anak kecil lagi? Katanya dulu gak mau disuapin mama
lagi karena udah gede, hihi
Biarin Ma ucapku terpaksa menelan ludah
sendiri karena tidak mau kalah sama Ando yang jelas-jelas bukan anak
mama. Tampak mama seperti akan menuruti keinginanku, dia menghadap ke
arahku dan menyendoki nasi goreng itu. Tapi lagi-lagi Ando mendahuliku!
Tanteeeeee. Aku belum selesai makaaaaan ujar Ando sok merajuk sambil
menahan tangan mama. Membuat mama jadi batal menyuapiku dan balik
menyuapi Ando lagi. Sayang kamu makan sendiri aja dulu yah, mama
kerepotan banget nih ngurusin temanmu ujar mama.
Terang saja aku kecewa.
Aku semakin kesal karena lagilagi Ando melirik cengengesan padaku
sambil menerima suapan dari mama. Akhirnya aku hanya makan sendiri
sambil melihat pemandangan yang membuat hatiku sakit. Makanku jadi tidak
enak. Ando, gimana belajarnya? Kamu belajar yang rajin kan? tanya mama
kemudian setelah Ando selesai makan. Rajin kok tante, tanya aja Rian.
Iya kan bro? Hehe Iya lo rajin banget jawabku malas. Aku tidak mau
peduli lagi dia belajar atau tidak. Tuh kan tante aku rajin belajar,
hehe.
Kalau bisa jangan cuma rajin belajar di rumah tante aja dong. Di
sekolah juga, terus dapatkan nilai yang bagus ujar mamaku lagi. Ah,
tante kok masih gak percaya aja sama aku. Lihat aja deh besok, nilai
ujian ujicoba berikutnya pasti bagus. Kalau nilaiku bagus tante mau
kasih apa ayo?? ujar Ando menantang. Duh, kamu ini kok malah minta
imbalan sih? Habisnya tante masih aja anggap Rian lebih pintar dari aku
rajuk Ando.
elas saja memang aku yang lebih pintar dari dia! Enak aja
dia ngomong lebih pintar dariku. Ya sudah, tante bakal kasih kamu hadiah
kalau nilai ujian kamu lebih bagus dari nilainya anak tante. Nanti kamu
boleh minta hadiah apapun pada tante. Oke? Beneran boleh minta hadiah
apapun tante? tanya Ando bersemangat. Iya, kalau tante bisa kasih akan
tante kasih jawab mamaku. Oke deh tante, hehe Kamu setuju kan sayang?
tanya mama kini padaku. Aku sebenarnya menolak ide ini, tapi tentu tidak
mungkin kalau nilai ujianku akan kalah bagus dari nilainya Ando. Jadi
ku terima saja.
Kalau aku menang, aku boleh minta apapun juga kan Ma?
tanyaku. Aku berencana meminta mama tidak membolehkan Ando main ke sini
lagi. Iya boleh Ya sudah, kalian belajar yang rajin yah ujar mama sambil
tersenyum manis pada kami. Mama terlihat sangat senang karena kami
bersemangat belajar, tapi tentunya aku dan Ando punya tujuan tersendiri.
Ando ku yakin akan meminta hal yang mesum pada mama, sedangkan aku
harus mencegah hal itu terjadi. Ku pikir aku tidak akan kesulitan
memenangkan pertandingan ini. Beberapa hari berlalu, hari ujian
uji cobapun tiba.
Aku dapat menjalani ujian dengan baik. Entahlah dengan
Ando. Dia belajarpun tidak, kerjaannya hanya nonton bokep serta
manjamanjaan sama mamaku kalau di rumah. Tentu saja aku berpikir aku
akan mendapatkan nilai yang lebih bagus, tapi aku tidak menyangka kalau
nilai Ando lebih bagus dariku. Bagaimana bisa????
Akhirnya Andolah yang
memenangkan pertandingan ini. Sialan! Hehe, aku yang menang kan tante.
Kan udah aku bilang kalau aku lebih pintar dari pada anak tante, hehe
ujar Ando sombong. Iya, deh, kamu mau hadiah apa emangnya? tanya mama
kemudian. Aku masih bingung bagaimana Ando bisa dapat nilai yang bagus.
Tapi aku tidak ada waktu untuk mencari tahunya, aku lebih penasaran apa
yang akan diminta Ando pada mama. Ngg aku mau dimandiin sama tante
cantik, hehe Aku kaget setengah mati. Ando minta dimandiin sama mamaku!
Berarti dia nanti akan telanjang di depan mama?
Aku penasaran apa
jawaban mama. Mau tante mandiin? Waduh memangnya tidak ada permintaan
lain yah? tanya mama sepertinya keberatan. Tentu saja, karena yang
meminta mandi padanya adalah pria tanggung seusia anak lakilakinya,
bukan keluarga pula. Tapi aku lebih khawatir pada niat mesum Ando. Tapi
aku mau dimandiin sama tante Aku kan udah belajar susah-susah tante, demi
minta dimandiin sama tante. Mau yah tante pinta Ando memelas. Mama
melirik padaku seakan meminta persetujuan dariku. Tentu saja aku tidak
rela. Mama tahu itu. Mamapun juga aku tahu ada rasa keberatan di hatinya
karena sekarang manjanya Ando semakin melunjak sampai minta dimandikan.
Tapi mama memang punya ikatan janji yang harus dipenuhi. Hmm Ya sudah
tante turutin. Tapi kamu aja yah yang telanjang, tante gak ikutan mandi.
Nanti bukannya mandi kalau kita sama-sama telanjang, hihihi kata mama
tertawa kecil malah menggoda Ando. Aku sendiri sampai berpikir yang
tidak-tidak dibuatnya.
Oke deh tante, aku aja yang telanjang, telanjang
di depan tante, di depan wanita bersuami, mama dari temanku yang cantik
ucap Ando sambil melirik padaku, sengaja mengaduk-aduk hatiku dengan
menggunakan kalimatkalimat seperti itu. Tapi ku lihat mama hanya
tersenyum saja. Aku masih tidak percaya mama mau memandikan temanku ini.
Perasaanku campur aduk, deg-degan membayangkan ibu kandungku ini akan
berduaan di kamar mandi bersama orang asing yang dekil item seperti
temanku ini.
Ando akan bertelanjang di hadapan mamaku untuk dimandikan.
Aku cemburu dan kesal. Ku lihat mama tersenyum padaku. Mama seperti mau
mengatakan kalau tidak apaapa dan tidak perlu khawatir. Semoga saja Ando
tidak macammacam selain hanya mandi. Sayang mama mau mandikan temanmu
dulu yah tolong bantu lihat adikmu kalau dia nangis. Tolong jaga juga
kalau tibatiba papa pulang ucap mama kemudian. Eh, iiya ma jawabku yang
lagi-lagi dibalas mama dengan tersenyum manis. Sedangkan Ando
nyengir-nyengir.
Yuk tante, mandi, hehe ajak Ando menggandeng tangan
mamaku. Tampak perbedaan warna kulit yang mencolok antara tangan Ando
dan mamaku. Ando hitam dekil, sedangkan mama putih mulus. Iya, dasar
kamu tidak sabaran. Kita pakai kamar mandi tante saja yah Ada
bathtubnya, jadi kamu bisa tante mandikan di sana nanti kata mama. Oke
tante, hehe Bro, gue mandi dulu yah bro dimandiin sama mama lo
tersayang, hehe ujar Ando cengengesan padaku. Aku betul-betul kesal
melihat wajahnya.
Mama dan Ando lalu masuk ke dalam kamar Mama untuk
menggunakan kamar mandi yang ada di sana, sedangkan aku menunggu di
ruang tengah. Setelah mereka masuk ke dalam kamar dan menutup pintu, aku
masih sempat mendengar Ando yang terus saja menggoda dan memuji mamaku.
Sesekali terdengar juga cekikikan mama karena godaan-godaan temanku itu.
Mama juga berteriakteriak kecil sambil tertawa. Ah apa yang dilakukan
Ando pada mamaku. Tidak lama kemudian aku mendengar suara air dari dalam
kamar mandi, sepertinya mama sudah mulai memandikan Ando.
Aku yang
penasaran pun nekat masuk ke dalam kamar mama. Tampak baju, celana serta
kolor Ando berserakan di atas tempat tidur orangtuaku! Berarti Ando
sudah telanjang sejak di kamar Mama! Kepalaku jadi pusing dibuatnya. Aku
sungguh penasaran, aku mencoba menguping pembicaraan di kamar mandi.
Pasti saat ini penisnya sedang mengacung-ngacung di hadapan ibu
kandungku.
Tante mandiin Ando yang bersih yah, hehe kata Ando. Iya ini
juga tante lagi mandiin kamu Hehe, senang banget bisa dimandiin
telanjang sama tante. Beruntung Ando berteman dengan anaknya tante. Bisa
dimandiin sama mamanya yang super cantik dan nafsuin, hehe Aduh tante,
sakit sakit terdengar suara Ando kesakitan, sepertinya mama baru saja
mencubitnya. Rasain tuh kamu Hehehe, ampun, ngomong-ngomong kontol aku
gede gak tante? Kamu mau tante cubit lagi? Eh, jangan tante, tapi jangan
lupa ntar kontol Ando disabunin juga yah, hehe.
Hmm kalau itu kamu
sendiri aja yah tolak mama halus. Yah, kok gitu sih, sekalian dong Kamu
ini mau mandi atau apa sih Ndo? Mandi dong tante kan cuma nyabunin aja.
Pasti tante geli yah sama kontol aku yang gede. Mantab kan tante
tegangnya? Lebih gede dari punyanya anak tante yah? Hehe ujar Ando makin
melunjak. Eh, kamu kenapa ngocokngocok gitu di depan tante? Kalau kamu
nakal gini ntar gak selesai-selesai lho mandinya ujar mama. Bagus dong,
bisa berduaan terus sama tante, hehe.
Duh, kamu ini. Ya sudah, tante
bantu bersihin bagian itu kata mamaku kemudian. Makasih tante, tante
memang mama yang baik. Ando sayang sama tante Tak lama kemudian
terdengar suara Ando seperti mendesahdesah kecil. Jelas kalau dia saat
ini sedang disabuni penisnya oleh mama kandungku. Entah bagaimana mama
menyabuninya. Aku pusing sendiri membayangkannya. Aku cemburu luar
biasa. Mamaku yang cantik saat ini sedang menyabuni penis temanku!
Duh,
burungmu hati-hati dong teriak kecil mamaku. Aku penasaran apa yang
terjadi, tapi aku hanya bisa menguping diamdiam. Iya mama temanku yang
cantik, cuma kena dikit kok jawab Ando. Apanya yang kena dikit???? Wajah
mama kah? Hmm Tante gak telanjang aja kamu udah tegang gitu, gimana
kalau tante ikutan telanjang nih hihihi ujar mama menggoda Ando.
Sepertinya mama sudah semakin rilex, dari yang tadinya menolak
permintaan Ando, kini sudah bisa bercanda kembali menggoda temanku.
Hehehe, habisnya daster tante tipis sih basah lagi. Jadi nyeplak gitu
tuh susu tante kelihatan. Tante seksi banget. Tante sengaja yah bikin
aku konak? Nih liat kontol aku sampai keras gini, hehe ujar Ando.
Ah
jantungku berdebar tak karuan mendengar percakapan mereka. Apalagi
mendengar perkataan Ando barusan. Baju mama basah? Berarti Ando bisa
melihat bayangan buah dada mamaku! Aku juga baru sadar kalau mama tidak
pakai BH tadi, dan juga pakaian yang mama kenakan saat ini adalah salah
satu dasternya yang paling tipis dan paling seksi. Aku berkali-kali coli
sambil melihat mama dengan pakaian itu. Sekarang pemandangan itu tersaji
di depan temanku. Sungguh beruntung Ando bisa melihat mamaku
basah-basahan dengan daster tipis itu. Mama pasti sangat seksi saat ini.
Aku cemburu, tapi juga horni.
Kamu ini Tante bilangin anak tante baru
tahu rasa kamu Emang bilangin apa? Bilang kalau aku ngelihatin susu
mamanya yang nyeplak? Terus ngejelasin kalau sekarang tante lagi
usap-usap kantong zakar aku? Tadi tante juga ngocokin batang penisku kan?
Hehe balas Ando cengengesan. Jedar! Jantungku rasanya mau meledak
mendengarnya, membayangkan mama membersihkan penis Ando sampai
mengocok-ngocoknya. Dasar ah, kamu. Nih kamu lanjutin sendiri bersihin
burungmu.
Bercanda kok tante lanjutin lagi dong pinta Ando yang
sepertinya ketakutan kalau mamaku marah. Mama sepertinya tidak
benar-benar marah, karena terdengar Ando tak lama kemudian mendesah lagi.
Mamaku kembali membersihkan kemaluan temanku dengan tangannya! Untung
tante masih pakai celana dalam. Kalau tidak pasti Ando udah muncrat.
Bisa belepotan dong wajah dan daster tante kena pejuku ucap Ando
kemudian. Maumu tuh. Kurang ajar dong namanya nyemprot wajah mama teman
sendiri pakai sperma balas mama. Aduh tante, sakit Rasain.
Beberapa saat
kemudian terdengar suara air kembali. Sepertinya mama lanjut membasuh
badan Ando. Sepertinya acara mandi ini akan segera berakhir. Udah kan
mandinya? Tante mau keluar dulu, kalau kamu mau buang sperma setelah ini
silahkan. Tante tahu dari tadi kamu udah gak tahan ujar mamaku. Hehe,
iya tante, tau aja kalau aku konak banget dari tadi ucap Ando yang
semakin kehilangan rasa sopannya pada mamaku.
Jangan lupa disiram yang
bersih ucap mama kemudian yang ternyata tiba-tiba sudah membuka pintu.
Aku ketahuan sedang berada di dalam kamar! Rian? Kamu ngapain di sini?
tanya mamaku. Eh, itu.. aku mau pastiin mama gak diapaapain Iya mama gak
diapaapain kok. Tapi memang temanmu itu nakal banget kata mamaku sambil
tersenyum manis. Ku perhatikan kondisi mamaku. Memang benar susu mama
nyeplak jelas dari dasternya yang tipis dan basah itu. Putingnya tampak
sekali menerawang. Rambut, wajah dan seluruh tubuhnya basah kuyup.
Sungguh pemandangan yang seksi dan memancing lelaki manapun untuk
mengeluarkan sperma.
Sungguh puas Ando melihatnya dari tadi. Hehe, ada
Rian yah tante? ucap Ando. Berbeda dengan sosok indah di depanku, di
belakang mama, ku lihat temanku yang jelek itu sibuk mengocok penisnya
sambil berdiri tak jauh dari mamaku. Tante aku muncraaaat tiba-tiba
dengan kurang ajarnya Ando muncrat hingga mengenai belakang tubuh
mamaku! Pantat mama yang tertutup daster, pahanya, serta kaki mamaku
kena telak dipejuin temanku ini. Sungguh kurang ajar! Hatiku perih
melihat ibu kandungku dipejuin orang seperti dia. Tapi mama justru
berteriak manja. Kyaaaah, Andoooo! Spermamuuu!
Sorry tante, habisnya
tante ngapain sih berdiri di situ, kena semprot deh, hehe jawab Ando
beralasan. Sungguh Ando biadab, dia seperti sengaja menunjukkan padaku
pemandangan mamaku dipejuin olehnya. Rasanya ingin ku hajar wajah
buruknya itu, tapi tak jadi ku lakukan karena tiba-tiba terdengar suara
pagar bergeser. Papa pulang! Ando dengan terbirit-birit mengenakan
pakaiannya dan lari ke kamarku. Mama juga kembali masuk ke kamar mandi
pura-pura mandi.
Sebelum menutup pintu mama sempat berbisik padaku,
Jangan kasih tahu papa yah sayang Ah, hatiku diadukaduk. Aku tidak tahu
apa yang aku rasakan. Hatiku sakit karena cemburu, tapi aku juga konak
berat karena situasi ini. Bisabisanya mama diamdiam melakukan hal
seperti ini di belakang suaminya. Meski awalnya keberatan, tapi mama
kini terlihat menikmati permainan dari Ando. Aku pikir hanya sekali itu
Ando dimandikan oleh mama. Namun ternyata tiap ada kesempatan Ando
selalu minta dimandiin sama mamaku. Memang kebanyakan aku tidak
melihatnya langsung, tapi diceritakan oleh mama ataupun Ando. Terus Ando
onani lagi Ma setelah mandi? tanyaku pada mama.
Iya, temanmu itu manja,
tapi nakal juga yah Mama jadi sering kena ceceran spermanya jawab mama
yang bikin aku kesal. Kok mama kasih sih? Makanya dia minta terus Mama
tidak menjawab. Mama sepertinya juga bingung kenapa dia malah terus
menuruti keinginan Ando walaupun awalnya dia selalu keberatan. Tujuan
mama yang dulunya hanya ingin memanjakan Ando malah jadi seperti
terseret ke permainan nakal temanku itu.
Perangai Ando semakin hari
semakin melunjak sok manjanya. Setelah mandi, dia juga minta mama yang
pakaikan dia baju, lalu minta disuapin. Sungguh eneg melihat tingkahnya
itu. Aku sampai tidak pernah bisa bermanjaan lagi dengan ibu kandungku
sendiri karena Ando yang selalu menempel padanya. Terpaksa aku hanya
coli sendiri. Tentunya aku tidak ingin Ando sampai tahu kalau aku
sekarang juga bernafsu pada mamaku. Suatu hari papa tidak pulang karena
urusan pekerjaan. Ando malah minta tidur bareng dengan mama di kamar
mama. Boleh kan tante aku tidur bareng? tanya Ando memastikan.
Duh, masa
kamu tidur sama tante sih? Terus kamu ninggalin Rian sendirian dong di
kamar? balas mama. Biarin aja tante, gak apa kok. Iya kan Bro? Gak apa
kan gue tidur seranjang sama mama kandung lo yang cakep? Hehe Enak aja
lo! Lo tidur di luar sana, kalau perlu lo balik ke rumah lo! makiku
padanya. Ah, berisik lo bro. Gue kan juga pengen ngerasain dikelonin dan
tidur bareng sama seorang mama. Lo kan udah sering waktu kecil. Ya
tante. Boleh yah please. Kasihani aku dong tante yang gak pernah
disayangi mamaku dulu ujar Ando memelas memasang wajah sedih. Mama
tampak berpikir, kemudian menghela nafas.
Yah mama pikir tidak apa kalau
kamu ingin tidur bareng ucap mama sambil mengusap kepala Ando. Lagilagi
mama menuruti keinginan Ando. Aku juga mau tidur sama mama kalau gitu
pintaku tak mau kalah. Aku harus menjaga mama dari kelakuan temanku ini.
Kamu mau tidur bareng juga? tanya mama padaku. Iya Ma Ya sudah kalau
gitu muat kok kita tidur bertiga. Gak apa kan Ndo kalau Rian juga
ikutan? Ya gak apa sih, asal jangan ganggu aja, hehe kata Ando
cengengesan. Setelah mama menyusui adikku dan meletakkannya di ranjang
bayi, kamipun pergi tidur. Mama berada di tengahtengah diapit oleh aku
dan Ando.
Malam ini mama terlihat sangat cantik dengan gaun tidurnya
yang tipis dan diatas lutut itu. Aku jadi konak sendiri berada di
sampingnya. Ku yakin Ando juga demikian. Melihat mama dengan pakaian itu
saja sudah bikin konak, apalagi seranjang dengannya seperti yang kami
lakukan sekarang. Pemandangan yang seharusnya hanya bisa dilihat Papa,
kini juga dapat dilihat olehku dan teman tak diundangku ini. Selamat
tidur sayang ucap mama sambil mencium keningku, begitu juga dengan
kening Ando layaknya anaknya sendiri. Selamat tidur Ma balasku. Tentunya
aku tidak ingin segera tidur, aku harus memastikan kalau mamaku aman.
Tapi ternyata rasa kantukku cukup kuat dan membuat aku tertidur juga.
Tengah malam, aku terbangun karena mendengar suara-suara di sebelahku.
Aku coba memasang telinga yang sedang mereka obrolkan. Ayo dong tante
pengen nih.. mumpung anak tante udah tidur kata Ando berbisik dengan
nada memaksa. Duh, masa sekarang sih? Pengennya sekarang tante, ayo dong
buka dikit dasternya, udah haus nih pengen nyusu, hehe Hah? Pengen
nyusu?? Ando ingin menyusu pada mamaku?? Kamu ini kamu sengaja ya
memintanya sekarang? Saat Rian ada di sebelah kita? tanya mama yang
hanya dibalas Ando cengengesan. Kan tante janji mau ngasih aku susu juga
Tapi kan susu tante yang udah diperas, bukan yang diminum langsung dari
sumbernya Lebih enak yang diminum langsung dari sumbernya, hehe Hush
Suaramu itu pelanin. Nanti Rian bangun ucap mama.
Terlambat, aku sudah
terbangun dan menyimak obrolan mereka. Ayo dong tante mau yah? pinta
Ando lagi terus memaksa. Ya sudah, buruan nyusunya. Tapi jangan berisik
ucap mama kemudian membolehkan. Mama lalu menurunkan tali dasternya
hingga memperlihatkan sepasang buah dadanya yang penuh susu itu. Susu
yang pernah ku hisap saat kecil kini juga akan dihisap oleh temanku yang
jelek dekil ini. Perasaanku campur aduk. Dalam kegelapan, tampak Ando
langsung menyosor buah dada mamaku. Mama sempat melenguh pelan karena
Ando yang begitu semangat. Daripada dikatakan menyusu, Ando lebih
seperti mencabuli ibu kandungku ini.
Tangan mama awalnya menahan tubuh
Ando agar tidak menindihnya, tapi lamakelamaan malah memeluk punggung
Ando seakan tidak membiarkan Ando berhenti mencupangi buah dadanya. Ah
hatiku sakit, tapi aku malah ingin terus melihat apa yang akan terjadi
selanjutnya. Nghhh Ando sayang pelanpelan jangan heboh gitu nyusunya
bisik mama pelan. Ando hanya menoleh sebentar pada mama, tampak susu
mama mengalir di dagunya, Ando lalu kembali menyusu lagi dengan liar
pada mamaku. Cukup lama Ando melakukan hal yang tidak sepantasnya
dilakukan pada ibu teman sendiri. Lenguhan manja pelan dari mamaku terus
terdengar yang membuat aku makin konak. Daster yang mama kenakan kini
sudah turun hingga ke pinggangnya. Mama tidak mempermasalahkan lagi Ando
yang semakin heboh menyusu padanya. Ia tampak pasrah kalau aku
benarbenar akan terbangun.
Ando jangan digigit-gigit kamu mau nyusu atau
apa sih? Sakit tahu Jangan ditariktarik sayang Nggghhhh. Tanganmu kok
malah nakal sih meras susu tante yang satunya? Ngghhh.. Ando. Kamu nakal
sayang terdengar suara mama berkalikali merespon kelakuan Ando pada
buah dadanya. Tapi mama tampak tidak benarbenar malarang Ando, masih
terus membiarkan Ando melakukan aksinya. Setelah sekitar setengah jam,
barulah Ando berhenti. Udah Ando? Kamu puas mainin susu tante? Mama
temanmu lho ini.. Kalau ketahuan sama Rian bisa dihajar kamu, apalagi
sama suami tante ujar mama dengan nafas tersengal-sengal. Ando hanya
cengengesan juga dengan nafas tersengal.
Kehabisan nafas karena kelamaan
membenamkan wajah buruknya dalamdalam ke buah dada mamaku serta menyusu
hingga kekenyangan. Ando kemudian bangkit, lalu menarik daster mama
hingga mama hanya mengenakan celana dalam.Aku terkejut dengan apa yang
dilakukannya itu. Ando? Kamu mau apa lagi? Belum puas nyusunya? tanya
mama terkejut. Ando tidak menjawab, dia lalu merebahkan diri lagi
menghimpit tubuh mama yang nyaris telanjang itu. Dengan kurang ajarnya
dia lalu menciumi bibir dan wajah mamaku bertubitubi dengan penuh nafsu.
Ngghh.. Ando kamu jangan gini dong ucap mama menahan tubuh Ando. Namun
lamakelamaan, mama malah membiarkan wajahnya terus diciumi temanku itu,
bahkan membalas berciuman dengan Ando. Kepalaku pusing melihatnya.
Mereka jadi asik terus berciuman dengan panasnya, padahal ada aku di
sebelah. Mereka bertukar liur, berciuman, serta saling mengulum lidah.
Maumaunya mama menuruti permintaan nakal Ando. Merelakan tubuhnya
digerayangi habishabisan oleh temanku ini. Puas berciuman, tiba-tiba Ando
menarik celana dalam mama. Kali ini barulah mama benar-benar memprotes. Ando cukup! larang mama sambil bangkit duduk, lalu melihatku untuk
memastikan aku masih tertidur.
Aku purapura memejamkan mataku, namun
diamdiam membuka mataku lagi saat mereka tidak melihat ke arahku. Tante
aku pengen pinta Ando sambil merebahkan tubuh mamaku lagi, tapi mama
menahan tubuhnya dan kembali duduk. Gak boleh Ando sayang jangan yah
Masa kamu mau menyetubuhi mama temanmu sendiri? Habisnya aku nafsu
banget sama tante pengen aku entotin ucap Ando vulgar.
Kamu sih nyusunya
lama banget tadi. Anak seusiamu itu gak boleh nyusu lagi seharusnya.
Jadi nafsu kan sekarang Mendingan sekarang kamu onani deh di kamar
mandi, turunin nafsumu suruh mama. Yah tante, masa coli lagi kali ini
aja tante please boleh ya ucap Ando kembali berusaha merebahkan tubuh
mama. Mama membiarkan, tapi di wajahnya masih terlihat keraguan. Tak
lama kemudian dia kembali mendorong tubuh Ando dan kembali bangkit
duduk. Jangan Ando sayang gak pantas kita melakukan ini pinta mamaku
masih mencoba mempertahankan diri.
Yah tante pengen Mama tampak bingung,
tapi kemudian dia berkata, kamu peluk dan ciumin tante sepuasmu saja ya
jangan lebih dari itu tawar mama kemudian. Ya sudah deh jawab Ando.
Mama tidak melawan saat Ando kembali merebahkan tubuhnya. Sepertinya
mama membiarkannya agar ini cepat selesai. Mungkin merasa tak masalah
kalau hanya peluk dan cium. Jangan ribut yah tapi ingat mamaku. Iya
tante Ya sudah ayo sini Cium dan peluk tante sepuasmu. Penismu
sepertinya tak tahan untuk menikmati tubuh mama temanmu ini ucap mama
sambil tersenyum manis.
Sengaja menggunakan kata-kata mama temanmu seakan
menyenangkan Ando, tapi bagiku rasanya sakit sekali mendengarnya.
Merekapun kembali bergumul telanjang bulat tanpa bersetubuh di
sebelahku. Lenguhan kenikmatan mereka kembali terdengar sahutmenyahut.
Kadang Ando membuat gerakan seperti menyetubuhi mama walaupun penisnya
hanya menggesek di paha mama. Begitu panas. Baik Ando maupun mama tampak
sangat menikmati. Seakan lupa kalau aku masih ada di sini. Cukup lama
mereka melakukannya. Tubuh mereka samasama sudah mengkilap karena
berkeringat meskipun AC di kamar menyala. Kepalaku makin berat mendengar
dan menyaksikan ini, ku pikir aku mau tidur saja. Hingga kemudian aku
dikejutkan oleh teriakan kecil mama. Ando jangan dimasukkan! Gak tahan
tante. Ando udah tante bilangin kan.. Ngh Ando keluarkan burungmu
sayang! kata mamaku lagi.
Ku coba memperhatikan apa yang terjadi. Ando sedang menyetubuhi mamaku! Bajingan! Ngghhh.. tante enak.. ngentot aku
ngentotin tante Kirana akhirnya racau Ando tak mempedulikan ucapan mama.
Shhh Ando cukup nanti Rian bangun.. Ngghh.. ucap mama. Kalau tante gak
mau anak tante yang dungu itu bangun, tante jangan berisik dong hehe
balas Ando. Kamu ini dasar kurang ajar menyetubuhi mama teman sendiri
ucap mama yang akhirnya menuruti perkataan Ando. Mama tidak lagi melawan
dengan harapan aku tidak terbangun dan menyaksikan dirinya sedang
bersetubuh dengan temanku sedang bersetubuh dengan temanku sendiri, tapi
kenyataannya aku malah sudah melihatnya sekarang.
Akhirnya mama
membiarkan tubuhnya dinikmati Ando, bahkan mama juga terlihat
menikmatinya. Terdengar mama berkali-kali mendesah kenikmatan sambil
memeluk tubuh Ando. Mama melakukan perzinahan dengan remaja tanggung
yang jelek, di samping diriku, di atas ranjang suaminya.
Sungguh membuat
hatiku tak karuan. Penisku menegang dengan maksimal meskipun hatiku
teriris. Mama kandungku ya mama kandungku sedang disetubuhi orang macam
Ando, temanku yang tak tahu diri. Tapi kenapa aku hanya diam dan justru
menikmati pemandangan ini? Sialan! Ngghh Ando Tante Sayang mamamu sedang
disetubuhi temanmu tolongin mama dong. Kok kamu malah enak-enakan tidur
sih? Suka yah kalau mama dientotin orang lain? racau mama yang membuat
Ando semakin semangat.
Hatiku menangis, tapi penisku ngaceng bukan main.
Bahkan tak lama kemudian aku memuntahkan spermaku karena tak tahan.
Sungguh aku tak tertolong. Ando terus menyetubuhi ibu kandungku. Cukup
lama hingga membuat mama kilmaks berkalikali. Tante aku keluar. Keluarin
di dalam yah? Nggh jangaaaann! Tante. Terima benihkuuuuu Ah mama
temanku lonteeeee erang Ando dengan tubuh mengejangngejang menyemprotkan
spermanya ke vagina mama. Tempat aku lahir dulu kini dikotori oleh peju
temanku!
Dasar anak sekarang cepat gede semua Rawat anak Ando yah tante
hehe ucap Ando cengengesan. Tante gak mau hamil anak kamu balas mama.
Tapi kalau hamil gimana? Ya mudah-mudahan anaknya nanti gak mirip kamu,
tapi mirip tante, hihihi ucap mama yang malah menjawab pertanyaan Ando
dengan candaan. Hehe, yang penting aku senang bisa bantu Rian punya adek
lagi Dasar, mana mau Rian punya adek dari benihmu.
Tapi Rian
bisa-bisanya yah tidur nyenyak, padahal mamanya sedang disetubuhi
temannya ucap mama sambil melirik ke arahku, dengan cepat aku memejamkan
mataku lagi. Ah Hatiku jadi tak karuan mendengar mama berkata seperti
itu. Dia kan goblok dan budeg tante Mamanya aku entotin aja gak dengar.
Huahahaha ledek Ando. Hush jangan keras-keras ngomongnya. Nanti dia
beneran bangun. Tante gak mau kalian berantem Hehe, tapi aku boleh kan
ngentot lagi? tanya Ando. Ngentotin siapa? balas mamaku balik nanya.
Ngentotin mama temanku yang cantik dan seksi, hehe Huh! Dasar Aku tak
sanggup lagi, kuputuskan untuk tidur saja. Ku yakin mereka lanjut ke
ronde berikutnya. Aku tak ingin mendengar dan melihat lagi. Aku
memaksakan diri untuk tidur dengan ditemani desahan-desahan pelan mereka.
Esoknya mereka bertingkah seperti tidak terjadi apa-apa, terutama mama.
Waktu terus berlalu. Saat ini papa sedang pergi keluar kota karena
pekerjaannya. Baru pulang 3 minggu lagi. Hanya ada aku, adikku, mama,
serta. Ando di rumahku. Ando seakanakan telah menjadi bagian dari
keluargaku. Tiap ada kesempatan, mamaku dan Ando pasti akan mengulangi
perzinahan itu lagi diamdiam dibelakangku dan papa. Ada yang terlihat
olehku, tapi sepertinya kebanyakan aku memang tidak melihatnya, hanya
ceceran sperma dan susu mama saja yang menjadi bukti kalau mereka baru
saja bersetubuh.
Mama sepertinya telah benar-benar jatuh ke genggaman
Ando sejak dia merasakan kenikmatan genjotan penis Ando pada vaginanya.
Mama ketagihan dengan penis temanku. Hari ujian nasionalpun tiba. Aku
pikir aku akan dapat menjalani ujian ini dengan lancar, tapi pikiranku
benarbenar telah kacau dibuatnya. Bro lo aja yah yang ujian, gue mau di
rumah aja ucap Ando pagi itu di hari ujian. Emang lo gak ujian? Gila lo!
balasku. Tak lama, mamapun muncul dari belakang. Sayang kamu mau ujian
kan sekarang? Sukses yah ucap mama padaku. Iiya Ma Hmm.. ngomong-ngomong
sebelum kamu pergi, mama mau mengatakan sesuatu. Mama tahu kok kalau
kamu selama ini sudah melihatnya ujarnya yang membuat aku bingung dan
terkejut.
Hah? Maksud mama apa? Mama tersenyum padaku, lalu dia
mendekatkan wajahnya pada Ando, mereka lalu berciuman! Kamu suka yah
melihat mama disetubuhi temanmu sendiri? Kok kamu gak marah sih sayang
selama ini? jawab mama memasang wajah pura-pura kesal padaku. Ternyata
selama ini mereka tahu kalau aku mengintip! Sejak kapan!?? Eh, itu aku
aku tergagap, tidak tahu harus menjawab apa. Huahaha lo bejat sebagai
anak bro! Masa mama kandung lo dientotin orang lain lo malah ngaceng
sih? Hahaha ledek Ando ikut-ikutan.
ku masih hanya diam antara kesal,
marah dan malu. Tak tahu harus berkata apa karena yang mereka katakan
benar adanya. Tante, ngentot lagi yuk gak tahan nih hehe ajak Ando
mesum. Mama tersenyum. Anak mama sayang Mama mau disetubuhi lagi nih
sama temanmu, titip adikmu ya kalau dia nangis, hihihi. Kalau kamu
pengen nonton boleh kok masuk aja ke kamar. Kamu bisa onani sepuasnya
tontonin mama ucap mama sambil mengerling nakal padaku.
Yoi bro masuk
aja ke kamar Lo bebas jadi penonton. Eh, tapi kan lo mau ujian yah?
Makan tuh ujian! Biarin deh gue gak lulus-lulus asal bisa ngentot terus
sama nyokap lo. Entotin mama lo sampai lo punya adek baru lagi,
huahahaha ujar Ando tertawa. Mama lalu menarik tangan Ando ke dalam
kamar. Sebelum masuk, mama masih sempat tersenyum ke arahku, sedangkan
Ando cengengesan padaku. Aku terdiam. Aku tidak menyangka kenapa ini
bisa terjadi. Terlebih hari ini hari ujian. Pikiranku kacau. Hatiku
sakit luar biasa. Namun rasa sakit hatiku kemudian malah kalah dengan
birahiku yang ingin melihat mamaku disetubuhi.
Akupun memutuskan untuk
masuk ke dalam kamar mama. Tak peduli dengan rasa malu dan gengsiku
lagi. Tak peduli dengan ujianku. Di atas ranjang orangtuaku, tampak
mamaku sedang disetubuhi Ando dari belakang, kebaya masih menempel pada
tubuh mama. Saat aku masuk, langsung disambut oleh ledekan Ando. Tuh kan
tante anak tante pasti pengen lihat mamanya aku entotin, hehe cibir
Ando padaku yang diikuti mama dengan tersenyum manis padaku, lalu
berciuman kembali dengan Ando. Seakan menjadi ucapan selama datang dan
selamat menonton padaku.
Dengan penuh rasa cemburu, kesal, marah, namun
penuh birahi, ku turunkan penisku dan mengocoknya sambil melihat
pemandangan di depan. Ando tertawa terbahakbahak, mama tertawa kecil
melihat tingkahku. Aku mau juga merasakan apa yang Ando rasakan. Sialan!
Ando anjing! Mama lonte! Aku juga anak yang goblok!
Makiku dalam hati
sambil tanganku terus mengocok penisku. Mereka betulbetul melakukan
persetubuhan yang panas. Seorang wanita bersuami sedang bersetubuh
dengan remaja tanggung yang tak lain adalah temanku. Tubuh dewasa mamaku
dinikmati dengan sepuas hati oleh remaja jelek ini. Erangan dan desahan
tak hentihentinya terucap dari bibir mereka. Sesekali mama malah
melirik dan tersenyum padaku sambil dia dientotin, membuat perasaanku
makin tak karuan dibuatnya. Aku terus menonton hingga akupun muncrat
duluan. Namun aku masih ingin terus berada di sana sampai persetubuhan
mama dan temanku ini selesai. Aku menyaksikan dari awal hingga akhir.
Yang tadinya mama berkebaya lengkap, kini telah telanjang bulat dengan
rambut panjang terurai acakacakan. Tubuh mereka mengkilap karena banjir
keringat. Mama terlihat sangat seksi dan nafsuin.
Tante aku pengen
keluar ucap Ando tiba-tiba mengeluarkan penisnya, dia lalu berbisik pada
mama. Mama hanya tersenyum mendengar bisikan Ando. Entah apa yang Ando
ucapkan, tapi sepertinya aku akan segera tahu. Ando lalu bangkit berdiri
di atas tempat tidur, sedangkan Mama duduk bersimpuh di depannya, tepat
di hadapan penis Ando. Sayang temanmu bilang dia mau pejuin wajah mama
di hadapan kamu. Kamu pengen lihat kan sayang? ucap mama padaku. Ah
tubuhku lemas mendengar mama berucap seperti itu. Tentu saja aku tidak
menjawab, tapi itu sudah cukup bagi mama sebagai tanda kalau aku juga
pengen lihat. Ingin melihat wajah mama kandungku dipejuin orang lain di
depan mataku sendiri. Liatin yah sayang jangan berkedip ujar mama dengan
senyuman nakal.
Tak lama kemudian Ando mengerang kencang. Tangan
kanannya menahan kepala mama dan menghadapkan wajah mama ke arahku
berdiri, sambil tangan kirinya terus mengocok penisnya. Ah. Kiranaaaaa.
Gue pejuin muka lo di hadapan anak kandung loooooo Croooooootttt
croooooooot Sperma Ando muncratmuncrat menghantam wajah cantik mamaku
bertubitubi. Sangat banyak, kental dan lama sekali. Aku menyaksikan tiap
detik bagaimana pejunya itu mendarat di kening, pipi, mulut, dagu,
serta seluruh permukaan wajah mama. Mamaku dikotori dihadapanku! Apalagi
yang lebih menyakitkan dari ini !?? Ugh enak banget ngecrot di wajah
mama lo broo huahahaha tawa Ando. Anak tante kayaknya juga enak banget
tuh nontonin kita, hehe lanjut Ando lagi melirik padaku.
Mama juga
melirik sambil tersenyum padaku. Seakan ingin menunjukkan betapa
banyaknya sperma temanku itu mendarat di wajah cantiknya. Seakan ingin
mengatakan betapa bejatnya temanmu itu sampai mengotori wajah ibumu
dengan sperma. Kamu suka sayang? Jangan kasih tahu papa kamu yah Tadi
kamu muncrat juga kan di lantai? Jangan lupa yah bersihin ucap mama
cekikikan nakal padaku. Aku hanya diam. Aku merasa seperti orang bodoh.
Mamaku tersayang, mamaku yang cantik dan baik, kini telah menjadi milik
Ando. Mengkhianati Papa.
Tante, besok boleh nggak aku ngajak
teman-temanku ke sini? tanya Ando. Kamu mau ngajak teman-temanmu ke sini?
Iya, tante kita pengen ujian juga sama tante, hehe Hihihi, ujian apa sih
ada-ada aja kamu. Hmm Iya deh, berapa orang? Kalau rame gak apa kan
tante? Boleh kok suruh ke sini deh semua temanmu itu.
Oke deh tante Kita
semua bakal ke sini besok, ujian sama tante. Tapi tanpa Rian kan tante?
Hehe ucap Ando cengengesan. Iya ujian khusus untuk kamu dan
teman-temanmu, tanpa Rian jawab mama sambil tersenyum padaku. Sepertinya
Hidupku telah berakhir.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar